Sebaik-baik dari kalian adalah orang yang mempelajari Al-Quran dan mengajarkannya (H.R. Bukhari)

Selasa

Seri Ramadhaniyah TQ: Adab di hari Jumat

ADAB-ADAB DI HARI JUM’AT


1. Banyak berdo’a dan taqorrub diri kepada ALLaah ﷻ.
Hari Jum’at ada waktu yang mustajab (dikabulkannya do’a).

Dari Abu Hurairah RadhiyaLLaahu 'anhu bahwa RasuluLLaah ﷺ membicarakan perihal hari Jum'at. Beliau bersabda,

 فِيْهِ سَاعَةٌ لاَ يُوَافِقُهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ وَهُوَ قَائِمٌ يُصَلِّي يَسْأَلُ اللهَ تَعَالَى شَيْئًا إِلاَّ أَعْطَاهُ إِيَّاهُ وَأَشَارَ بِيَدِهِ يُقَلِّلُهَا.

Di dalamnya (hari Jum’at) ada satu waktu yang bila seorang hamba muslim melakukan shalat di dalamnya dan memohon sesuatu kepada ALLaaah ta'aalaa, niscaya permintaannya akan dikabulkan.’ Dan beliau memberi isyarat dengan tangannya yang menunjukkan sedikitnya waktu yang dimaksud itu.
(HR. Al-Bukhari no. 833 dan Muslim no. 1406)

Dari Jabir bin ‘AbdiLLaah RadhiyaLLahu 'anhu, dari Nabi ShallaLLaahu ‘alaihi wa sallam. Beliau ﷺ bersabda,

يَوْمُ الْجُمُعَةِ اثْنَتَا عَشْرَةَ سَاعَةً لاَ يُوْجَدُ فِيْهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ يَسْأَلُ اللهَ شَيْئًا إِلاَّ آتَاهُ إِيَّاهُ فَالْتَمِسُوْهَا آخِرَ سَاعَةٍ بَعْدَ الْعَصْرِ.

Hari Jum’at itu dua belas jam. Tidak ada seorangpun hamba muslim yang memohon sesuatu kepada ALLaaah ﷻ di waktu tersebut melainkan akan dikabulkan oleh ALLaah ﷻ. Maka carilah di akhir waktu tersebut, yaitu setelah ‘Ashar.
(HR. Abu Dawud no. 1048, an-Nasa-i dalam Sunannya III/99-100 dan al-Hakim dalam al-Mustadrak I/279)



2. Memperbanyak sholawat kepada Nabi ﷺ.

Dari Anas RadhiyaLLaahu 'anhu, RasuluLLaah  ﷺ bersabda,

أَكْثِرُوا الصَّلاَةَ عَلَيَّ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَلَيْلَةَ الْجُمُعَةِ فَمَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلاَةً صلَّى اللهُ عَلَيْهِ عَشْراً

Perbanyaklah oleh kalian shalawat kepadaku pada hari Jum’at dan malam Jum’at karena barangsiapa yang bershalawat kepadaku satu kali niscaya ALLaah ﷻ bershalawat kepadanya sepuluh kali.
(HR. Al-Baihaqi III/249 sanadnya hasan. Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahiihah no. 1407)



3. Membaca surat al-Kahfi

مَنْ قَرَأَ سُوْرَةَ الْكَهْفِ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّوْرِ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ.

Barangsiapa membaca surat al-Kahfi pada hari Jum’at akan diberikan cahaya baginya di antara dua Jum’at.
(HR. Al-Hakim II/368 dan al-Baihaqi III/249. Shahih, Irwaa-ul Ghaliil no. 626)


4. Mandi besar, memakai wangi-wangian, dan memakai pakaian yang terbagus.

لاَ يَغْتَسِلُ رَجُلٌ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَيَتَطَهَّرُ مَا اسْتَطَاعَ مِنْ طُهْرٍ وَيَدَّهِنُ مِنْ دُهْنِهِ أَوْ يَمَسُّ مِنْ طِيْبِ بَيْتِهِ ثُمَّ يَخْرُجُ فَلاَ يُفَرِّقُ بَيْنَ اثْنَيْنِ ثُمَّ يُصَلِّي مَا كُتِبَ لَهُ ثُمَّ يُنْصِتُ إِذَا تَكَلَّمَ اْلإِمَامُ إِلاَّ غُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْجُمُعَةِ اْلأُخْرَى.

Tidaklah seseorang mandi pada hari Jum’at, dan bersuci semampunya, berminyak dengan minyak, atau mengoleskan minyak wangi dari rumahnya, kemudian keluar (menuju masjid), dan dia tidak memisahkan dua orang (yang sedang duduk berdampingan), kemudian dia mendirikan shalat yang sesuai dengan tuntunannya, lalu diam mendengarkan (dengan seksama) ketika imam berkhutbah melainkan akan diampuni (dosa-dosanya yang terjadi) antara Jum’at tersebut dan ke Jum’at berikutnya.
(HR. Al-Bukhari no. 883)



5. Bersegera datang lebih awal pada shalat Jum’at.

مَنِ اغْتَسَلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ غُسْلَ الْجَنَابَةِ ثُمَّ رَاحَ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَدَنَةً.

Barangsiapa yang mandi pada hari Jum’at seperti mandi janabah lalu segera pergi ke masjid, maka seakan-akan berkurban dengan unta yang gemuk.
(HR. Al-Bukhari no. 881, Muslim no. 850, Abu Dawud no. 351, at-Tirmidzi no. 499)



6. Mengerjakan sholat sunnah empat raka’at setelah selesai sholat Jum’at,

إِذَا صَلَّيْتُمْ بَعْدَ الْجُمُعَةِ فَصَلُّوْا أَرْبَعًا

Apabila kalian telah selesai mengerjakan shalat Jum’at maka shalat (sunnah) lah empat raka’at.
(HR. Muslim no. 88)


Catatan,

1. Mengerjakan shalat sunnah empat roka’at tersebut setelah selesai berdzikir.
(HR. Muslim no. 883).

2. Dikerjakan empat roka'at semuanya setelah keluar dari masjid atau dua raka’at dulu di masjid lalu ditambah dua raka’at lagi dikerjakan di rumah.
(HR. Muslim no. 881, 833 dan Ibnu Majah no. 1127).


H. Riyadh Rosyadi


ِ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar