Sebaik-baik dari kalian adalah orang yang mempelajari Al-Quran dan mengajarkannya (H.R. Bukhari)

Rabu

Serial Nafs

Ayat Tentang Nafs




اللَّهُ يَتَوَفَّى الْأَنْفُسَ حِينَ مَوْتِهَا وَالَّتِي لَمْ تَمُتْ فِي مَنَامِهَا ۖ فَيُمْسِكُ الَّتِي قَضَىٰ عَلَيْهَا الْمَوْتَ وَيُرْسِلُ الْأُخْرَىٰ إِلَىٰ أَجَلٍ مُسَمًّى ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir.
[Qs. Az-Zumar (39): 42]


Setidaknya ada 4 hal di ayat itu:

1. Posisi Nafs saat maut (mati), terlepas total dan tertahan ——  حِينَ مَوْتِهَا

2. Posisi Nafs saat tidur (bukan saat kematian), terlepas sebagian dan tertahan sementara —— فِي مَنَامِهَا

3. Posisi Nafs saat bangun (sadar), dikirim kembali masuk ke tubuh ———  وَيُرْسِلُ الْأُخْرَى

4. Isyarat agar kita memikirkannya ——  إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir.


Karakter/sifat dan keadaan nafs boleh kita telaah, analisa dan disimpulkan.


Selanjutnya silakan dibuka link berikut dan dipelajari...


http://terapiquran2015.blogspot.co.id/2016/08/serial-nafs.html

Seri Tanya Jawab Nafs

Melengkapi Pemahaman mengenai Nafs




Tanya:
Apa hubungannya nafs dengan ruh ustadz?


Jawab:
Jika jiwa terlepas dari diri kita, belum tentu bersamaan dengan nyawa. Misalnya, saat tidur itu disebut jiwanya (nafs) terlepas. Dan saat meninggal dunia (maut), jiwa (nafs) secara sempurna berikut nyawanya terlepas. dan itulah RUH.
WaLLaahu a'lam.



اللَّهُ يَتَوَفَّى الْأَنْفُسَ حِينَ مَوْتِهَا وَالَّتِي لَمْ تَمُتْ فِي مَنَامِهَا ۖ فَيُمْسِكُ الَّتِي قَضَىٰ عَلَيْهَا الْمَوْتَ وَيُرْسِلُ الْأُخْرَىٰ إِلَىٰ أَجَلٍ مُسَمًّى ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

Allah memegang (mewafatkan) jiwa/nafs (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan (mengirim kembali) jiwa yang lain (yang belum diwafatkan) sampai waktu yang ditetapkan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir.
[Qs. Az-Zumar (39): 42]


Jadi, waLLaahu a'lam - menurut saya, RUH itu adalah seluruh bagian-bagian nafs termasuk fungsi zat hidup (nyawa) yang ada pada diri seseorang.

Adapun nafs itu sendiri adalah satu kesatuan yang jumlah-nya banyak sekali sejumlah fungsi yang ada di dalam diri kita. Baik fungsi fisik maupun non fisik.

——————————


Ada contoh yang sedikit mewakili untuk memahaminya.

Komputer, bekerja ketika berbagai fungsinya normal. Ada sisi hardware dan software-nya. Kematian itu seperti saat di SHUT DOWN, bahkan dicabut dari pasokan listriknya dan diambil semua emisi RAM dan data-data Hard Disk-nya.

Secara software, intinya ada di SYSTEM. Dan system itu ada di Folder penting dari partisi inti hard disk (secara default itu di partisi C). Di partisi C itu khususnya folder SYSTEM berisi Operating system dan berbagai aplikasi yang diinstalkan. Dan jika kapasitas HD-nya besar, dibuatkan partisi-partisi khusus untuk menyimpan data. Di partisi data itu terdiri dari folder-folder khusus yang dikelompokkan dengan nama-nama tertentu sesuai dengan jenisnya.

Jika yang rusak adalah partisi selain partisi C, maka data-datanya hilang tidak bisa dipanggil (contoh: amnesia) walaupun tetap normal dalam aktifitas keseharian. Tapi jika yang rusak atau terganggu bagian C -nya maka akan banyak fungsi lain juga terganggu.


Gangguan bisa karena hardware atau softwarenya.
Kalau trafo powernya jebol, yaa mati. Kalo hardisknya pecah yaa tidak bisa muncul sistemnya, hidup tapi seperti mati. Kalo prosessor-nya rusak yaa BIOS-nya tidak akan jalan. RAM-nya kecil tidak bisa kerja kuat atau jika RAM-nya rusak yaa bahkan tidak bisa loading.

- Hal-hal lain yang terkait dengan nafs mungkin agak mirip kalau kita coba memahami keadaan komputer dalam keadaan: Stand by, Hibernate, Sleep Mode dan Shut down.
- Termasuk komputer yang dikombinasikan dengan mekanik (robotic), itu juga bekerja dengan prinsip yang sama.



————————————————————————


Tanya:
Ustadz, Al-Nafs itu padanan kata yang tepat dalam bahasa Indonesia apa ya? Jiwa, Nafsu, Diri atau tergantung konteks kalimatnya? Ana kadang masih bingung, mohon pencerahannya.


Jawab:
Yaa personal, diri, jiwa, sukma, semuanya benar. Dan saling menjelaskan.
Makanya kita sebut saja dengan nafs nanti tinggal disesuaikan dengan konteksnya.

Yang terkait dengan personal dan jati diri itu kami menyebutnya dengan nafs inti (primer). Nafs itulah yang menggerakkan "unsur-unsur nafs" lainnya apakah untuk urusan Haq dan kebaikan maupun batil dan kejahatan.

Jika terkait dengan alam sadar - akal sehat, maka letak nafs inti itu di kepala. Kadang ingatan juga masuk dalam kategori ini.

Jika terkait dengan alam bawah sadar - keinginan, maka letak nafs inti itu di sekitar jantung. Kadang perasaan juga masuk dalam kategori ini.


——————————————————


H. Riyadh Rosyadi

Selasa

Seri Tanya Jawab TQ: Nafs (Jiwa)

Menjaga Nafs dari Penguasaan Syaitan



Tanya:
Apa yang menyebabkan nafs inti dikuasai syaitan ustadz? Dan bagaimana cara menutupnya?



Jawab:

Penyebab utamanya adalah SYUBHAT dan SYAHWAT yang diperturutkan.

Syubhat:
Segala informasi yang mengecoh.
Yang batil seolah haq dan yang haq seolah batil.
Bahkan mencampur adukkan keduanya juga bagian dari syubhat.


Syahwat:
Segala dorongan keinginan.
Asalnya boleh tetapi menjadi menyimpang ketika sudah di luar batas-batas syariat.

Dan syaitan menggiring kita perlahan-lahan menuju pinggir batas pagar larangan hingga akhirnya betul-betul menjadi keluar dari batas-batas syariat.

Program-program syaitan terdiri dari dua kategori itu.


ALLaah swt melarang kita mengikutinya. Tapi mereka licik dengan menjadikan program-programnya bukan sebagai bahaya ancaman tapi menjadi menarik seolah sebagai kebutuhan yang dicari. Dan mereka banyak masuk dari urusan kebutuhan hidup.


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ

Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu. 
[Qs. Al-Baqoroh (2): 208]



يَا أَيُّهَا النَّاسُ كُلُوا مِمَّا فِي الْأَرْضِ حَلَالًا طَيِّبًا وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ

Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu. 
[Qs. Al-Baqoroh (2): 168]



Menutup celahnya dengan:
1. Menjauhi semua program-program mereka. 
Perkuat daya Furqon (pembeda antara yang haq dan yang batil).

2. Membersihkan segala yang masih melekat bersama kita (secara nasab dan kasab). 
Persering dan tingkatkan dosis Tazkiyyah.


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ وَمَنْ يَتَّبِعْ خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ فَإِنَّهُ يَأْمُرُ بِالْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ ۚ وَلَوْلَا فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ مَا زَكَىٰ مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ أَبَدًا وَلَٰكِنَّ اللَّهَ يُزَكِّي مَنْ يَشَاءُ ۗ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan. Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah syaitan, maka sesungguhnya syaitan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar. Sekiranya tidaklah karena kurnia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tidak seorangpun dari kamu bersih (dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
[Qs. An-Nur (24): 21]


Semoga ALLaah swt senantiasa menolong kita dan memudahkan kita selalu dalam jalan kebenaran.




H. Riyadh Rosyadi





https://terapiquran2015.blogspot.co.id/2015/04/tawazun-dan-tazkiyyah-melawan-syubhat.html

Minggu

Edisi Review Materi TQ: Dua Tipe Pengganggu

DUA TIPE PENGGANGGU



Jika dalam proses Terapi muncul reaksi baik aktif maupun pasif atau dalam analisa pra terapi ada pengganggu, maka perlu diketahui bahwa ada dua tipe pengganggu:

1. Tipe (level) yang Pragmatis 
Yaitu mereka yang melakukannya (mengganggu manusia) karena kepentingan/kebutuhan hidup dunia. Jika ada sesuatu yang jauh lebih baik mereka mau merubah sikapnya.

Tipe (level) ini biasanya diupah makanan, harta atau "janji kedudukan". Ada juga yang seolah ideologis rela mati, tapi ternyata keluarganya disandera pihak lain yang memerintahkannya. 

Mereka pada jenis ini, dengan ditunjukkan kenyataan tentang upah yang bathil itu atau dibebaskan keluarganya itu dengan izin dan pertolongan ALLaah swt akan berubah sikap dan sangat mudah didakwahi.




2. Tipe (level) yang ideologis

Yaitu mereka melakukannya (mengganggu manusia) karena alasan ideologi sesatnya dan tidak tergoyahkan sekalipun harus mati.

Tipe (level) ini amat jarang masuk ke tubuh manusia. Paling banter sebagai pengawas, itupun karena dibayar.

Dan seandainya ada, untuk memastikan bahwa para pengganggu itu betul-betul level dua maka perlu beberapa tindakkan untuk mengujinya sekaligus untuk menelusuri motif utamanya.


Mereka pada jenis ini biasanya punya kekuatan lebih dari yang lain-lainnya dan biasa disembah/dipuja. Maka mereka perlu mendapatkan pelajaran secara fisik dengan merasakan sakit, kehilangan kekuatan dan kehilangan dukungan. 


Kemudian perlu diberitahu bahwa bos besar mereka itu adalah penipu yang selama ini mendoktrin sesuatu yang dusta dan menyesatkan.

وَقَالَ الشَّيْطَانُ لَمَّا قُضِيَ الْأَمْرُ إِنَّ اللَّهَ وَعَدَكُمْ وَعْدَ الْحَقِّ وَوَعَدْتُكُمْ فَأَخْلَفْتُكُمْ ۖ وَمَا كَانَ لِيَ عَلَيْكُمْ مِنْ سُلْطَانٍ إِلَّا أَنْ دَعَوْتُكُمْ فَاسْتَجَبْتُمْ لِي ۖ فَلَا تَلُومُونِي وَلُومُوا أَنْفُسَكُمْ ۖ مَا أَنَا بِمُصْرِخِكُمْ وَمَا أَنْتُمْ بِمُصْرِخِيَّ ۖ إِنِّي كَفَرْتُ بِمَا أَشْرَكْتُمُونِ مِنْ قَبْلُ ۗ إِنَّ الظَّالِمِينَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
Dan berkatalah syaitan tatkala perkara (hisab) telah diselesaikan: "Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan akupun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya. Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku akan tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku sekali-kali tidak dapat menolongmu dan kamupun sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu". Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu mendapat siksaan yang pedih.
[Qs. Ibrahim (14): 22]



Setelah itu pulihkan (diobati) rasa sakitnya & dipulihkan kekuatannya serta hal-hal lain yang bisa menta'lifnya (menundukaan hatinya). 

Kemudian dakwahi.


فَمَنْ يُرِدِ اللَّهُ أَنْ يَهْدِيَهُ يَشْرَحْ صَدْرَهُ لِلْإِسْلَامِ ۖ وَمَنْ يُرِدْ أَنْ يُضِلَّهُ يَجْعَلْ صَدْرَهُ ضَيِّقًا حَرَجًا كَأَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِي السَّمَاءِ ۚ كَذَٰلِكَ يَجْعَلُ اللَّهُ الرِّجْسَ عَلَى الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ

Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman.
[Qs. Al-An'am (6): 125]


Eksekusi dengan mendakwahinya, kemudian menggabungkannya dalam jamaah yang shalih sebagai bagian HizbuLLaah adalah endingnya.

__________


Praktisi Terapi Quran adalah para da'i bagi dirinya, bagi yang diterapinya dan bagi para makhluk ALLaah swt yang (seandainya) ada dalam proses terapi tersebut.


Praktisi Terapi Quran sebagaimana da'i yang butuh ketekunan, kesabaran, tidak tergesa-gesa dan selalu memohon pertolongan serta kemudahan dari ALLaah swt dalam proses berdakwah tersebut.

Jika sudah terbiasa, akan banyak mendapatkan kemudahan dari ALLaah swt. Tidak perlu lama dan melelahkan.


H. Riyadh Rosyadi


Edisi Review Materi TQ: Nafs vs Psikis

Nafs vs Psikis




Semua yang dipahami dengan istilah psikis adalah persoalan nafs.

Nafs inti ada yang,
1. Di alam sadar yaitu pertimbangan akal sehatnya, dan
2. Di alam bawah sadarnya yaitu kemauannya.

Jika nafs inti dikuasai syaitan, maka kecenderungan terus menerus dalam FUJUR akan terjadi. 

Dan jika pintu-pintu ke nafs itu sepenuhnya terbuka, ketika sedang di luar syaitan tidak akan khawatir kehilangan aksesnya untuk masuk. 

Mereka akan bertahan dan buru-buru masuk lagi jika ada gejala pintu-pintu itu akan ditutup oleh yang punya. 

Maka perjuangan mereka yang bertaubat dari segala kekeliruan-kemaksiatan akan sangat keras karena syaitan tidak akan mendiamkan aksesnya tertutup dan hasil rekrutannya (nafs tersebut) akan terlepas.

هَلْ أُنَبِّئُكُمْ عَلَىٰ مَنْ تَنَزَّلُ الشَّيَاطِينُ
Apakah akan Aku beritakan kepadamu, kepada siapa syaitan-syaitan itu turun?

تَنَزَّلُ عَلَىٰ كُلِّ أَفَّاكٍ أَثِيمٍ
Mereka turun kepada tiap-tiap pendusta lagi yang banyak dosa,
[Qs. Asy-Syuara (26): 221-222]



Maka tidak sedikit dari mereka yang bertaubat kepada ALLaah swt muncul beraneka penyakit, gangguan dengan "terhalangi" dari karunia ALLaah swt, dan seterusnya.... Namun semua itu tidak lepas sebagai bagian dari jenis-jenis ujian ALLaah swt.

Jika kita mengembalikan kajian tentang segala yang diistilahkan oleh ilmu barat dengan psikis itu kepada tempatnya semula, maka kita tidak akan memisahkannya dengan akar masalah dari awal sejarah keberadaan kita selaku manusia sebagai hamba ALLaah dan sebagai Khalifah.

Yaitu kedengkian iblis kepada Adam 'alaihis salaam berikut keturunannya. 

Sebagaimana kita seharusnya tidak memisahkan penyikapan antara medis dengan non medis.

Semuanya harus dikaitkan dengan nafs. Karena jati diri dan modal hidup utama kita adalah nafs.


H. Riyadh Rosyadi

Rabu

Do'a RUQYAH (terhadap) PELAKU KEZALIMAN - RPK

Ruqyah (Do'a) Menghadapi Kekuatan Zhalim

Bacalah dengan sungguh-sungguh, rutin berturut-turut dalam menghadapi kekuatan zhalim.

1. Siapkan sikap Tsabat, Teguh, Kokoh Pendirian
الثبات  ats-tsabat : Teguh, kokoh, tidak gentar
عدم الإستعجال والتهوّر 'adamul isti'jaal wat tahawwur : tidak gegabah, dan tidak serampangan/ngawur
عدم الإنفعالية 'adamul infi'aliyyah : Tidak emosional

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا لَقِيتُمْ فِئَةً فَاثْبُتُوا وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Hai orang-orang yang beriman. apabila kalian memerangi pasukan (musuh), maka berteguh hatilah kalian dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya agar kalian menang.
[Qs. Al-Anfal (8): 45]

2. Tutup celah diri dan celah kelompok
Bersihkan polutan syaithan (rij-zusy-syaithan = رجز الشيطان) baik jalur nasab maupun kasab.
Bersihkan hati dan lisan dari:
ghomthun-naas (غمط الناس) merendahkan orang, dan sukhriyyah (merasa lebih),
tanaazu' (التنازع) saling berbantah,
zhann (الظنّ) prasangka, tajassus (التجسس) men-cari-cari data/celah saudara seiman, dan
ghibah (الغيبة) membicarakan orang lain.

3. Perkuat Perlindungan

4. Mengasah (menajamkan) dan menguatkan serta "mengakrabkan" senjata. Dengan menghafal dan mentadabburi ayat-ayat Al-Quran dan doa-doa yang biasa dibaca untuk ruqyah.

5. Menguatkan dan melenturkan otot-otot untuk menggenggam dan menggunakan senjata, dengan membiasakan tilawah Al-Quran dan dzikir/sholawat dalam jumlah yang lebih banyak dan duduk lebih lama.

6. (Kita mulai) Satukan hati, Panjatkan doa,

الْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِهٖ وَصَحْبِهٖ أَجْمَعِيْنَ
AlhamduliLLaahi Robbil 'Aalamiin
Wash sholaatu was salaamu 'alaa sayyidinaa Muhammadin wa 'alaa aalihi washohbihii ajma'iin

رَبَّنَا ٱغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَٰنِنَا ٱلَّذِينَ سَبَقُونَا بِٱلْإِيمَٰنِ وَلَا تَجْعَلْ فِى قُلُوبِنَا غِلًّا لِّلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ رَبَّنَآ إِنَّكَ رَءُوفٌ رَّحِيمٌ
Rabbanaa ighfir lanaa wali-ikhwaaninaa alladziina sabaquunaa bil-iimaani walaa taj'al fii quluubinaa ghillan lilladziina aamanuu rabbanaa innaka rauufun rahiim
Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang".

اللّٰهُمَّ أَلِّفْ بَيْنَ قُلُوْبِنَا فَأَصْبَحْنَا بِنِعْمَتِكَ إِخْوَانًا
ALLoohumma allif bayna quluubinaa fa ashbahnaa bini'matiKa ikhwaanaa
Yaa ALLaah persatukanlah hati kami sehingga dengan nikmatMu jadilah kami hamba-hambaMu yang bersaudara.

اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْتَعِيْنُكَ وَنَسْتَغْفِرُكَ وَنُثْنِيْ عَلَيْكَ وَلاَ نَكْفُرُكَ وَنَخْلَعُ وَنَتْرُكُ مَنْ يَفْجُرُكَ
ALLaahumma innaa nasta'iinuKa wa nastaghfiruK, wa nustsniy 'alaiKa walaa nakfuruK, wanakhla' wanatruKa man-yafjuruK
Ya ALLaah, Sesungguhnya hanya kepada Engkau kami mohon pertolongan, meminta ampunan, dan senantiasa memuji-Mu atas kebaikan yang diberikan. Kami tidak kufur kepada-Mu, dan kami berlepas diri serta meninggalkan orang-orang yang durhaka kepada-Mu.

اَللَّهُمَّ إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَلَكَ نُصَلِّى وَنَسْجُدُ وَإِلَيْكَ نَسْعَى وَنَحْفِدُ، نَرْجُو رَحْمَتَكَ وَنَخْشَى عَذَابَكَ إِنَّ عَذَابَكَ بِالْكُفَّارِ مُلْحِقٌ
ALLaahumma iyaaKa na'bud, walaKa nusholli wanasjud, wa ilayKa nas'aa wa nahfid. Narjuu rohmataKa wanakhsyaa 'adzaabaKa, inna 'adzaabaKa bilkuffaari mulhiq
Ya ALLaah, hanya kepada Engkau kami beribadah, hanya karena Engkau kami shalat dan sujud, hanya kepada Engkau pula kami berusaha dan berkhidmat. Kami sangat mengharap rahmat-Mu dan kami pun takut akan siksa-Mu, karena sesungguhnya siksa-Mu itu pasti menimpa atas orang-orang kafir.

اَللَّهُمَّ الْعَنْ مَنْ شَتَمَ كِتَابَكَ وَكَذَّبَ رُسُلَكَ وَخَذَلَ أَوْلِيَائَكَ
ALLaahummal'an man syatama kitaabaK wa kadzdzaba rusulaK wa khodzala awliyaa-aK
Ya ALLaah, laknatlah mereka yang menistakan kitab-Mu, mendustakan rasul-rasul-Mu, dan melecehkan wali-wali-Mu.

اَللَّهُمَّ خَالِفْ بَيْنَ كَلِمِهِمْ وَأَلْقِ فِيْ قُلُوْبِهِمُ الرُّعْبَ وَزَلْزِلْ أَقْدَامَهُمْ وَأَنْزِلْ عَلَيْهِمْ بَأْسَكَ الَّذِيْ لاَ تَرُدُّهُ عَنِ الْقَوْمِ الْمُجْرِمِيْنَ
ALLaahumma khaalif bayna kalimihim wa alqii fii quluubihimur-ru'ba, wa zalzil aqdaamahum, wa anzil 'alaihim ba`saKal-ladzii laa tarudduhuu 'anil qowmil mujrimiin
Ya ALLaah, perselisihkanlah kalimat-kalimat antara mereka, campakkanlah ke dalam hati mereka rasa gentar, goyahkanlah pendirian mereka, dan turunkanlah atas mereka siksa-Mu yang tidak akan Engkau jauhkan dari kaum yang berbuat jahat

اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَعَزُّ مِنْ خَلْقِهِ جَمِيْعاً، ألله أَعَزَّ مِمَّا نَخَافُ وَنَحْذَرُ،
نَعُوْذُ بِاللّٰهِ الَّذِي لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ، الْمُمْسِكِ السَّمَوَاتِ السَّبْعِ أَنْ يَقَعْنَ عَلَى اْلأَرْضِ إِلاَّ بِإِذْنِهِ مِنْ شَرِّ (Kekuatan Zhalim) وَجُنُوْدِهِ وَأَتْبَاعِهِ وَأَشْيَاعِهِ، 
مِنَ الْجِنِّ وَاْلإِنْسِ، اللَّهُمَّ كُنْ لَنَا جَاراً مِـنْ شَرِّهِمْ، جَلَّ ثَنَاؤُكَ وَعَزَّ جَارُكَ، 
وَتَبَارَكَ اسْمُكَ، وَلاَ إِلَهَ غَيْرُكَ (٣×)

ALLOOHU AKBAR..
ALLOOHU A'AZZU MIN KHOLQIHII JAMII'AA..
ALLOOHU A'AZZU MIMMAA NAKHOOOFU WA NAHDZARU,
NA'UUDZUBILLAAHIL LADZII LAA ILAAHA ILLAA HUW
ALMUMSIKUS SAMAAWAATIS SAB'I AN-YAQO'NA 'ALAL ARDHI ILLAA BI IDZNIH MIN SYARRI (KEKUATAN ZHALIM) WA JUNUUDIHI WA ATBAA'IHII WA ASY-YAA'IHII MINAL JINNI WAL INSI.
ALOOHUMMA KUN LANAA JAARON MIN SYARRIHIM
JALLA TSANAA-UKA WA 'AZZA JAARUKA 
WA TABAAROKAS-MUKA WA LAA ILAAHA GHOIRUKA.

ALLaah Maha besar, 
ALLaah lebih mulia dari seluruh makhluk-Nya, 
ALLaah lebih mulia dari apa yang kami takuti dan kami khawatirkan, 
kami berindung kepada ALLaah yang tiada Ilah yang berhak disembah selain Dia, 
Yang menahan tujuh langit hingga tidak runtuh ke bumi kecuali denga izin-Nya dari kejahatan
(Kekuatan Zhalim) 
dan bala tentaranya serta pendukung-pendukungnya dari golongan jin dan manusia. 
Ya ALLaah, jadilah Engkau pendamping yang melindungi kami dari keburukan mereka, 
pujian terhadap-Mu amatlah agung, perlindungan-Mu amatlah besar, Maha suci nama-Mu dan tiada Ilah yang berhak disembah selain diri-Mu“.

نَعُوْذُ بِكَلٍمَاتِ اللّٰهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ ما خَلَقَ (٣×)
Na'uudzu bikalimaatiLLaahit taaammaati min syarri maa kholaq (3x)
Kami berlindung dengan kalimat-kalimat ALLaah Yang sempurna dari segala kejahatan ciptaanNya.


نعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ الَّتِى لاَ يُجَاوزُهُنَّ بَرٌّ وَلاَ فَاجِرٌ 
مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ وَذَرَأَ وَبَرَأَ 
وَمِنْ شَرِّ مَا يَنْزِلُ مِنَ السَّمَاءِ وَمِنْ شَرِّ مَا يَعْرُجُ فِيهَا 
وَمِنْ شَرِّ مَا ذَرَأَ فِى الأَرْضِ وَمِنْ شَرِّ مَا يَخْرُجُ مِنْهَا 
وَمِنْ شَرِّ فِتَنِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ 
وَمِنْ شَرِّ كُلِّ طَارِقٍ إِلاَّ طَارِقاً يَطْرُقُ بِخَيْرٍ يَا رَحْمٰن (٣×)
Na'uudzu bikalimaatiLLaahit taaammaatil laatiy laa yujaawizuhunna barrun walaa faajir, 
min syarri maa kholaqo wa dzaro-a wa baro-a,
Wa min syarri maa yanzilu minas samaa-i 
wa min syarri maa ya'ruju fiihaa,
Wa min syarri maa dzaro-a fil ardhi wa min syarri maa yakhruju minhaa,
Wa min syarri fitanil laili wan nahaar, 
wa min syarri kulli thooriqin illaa thooriqon yath-ruqu bi khoirin yaa Rohmaan. (3x)

Kami berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna, 
yang tidak akan mampu ditembus oleh orang baik dan orang durhaka, 
dari kejahatan apa yang diciptakan dan dijadikan-Nya,
dari kejahatan apa yang turun dari langit dan yang naik ke dalamnya, 
dari kejahatan yang tumbuh di bumi dan yang keluar darinya,
dari kejahatan fitnah-fitnah malam dan siang, 
serta dari kejahatan ketukan-ketukan yang datang (di waktu malam) kecuali ketukan yang dengan mengetuk dengan tujuan baik, wahai Yang Maha Pengasih.


"Kepada kekuatan zhalim dan pimpinannya, di manapun kalian berlindung dan dengan apapun kalian berlindung !!"


أَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ
A'uudzubiLLaahi minasy syaithaanir rajiim

أَيْنَمَا تَكُونُوا يُدْرِكْكُمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِي بُرُوجٍ مُشَيَّدَةٍ ۗ
Aynamaa takuunuu yudrikkumul-mawtu walaw kuntum fii buruujin musyayyadah
Di mana saja kalian berada, kematian akan menjumpai kalian, kendatipun kalian di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh,
[Qs. An-Nisa' (4): 78]

(Ulang-ulangi)
 يُدْرِكْكُمُ الْمَوْتُ
yudrikkumul-mauut

kematian akan menjumpai kalian,

(Ulang-ulangi)
وَلَوْ كُنْتُمْ فِي بُرُوجٍ مُشَيَّدَة
walaw kuntum fii buruujin musyayyadah

kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh

أَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ
A'uudzubiLLaahi minasy syaithaanir rajiim

وَأَعِدُّوا لَهُمْ مَا اسْتَطَعْتُمْ مِنْ قُوَّةٍ وَمِنْ رِبَاطِ الْخَيْلِ تُرْهِبُونَ بِهِ عَدُوَّ اللَّهِ وَعَدُوَّكُمْ وَآخَرِينَ مِنْ دُونِهِمْ لَا تَعْلَمُونَهُمُ اللَّهُ يَعْلَمُهُمْ ۚ وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ شَيْءٍ فِي سَبِيلِ اللَّهِ يُوَفَّ إِلَيْكُمْ وَأَنْتُمْ لَا تُظْلَمُونَ
wa-a'idduu lahum maastatha'tum min quwwatin wamin ribaathil-khayli turhibuuna bihi 'aduwwaLLaahi wa'aduwwakum waaakhariina min duunihim laa ta'lamuunahumuLLaahu ya'lamuhum wamaa tunfiquu min syay-in fii sabiiliLLaahi yuwaffa ilaykum wa-antum laa tuzhlamuun
Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan).
[Qs. Al- 'Anfaal (8): 60]

وَإِنْ يُرِيدُوا أَنْ يَخْدَعُوكَ فَإِنَّ حَسْبَكَ اللَّهُ ۚ هُوَ الَّذِي أَيَّدَكَ بِنَصْرِهِ وَبِالْمُؤْمِنَ
wa-in yuriiduu an yakhda'uuka fa-inna hasbakaLLaah, huwalladzii ayyadaka binashrihi wabilmu`miniina
Dan jika mereka bermaksud merusakmu, maka sesungguhnya cukuplah Allah (menjadi pelindungmu). Dialah yang memperkuatmu dengan pertolongan-Nya dan dengan para mukmin,

وَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ ۚ لَوْ أَنْفَقْتَ مَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا مَا أَلَّفْتَ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ أَلَّفَ بَيْنَهُمْ ۚ إِنَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
wa-allafa bayna quluubihim law anfaqta maa fii al-ardhi jamii'an maa allafta bayna quluubihim walaakinnaLLaaha allafa baynahum innahuu 'aziizun hakim.
dan Yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Gagah lagi Maha Bijaksana.

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ حَسْبُكَ اللَّهُ وَمَنِ اتَّبَعَكَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ
Yaa ayyuhaannabiyyu hasbukaLLaahu wamanittaba'aka mina almu`miniin
Hai Nabi, cukuplah Allah (menjadi Pelindung) bagimu dan bagi orang-orang mukmin yang mengikutimu.

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ حَرِّضِ الْمُؤْمِنِينَ عَلَى الْقِتَالِ ۚ إِنْ يَكُنْ مِنْكُمْ عِشْرُونَ صَابِرُونَ يَغْلِبُوا مِائَتَيْنِ ۚ وَإِنْ يَكُنْ مِنْكُمْ مِائَةٌ يَغْلِبُوا أَلْفًا مِنَ الَّذِينَ كَفَرُوا بِأَنَّهُمْ قَوْمٌ لَا يَفْقَهُونَ
yaa ayyuhannabiyyu harridhi almu`miniina 'alaal-qitaali in yakun minkum 'isyruuna shaabiruuna yaghlibuu mi-atayni wa-in yakun minkum mi-atun yaghlibuu alfan-minalladziina kafaruu bi-annahum qawmun laa yafqahuun
Hai Nabi, kobarkanlah semangat para mukmin untuk berperang. Jika ada dua puluh orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ratus orang musuh. Dan jika ada seratus orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan seribu dari pada orang kafir, disebabkan orang-orang kafir itu kaum yang tidak mengerti.
[Qs. Al-'Anfal (8): 64-65]

وَلَا تَهِنُوا فِي ابْتِغَاءِ الْقَوْمِ ۖ إِنْ تَكُونُوا تَأْلَمُونَ فَإِنَّهُمْ يَأْلَمُونَ كَمَا تَأْلَمُونَ ۖ وَتَرْجُونَ مِنَ اللَّهِ مَا لَا يَرْجُونَ ۗ وَكَانَ اللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا
walaa tahinuu fiibtighaa-il-qawmi in takuunuu ta`lamuuna fa-innahum ya`lamuuna kamaa ta`lamuuna watarjuuna minaLLaahi maa laa yarjuuna wakaanaLLaahu 'aliiman hakiimaa

Janganlah kalian melemah dalam mengejar mereka (musuhmu). Jika kamu menderita kesakitan, maka sesungguhnya merekapun menderita kesakitan (pula), sebagaimana kamu menderitanya, sedang kamu mengharap dari pada Allah apa yang tidak mereka harapkan. Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
[Qs. An-Nisa' (4): 104]

إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الَّذِينَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِهِ صَفًّا كَأَنَّهُمْ بُنْيَانٌ مَرْصُوصٌ
innaLLaaha yuhibbulladziina yuqaatiluuna fii sabiilihi shaffan ka-annahum bunyaanun marshuush

Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.
[Qs. As-Shaff (61): 4]

قَاتِلُوهُمْ يُعَذِّبْهُمُ اللَّهُ بِأَيْدِيكُمْ وَيُخْزِهِمْ وَيَنْصُرْكُمْ عَلَيْهِمْ وَيَشْفِ صُدُورَ قَوْمٍ مُؤْمِنِينَ
qaatiluuhum yu'adzdzibhumuLLaahu bi-aydiikum wayukhzihim wayanshurkum 'alayhim wayasyfi shuduura qawmin mu`miniin
Perangilah mereka, niscaya Allah akan menghancurkan mereka dengan (perantaraan) tangan-tanganmu dan Allah akan menghinakan mereka dan menolong kamu terhadap mereka, serta melegakan hati orang-orang yang beriman.
[Qs. At-Taubah (9): 14]

فَلَمْ تَقْتُلُوهُمْ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ قَتَلَهُمْ ۚ وَمَا رَمَيْتَ إِذْ رَمَيْتَ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ رَمَىٰ ۚ وَلِيُبْلِيَ الْمُؤْمِنِينَ مِنْهُ بَلَاءً حَسَنًا ۚ إِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

falam taqtuluuhum walaakinnaLLaaha qatalahum wamaa ramayta idz ramayta walaakinnaLLaaha ramaa waliyubliya almu`miniina minhu balaa-an hasanan innaLLaaha samii'un 'aliim
Maka (yang sebenarnya) bukan kamu yang membunuh mereka, akan tetapi Allahlah yang membunuh mereka, dan bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar, tetapi Allah-lah yang melempar. (Allah berbuat demikian untuk membinasakan mereka) dan untuk memberi kemenangan kepada orang-orang mukmin, dengan kemenangan yang baik. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
[Qs. Al-'Anfal: (8): 17]

أَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ
A'uudzubiLLaahi minasy syaithaanir rajiim

هُوَ الَّذِي أَنْزَلَ السَّكِينَةَ فِي قُلُوبِ الْمُؤْمِنِينَ لِيَزْدَادُوا إِيمَانًا مَعَ إِيمَانِهِمْ ۗ وَلِلَّهِ جُنُودُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ وَكَانَ اللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا

huwaLLadzii anzalas-sakiinata fii quluubi almu`miniina liyazdaaduu iimaanan ma'a iimaanihim waliLLaahi junuudus-ssamaawaati waal-ardhi wakaanaLLaahu 'aliiman hakiimaa
Dialah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada). Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana,
[Qs. Al-Fath (48): 4]
وَلِلَّهِ جُنُودُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ وَكَانَ اللَّهُ عَزِيزًا حَكِيمًا
waliLLaahi junuudus-samaawaati waal-ardhi wakaanaLLaahu 'aziizan hakiimaa
Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. [Qs. Al-Fath (48): 7]
إِذْ تَسْتَغِيثُونَ رَبَّكُمْ فَاسْتَجَابَ لَكُمْ أَنِّي مُمِدُّكُمْ بِأَلْفٍ مِنَ الْمَلَائِكَةِ مُرْدِفِينَ
idz tastaghiitsuuna rabbakum faistajaaba lakum annii mumiddukum bi-alfin minalmalaa-ikati murdifiin
(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu: "Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepada kamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut".
[Qs. Al-'Anfal (8): 9]

بَلَىٰ ۚ إِنْ تَصْبِرُوا وَتَتَّقُوا وَيَأْتُوكُمْ مِنْ فَوْرِهِمْ هَٰذَا يُمْدِدْكُمْ رَبُّكُمْ بِخَمْسَةِ آلَافٍ مِنَ الْمَلَائِكَةِ مُسَوِّمِينَ
balaa in tashbiruu watattaquu waya`tuukum min fawrihim haadzaa yumdidkum rabbukum bikhamsati aalaafin minalmalaa-ikati musawwimiin
Ya (cukup), jika kamu bersabar dan bersiap-siaga, dan mereka datang menyerang kamu dengan seketika itu juga, niscaya Allah menolong kamu dengan lima ribu Malaikat yang memakai tanda.
[Qs. Ali-Imran (3): 125]

وَمَا جَعَلَهُ اللَّهُ إِلَّا بُشْرَىٰ لَكُمْ وَلِتَطْمَئِنَّ قُلُوبُكُمْ بِهِ ۗ وَمَا النَّصْرُ إِلَّا مِنْ عِنْدِ اللَّهِ الْعَزِيزِ الْحَكِيمِ
wamaa ja'alahuLLaahu illaa busyraa lakum walitathma-inna quluubukum bihi waman-nashru illaa min 'indiLLaahil'aziizi alhakiim

Dan Allah tidak menjadikan pemberian bala bantuan itu melainkan sebagai khabar gembira bagi (kemenangan)mu, dan agar tenteram hatimu karenanya. Dan kemenanganmu itu hanyalah dari Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
[Qs. Ali-Imran (3): 125-126]

وَأَوْحَيْنَا إِلَىٰ مُوسَىٰ أَنْ أَلْقِ عَصَاكَ ۖ فَإِذَا هِيَ تَلْقَفُ مَا يَأْفِكُون
فَوَقَعَ الْحَقُّ وَبَطَلَ مَا كَانُوا يَعْمَلُون
فَغُلِبُوا هُنَالِكَ وَانْقَلَبُوا صَاغِرِينَ
وَأُلْقِيَ السَّحَرَةُ سَاجِدِين
(3x)
wa-awhaynaa ilaa muusaa an alqi 'ashaaka fa-idzaa hiya talqafu maa ya`fikuun
fawaqa'alhaqqu wabathala maa kaanuu ya'maluun
faghulibuu hunaalika wainqalabuu shaaghiriin
waulqiyas-saharatu saajidiin, (3x)
Dan Kami wahyukan kepada Musa: "Lemparkanlah tongkatmu!". Maka sekonyong-konyong tongkat itu menelan apa yang mereka ada-adakan.
Karena itu nyatalah yang benar dan batallah yang selalu mereka kerjakan.
Maka mereka kalah di tempat itu dan jadilah mereka orang-orang yang hina.

فَلَمَّا أَلْقَوْا قَالَ مُوسَىٰ مَا جِئْتُمْ بِهِ السِّحْرُ ۖ إِنَّ اللَّهَ سَيُبْطِلُهُ ۖ إِنَّ اللَّهَ لَا يُصْلِحُ عَمَلَ الْمُفْسِدِين.
وَيُحِقُّ اللَّهُ الْحَقَّ بِكَلِمَاتِهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُجْرِمُون
(٣×)
falammaa alqaw qaala muusaa maa ji`tum bihis-sihru innaLLaaha sayubthiluhu innaLLaaha laa yushlihu 'amala almufsidiin
wayuhiqquLLaahul-haqqa bikalimaatihi walaw karihal-mujrimuun (3x)
Maka setelah mereka lemparkan, Musa berkata: "Apa yang kamu lakukan itu, itulah yang sihir, sesungguhnya Allah akan menampakkan ketidak benarannya" Sesungguhnya Allah tidak akan membiarkan terus berlangsungnya pekerjaan orang-yang membuat kerusakan.
Dan Allah akan mengokohkan yang benar dengan ketetapan-Nya, walaupun orang-orang yang berbuat dosa tidak menyukai(nya).
[Qs. Yunus (10): 81-82]

وَأَلْقِ مَا فِي يَمِينِكَ تَلْقَفْ مَا صَنَعُوا ۖ إِنَّمَا صَنَعُوا كَيْدُ سَاحِرٍ ۖ وَلَا يُفْلِحُ السَّاحِرُ حَيْثُ أَتَى
 فَأُلْقِيَ السَّحَرَةُ سُجَّدًا قَالُوا آمَنَّا بِرَبِّ هَارُونَ وَمُوسَىٰ
(٣×)
wa-alqi maa fii yamiinika talqaf maa shana'uu, innamaa shana'uu kaydu saahir, walaa yuflihus-saahiru haytsu ataa..fa-ulqiyas-saharatu sujjadaa, qaaluu aamannaa birabbi haaruuna wamuusaa (3x)
Dan lemparkanlah apa yang ada ditangan kananmu, niscaya ia akan menelan apa yang mereka perbuat. "Sesungguhnya apa yang mereka perbuat itu adalah tipu daya tukang sihir (belaka). Dan tidak akan menang tukang sihir itu, dari mana saja ia datang".
Lalu para penyihir itu tersungkur dengan bersujud, seraya berkata: "Kami telah percaya kepada Tuhan Harun dan Musa.
[Qs. Ta-Ha (20): 69-70]

ثُمَّ نُنَجِّي رُسُلَنَا وَالَّذِينَ آمَنُوا ۚ كَذَٰلِكَ حَقًّا عَلَيْنَا نُنْجِ الْمُؤْمِنِين
(٣×)

tsumma nunajjii rusulanaa waalladziina aamanuu, kadzaalika haqqan 'alaynaa nunjiil-mu`miniin
(3x)
Kemudian Kami selamatkan rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman, demikianlah menjadi kewajiban atas Kami menyelamatkan orang-orang yang beriman.
[Qs. Yunus (10): 103]

وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ رُسُلًا إِلَىٰ قَوْمِهِمْ فَجَاءُوهُمْ بِالْبَيِّنَاتِ فَانْتَقَمْنَا مِنَ الَّذِينَ أَجْرَمُوا ۖ وَكَانَ حَقًّا عَلَيْنَا نَصْرُ الْمُؤْمِنِينَ
(٣×)
walaqad arsalnaa min qablika rusulan ilaa qawmihim fajaauuhum bil-bayyinaati fantaqamnaa minalladziina ajramuu wakaana haqqan 'alaynaa nashral-mu`miniin(3x)
Dan Sesungguhnya Kami telah mengutus sebelum kamu beberapa orang rasul kepada kaumnya, mereka datang kepadanya dengan membawa keterangan-keterangan (yang cukup), lalu Kami melakukan pembalasan terhadap orang-orang yang berdosa. Dan Kami selalu berkewajiban menolong orang-orang yang beriman.
[Qs. Ar-Rum (30): 47]

 وَقَدْ مَكَرَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَلِلَّهِ الْمَكْرُ جَمِيعًا ۖ يَعْلَمُ مَا تَكْسِبُ كُلُّ نَفْسٍ ۗ وَسَيَعْلَمُ الْكُفَّارُ لِمَنْ عُقْبَى الدَّارِ
(٣×)
wa qod makaralladziina min qoblihim faliLLaahil makru jamii'an ya'lamu maa taksibu kullu nafsi wa saya'lamul kuffaaru liman 'uqbaddaari (3x)
Dan sungguh orang-orang kafir yang sebelum mereka (kafir Mekah) telah mengadakan tipu daya, tetapi semua tipu daya itu adalah dalam kekuasaan Allah. Dia mengetahui apa yang diusahakan oleh setiap diri, dan orang-orang kafir akan mengetahui untuk siapa tempat kesudahan (yang baik) itu.
[Qs. Ar'-Ra'd (13): 42]


قَدْ مَكَرَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَأَتَى اللَّهُ بُنْيَانَهُمْ مِنَ الْقَوَاعِدِ فَخَرَّ عَلَيْهِمُ السَّقْفُ مِنْ فَوْقِهِمْ وَأَتَاهُمُ الْعَذَابُ مِنْ حَيْثُ لَا يَشْعُرُونَ
(٣×)
qad makaralladziina min qablihim fa-ataaLLaahu bunyaanahum minal-qawaa'idi fakharra 'alayhimus-saqfu min fawqihim wa-ataahuml-'adzaabu min haytsu laa yasy'uruuna (3x)
Sesungguhnya orang-orang yang sebelum mereka telah mengadakan makar, maka Allah menghancurkan rumah-rumah mereka dari fondasinya, lalu atap (rumah itu) jatuh menimpa mereka dari atas, dan datanglah azab itu kepada mereka dari tempat yang tidak mereka sadari.
[Qs. An-Nahl (16): 26]

اسْتِكْبَارًا فِي الْأَرْضِ وَمَكْرَ السَّيِّئِ ۚ وَلَا يَحِيقُ الْمَكْرُ السَّيِّئُ إِلَّا بِأَهْلِهِ ۚ فَهَلْ يَنْظُرُونَ إِلَّا سُنَّتَ الْأَوَّلِينَ ۚ فَلَنْ تَجِدَ لِسُنَّتِ اللَّهِ تَبْدِيلًا ۖ وَلَنْ تَجِدَ لِسُنَّتِ اللَّهِ تَحْوِيلًا
(٣×)
istikbaaran fiil-ardhi wamakras-sayyi-i walaa yahiiqul-makrus-sayyi-u illaa bi-ahlihi fahal yanzhuruuna illaa sunnatal-awwaliina falan tajida lisunnati allaahi tabdiilaa, walan tajida lisunnati allaahi tahwiilaa

karena kesombongan (mereka) di muka bumi dan karena makar (mereka) yang jahat. Makar yang jahat itu tidak akan menimpa selain yang pemiliknya sendiri. Tiadalah yang mereka nanti-nantikan melainkan (berlakunya) sunnah (Allah yang telah berlaku) kepada orang-orang yang terdahulu, maka sekali-kali kamu tidak akan mendapat perubahan terhadap sunnah Allah, dan sekali-kali tidak (pula) akan menemui penyimpangan bagi sunnah Allah itu.
[Qs. Fatir (35): 43]

(Ulang-ulangi sebanyak mungkin kalimat)

وَلَا يَحِيقُ الْمَكْرُ السَّيِّئُ إِلَّا بِأَهْلِهِ ۚ
walaa yahiiqul-makrus-sayyi-u illaa bi-ahlih

Makar yang jahat itu tidak akan menimpa selain yang pemiliknya sendiri.


أَعُوذُ بِاللَّهِ السَّمِيعِ الْعَلِيمِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ مِنْ هَمْزِهِ وَنَفْخِهِ وَنَفْثِهِ
A’uudzu biLLaahis samii’il ‘aliimi minasy syaithoonir rojiim min hamzihi wa nafkhihi wa naftsih

Baca Qs. Al-Fiil (105): 1-5 (beberapa kali)

بِسْمِ اللّٰهٍ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
أَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِأَصْحَابِ الْفِيلِ
أَلَمْ يَجْعَلْ كَيْدَهُمْ فِي تَضْلِيلٍ
وَأَرْسَلَ عَلَيْهِمْ طَيْرًا أَبَابِيلَ
تَرْمِيهِمْ بِحِجَارَةٍ مِنْ سِجِّيلٍ
فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ مَأْكُولٍ
BismiLLaahir rahmaanir rahiim
alam tara kayfa fa'ala rabbuka bi-ash-haabil-fiili
alam yaj'al kaydahum fii tatadhliil
wa-arsala 'alayhim thayran abaabiil
tarmiihim bihijaaratin min sijjiil
faja'alahum ka'ashfin ma`kuul
Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah
Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Ka'bah) itu sia-sia?,
dan Dia mengirimkan kapada mereka burung yang berbondong-bondong,
yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar,
lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat).
[Qs. Al-Fiil (105): 1-5]

Ulang-ulangi (sebanyak-banyaknya) kalimat:

تَرْمِيهِمْ بِحِجَارَةٍ مِنْ سِجِّيلٍ
Tarmiihim bihijaarotim min sijjiil

yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar

Kemudian ulang-ulangi juga (sebanyak-banyaknyanya) kalimat:

فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ مَأْكُولٍ
faja'alahum ka'ashfim ma`kuul

أَعُوذُ بِاللَّهِ السَّمِيعِ الْعَلِيمِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ مِنْ هَمْزِهِ وَنَفْخِهِ وَنَفْثِهِ
A’uudzu biLLaahis samii’il ‘aliimi minasy syaithoonir rojiim min hamzihi wa nafkhihi wa naftsih

أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ يُزْجِي سَحَابًا ثُمَّ يُؤَلِّفُ بَيْنَهُ ثُمَّ يَجْعَلُهُ رُكَامًا فَتَرَى الْوَدْقَ يَخْرُجُ مِنْ خِلَالِهِ وَيُنَزِّلُ مِنَ السَّمَاءِ مِنْ جِبَالٍ فِيهَا مِنْ بَرَدٍ فَيُصِيبُ بِهِ مَنْ يَشَاءُ وَيَصْرِفُهُ عَنْ مَنْ يَشَاءُ ۖ يَكَادُ سَنَا بَرْقِهِ يَذْهَبُ بِالْأَبْصَارِ
alam tara annaLLaaha yuzjii sahaaban tsumma yu-allifu baynahu tsumma yaj'aluhu rukaaman fataraal-wadqa yakhruju min khilaalihi wayunazzilu minas-samaa-i min jibaalin fiihaa min baradin fayushiibu bihi man yasyaa-u wayashrifuhu 'an man yasyaa-u yakaadu sanaa barqihi yadzhabu bil-abshaar

Tidaklah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih, maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan.
[Qs. An-Nur (24): 43]

Ulang-ulangii (sebanyak-banyaknya) kalimat:

يَكَادُ سَنَا بَرْقِهِ يَذْهَبُ بِالْأَبْصَارِ
yakaadu sanaa barqihi yadzhabu bil-abshaar

Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan.


رَبَّنَا لَا تَمْنَعْ عَنَّا بِذُنُوْبِنَا نَصْرَكَ فَانْصُرْنَا نَصْرَ الْمُجَاهِدِيْنَ إِنَّكَ نِعْمَ الْمَوْلٰى وَنِعْمَ النَّصِيْر
Robbanaa laa tamna' 'annaa bidzunuubinaa nashroKa, fan-shurnaa nashrol mujaahidiin, innaKa ni'mal mawlaahaa wa ni'man nashiir
Wahai Robb kami, janganlah Engkau cegah - (lantaran) dosa-dosa kami - terhadap pertolonganMu. Tolonglah kami dengan pertolonganMu kpd para Mujahidin. Sesungguhnya Engkaulah sebaik-baik pembela dan sebaik-baik penolong.

وَصَلِّ اللّٰهُمَّ عَلٰى سَيِّدٍنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ
وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

WashalliLLaahumma 'alaa sayyidinaa Muhammadin wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa sallim
WalhamduliLLaahi Robbil 'Aalamiin..

Kamis

RID Edisi Ringkas

Ruqyah Indzar Da'awi (RID)
Meruqyah dengan metode memberi peringatan dakwah






بسم اللّٰه الرحمٰن الرحيم


CARA 1

1. ANALISA DAN IDENTIFIKASI

Anamnesis - Diagnosis. Pergunakan Cek List 1 & 2.

Identitas:
alamat/posisinya di tubuh kita, 
profesi/yang dikerjakannya, 
asal/sumber datangnya (nasab-kasab-sihir)


Dengan diawali Basmalah, panggil/serulah para makhluk ALLaah swt itu sesuai dengan identitasnya yang sudah tergali itu.

Beri penjelasan awal sebagaimana Qs. Al-mukminun (23): 115-118;



أَفَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا خَلَقْنَاكُمْ عَبَثًا وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لَا تُرْجَعُونَ
Afahasibtum annamaa kholaqnaa kum ‘abatsawwa annakum ilaynaa laa tur ja’uun
Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?


فَتَعَالَى اللَّهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ ۖ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيمِ

Fata’aalaLLaahul malikul haq Laa ilaa ha illa huwa robbul ‘arsyil kariim
Maka Maha Tinggi ALLaah, Raja Yang Sebenarnya; tidak ada ilah selain Dia, Robb (Yang mempunyai) 'Arsy yang mulia.





وَمَنْ يَدْعُ مَعَ اللَّهِ إِلَٰهًا آخَرَ لَا بُرْهَانَ لَهُ بِهِ فَإِنَّمَا حِسَابُهُ عِنْدَ رَبِّهِ ۚ إِنَّهُ لَا يُفْلِحُ الْكَافِرُونَ

Wa mayyad’u ma’aLLaahi ilaa han a khoro laa burhaa na lahu bihi fainnamaa hisaabuhu ‘inda robbih, innahu laa yuflikhul kaafiruun.
Dan barangsiapa menyembah tuhan yang lain di samping ALLaah, padahal tidak ada suatu dalilpun baginya tentang itu, maka sesungguhnya perhitungannya di sisi Robb-nya. Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu tiada beruntung.


وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِينَ
Wa qurrobbighfir war ham wa anta khoyrurroohimiin
Dan katakanlah: "Ya Robb-ku berilah ampun dan berilah rahmat, dan Engkau adalah Pemberi rahmat Yang Paling baik".




2. PERLINDUNGAN

Jiwa kita dan para jin-nya sesuai dengan analisa identifikasi
Masing-masing bacaan berikut ditiupkan ke telapak tangan lalu diusapkan ke seluruh tubuh,

* Alfatihah,

*Ayat kursi Qs. Al-Baqoroh (2): 225;

اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۗ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ ۖ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.




* 4 Qul, (Al-Kafirun, Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Naas)


* Qs. Al-Isra' (17):45 (3 kali)


وَإِذَا قَرَأْتَ الْقُرْآنَ جَعَلْنَا بَيْنَكَ وَبَيْنَ الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِالْآخِرَةِ حِجَابًا مَسْتُورًا

Wa idzaa qoro’tal qur aana ja’alnaa baynaka wa baynalladziina laa yu’minuuna bil aa khiroti hijaaban mastuuroo

Dan apabila kamu membaca Al Quran niscaya Kami adakan antara kamu dan orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, suatu dinding yang tertutup,




* Qs. Al-Kahfi (18): 97, (3 kali)



فَمَا اسْطَاعُوا أَنْ يَظْهَرُوهُ وَمَا اسْتَطَاعُوا لَهُ نَقْبًا

Famas thoo’uu ayyadzharuuhu wamastathoo’u lahu naqbaa
Maka mereka tidak bisa mendakinya dan mereka tidak bisa (pula) melobanginya.




*Qs. Fatir (35): 43 (3 kali)


اسْتِكْبَارًا فِي الْأَرْضِ وَمَكْرَ السَّيِّئِ ۚ وَلَا يَحِيقُ الْمَكْرُ السَّيِّئُ إِلَّا بِأَهْلِهِ ۚ فَهَلْ يَنْظُرُونَ إِلَّا سُنَّتَ الْأَوَّلِينَ ۚ فَلَنْ تَجِدَ لِسُنَّتِ اللَّهِ تَبْدِيلًا ۖ وَلَنْ تَجِدَ لِسُنَّتِ اللَّهِ تَحْوِيلًا

Istikmaarong fil ardhi wa makrossayyi, wa laa ya hiiqul makrussayyi’ illaa bi ahlih, fahal yangdzuruuna illa sunnatal awwaliin, falantajidu lisunnatiLLaahi tabdhiila, wa lantajida lisunnatiLLaahi takhwiila.
Karena kesombongan (mereka) di muka bumi dan karena rencana (mereka) yang jahat. Rencana yang jahat itu tidak akan menimpa selain orang yang merencanakannya sendiri. Tiadalah yang mereka nanti-nantikan melainkan (berlakunya) sunnah (Allah yang telah berlaku) kepada orang-orang yang terdahulu. Maka sekali-kali kamu tidak akan mendapat penggantian bagi sunnah Allah, dan sekali-kali tidak (pula) akan menemui penyimpangan bagi sunnah Allah itu.





3. ISTIGHFAR DAN TAUBAT

Ajak juga para jin-nya



4. MEMUTUS AKSES-HUBUNGAN

*Awali dengan blocking akses

Qs. Al-Baqoroh (2): 18;
صُمٌّ بُكْمٌ عُمْيٌ فَهُمْ لَا يَرْجِعُونَ

Shummum bukmum ‘umyun fahum laa yarji’un
Mereka tuli, bisu dan buta, maka tidaklah mereka akan kembali (ke jalan yang benar).




Qs. Al-Baqoroh (2): 171;
...صُمٌّ بُكْمٌ عُمْيٌ فَهُمْ لَا يَعْقِلُونَ

Shummum bukmum ‘umyun fahum laa ya’qiluun

...Mereka tuli, bisu dan buta, maka (oleh sebab itu) mereka tidak mengerti.



* Putus/cabut/batalkan perjanjian/tugas


Qs. At-Taubah (9): 1;


بَرَاءَةٌ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ إِلَى الَّذِينَ عَاهَدْتُمْ مِنَ الْمُشْرِكِينَ
Baroo atumminaLLaahi warosuulihi ilalladziina ‘aahadtum minal musyrikiin 

(Inilah pernyataan) pemutusan hubungan dari Allah dan Rasul-Nya (yang dihadapkan) kepada orang-orang musyrikin yang kamu (kaum muslimin) telah mengadakan perjanjian (dengan mereka).





Qs. Al-Baqoroh (2): 166;


إِذْ تَبَرَّأَ الَّذِينَ اتُّبِعُوا مِنَ الَّذِينَ اتَّبَعُوا وَرَأَوُا الْعَذَابَ وَتَقَطَّعَتْ بِهِمُ الْأَسْبَابُ

Idz tabarro alladziinattubi’uu minalladziinattaba’uu waroawul ‘adzaaba wataqotto’at bihimul asbaab
 (Yaitu) ketika orang-orang yang diikuti itu berlepas diri dari orang-orang yang mengikutinya, dan mereka melihat siksa; dan (ketika) segala hubungan antara mereka terputus sama sekali.




Qs. Al-Mumtahana (60): 4;
…. إِنَّا بُرَآءُ مِنْكُمْ وَمِمَّا تَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ ….
Innaa buroaaa-u minkum wa mim maa ta’buduuna minduuniLLaah

…."Sesungguhnya kami berlepas diri daripada kamu dari daripada apa yang kamu sembah selain Allah,”….



Qs. Yunus (10): 81-82;

فَلَمَّا أَلْقَوْا قَالَ مُوسَىٰ مَا جِئْتُمْ بِهِ السِّحْرُ ۖ إِنَّ اللَّهَ سَيُبْطِلُهُ ۖ إِنَّ اللَّهَ لَا يُصْلِحُ عَمَلَ الْمُفْسِدِينَ
Falammaa alqow qoola muusaa maa ji’tumnihisshr innaLLaaha sayubtiluh, innaLLaaha laa yushlihu ‘amalal mufsidiin
Maka setelah mereka lemparkan, Musa berkata: "Apa yang kamu lakukan itu, itulah yang sihir, sesungguhnya Allah akan menampakkan ketidak benarannya" Sesungguhnya Allah tidak akan membiarkan terus berlangsungnya pekerjaan orang-yang membuat kerusakan.


وَيُحِقُّ اللَّهُ الْحَقَّ بِكَلِمَاتِهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُجْرِمُونَ
WayuhiqquLLaahulhaqqo bikalimaatihi wa law karihal mujrimuun
Dan Allah akan mengokohkan yang benar dengan ketetapan-Nya, walaupun orang-orang yang berbuat dosa tidak menyukai(nya).



Qs. Ash-Shu'ara (26): 45;

فَأَلْقَىٰ مُوسَىٰ عَصَاهُ فَإِذَا هِيَ تَلْقَفُ مَا يَأْفِكُونَ
Faalqoo muusaa ‘ashoohu faidzaa hiya talqofu maa ya’fikuun
Kemudian Musa menjatuhkan tongkatnya maka tiba-tiba ia menelan benda-benda palsu yang mereka ada-adakan itu.



Qs. Al-Anbiya (21): 30;

أَوَلَمْ يَرَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنَاهُمَا ۖ وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ ۖ أَفَلَا يُؤْمِنُونَ
Awalam yarolladziina kafaruu annassamaawaati wal ardho kaa nataa rotqongfafataqnaa humaa, wa ja’alnaa minal maai kulla syay in hayyi, afalaa yu’minuun
Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?


2 Qul (Al-Falaq dan An-Naas)



5. MENDAKWAHI
Dengan ditadabburi, baca berulang:

- Alfatihah, 
- Ayat kursi (Qs. Al-Baqoroh: 255) 
- Ayat-ayat pilihan tertentu sesuai dengan identitas yang diketahui
- 3 Qul (Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Naas)



6. MENGAJAK BERISLAM


Gunakan telunjuk tauhid, tuntun mereka membaca:


Dua Kalimat Syahadat

أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ
وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ
Asyhadu an-Laa ilaaha illaLLaah
wa Asyhadu anna Muhammadar RasuuluLLaah
Saya bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah.”



Kalimat Ridha 

رَضِيْتُ بِاللهِ رَبًّا، وَ بِاْلإِسْلاَمِ دِيْنًا، وَبِمُحَمَّدٍ نَبِيًّا وَ رَسُوْلاً،
Rodhiitu biLLaahi Robbaa, wabil Islaami diinaa, wabi Muhammadin nabiiyaw wa rosuulaa
Aku rela ALLaah sebagai Tuhanku, Islam sebagai agamaku, dan Muhammad sebagai nabi dan Rasulku



Doa Hasanah 

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Robbanaa aatinaa fid dun-yaa Hasanah wa Fil aakhiroti Hasanah wa qinaa 'adzaaban naar

Ya Allah, berikanlah kepada Kami kebaikan di dunia, berikan pula kebaikan di akhirat dan lindungilah Kami dari siksa neraka.” 

[Qs. Al-Baqarah (2): 201]


7. MENGAJAK BERGABUNG DALAM JAMAAH YANG BAIK

- Yaitu jamaah yang taat ibadah, mempelajari agama dan berdakwah/berjuang di jalan ALLaah).
- Ajak berdoa dalam Qs. Al-Kahfi (18): 10;

... رَبَّنَا آتِنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا

Robbanaa aatina milladunka rokhmatawwahayyi’lanaa min amrinaa rosyadaa

"Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)".




8. MENUNTUNNYA KELUAR
- Doa keluar: BismiLLaahi tawakkalnaa 'alaLLaah....dst
- Ucapan salam. 
- Perintahkan keluar.

______

* pakai telunjuk tauhid yang tadi untuk memutus/membuka/mengupas buhul-buhul yang mengikat/mengunci para jin itu di dalam tubuh..






Cara 2
Setelah tahap langkah 1 dan 2,
Lalu minta yang bersangkutan amalkan F492 itu.

Formula 492 artinya:
4 adalah dzikir yang 4 sebagaimana di wazifah ma'tsurat, masing-masing minimal 100x.

  1. AstaghfiruLLaah haladzi Laa ilaaha illaa huwal hayyul qoyyuumu wa atuubu ilaih.
  2. Laa ilaaha illaLLoohu wahdahu laa syariikalah, lahul mulku wa lahul hamdu yuhyii wa yumiitu wa huwa 'alaa kulli syai-in qodir.
  3. Tasbih tahmid tahlil takbir
  4. Sholawat ibrahimiyyah tasyahud akhir





9 adalah Qs. At-Taubah ayat 1 dan Qs. Al-Baqoroh (2) ayat 166; sebagai ayat pemutus ikatan

بَرَآءَةٌ مِّنَ اللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖۤ اِلَى الَّذِيْنَ عَاهَدْتُّمْ مِّنَ الْمُشْرِكِيْنَ

Baroo atumminaLLaahi warosuulihi ilalladziina ‘aahadtum minal musyrikiin 

(Inilah pernyataan) pemutusan hubungan dari Allah dan Rasul-Nya (yang dihadapkan) kepada orang-orang musyrikin yang kamu (kaum muslimin) telah mengadakan perjanjian (dengan mereka).
[Qs. At-Taubah (9): 1]. 



إِذْ تَبَرَّأَ الَّذِينَ اتُّبِعُوا مِنَ الَّذِينَ اتَّبَعُوا وَرَأَوُا الْعَذَابَ وَتَقَطَّعَتْ بِهِمُ الْأَسْبَابُ
Idz tabarro alladziinattubi’uu minalladziinattaba’uu waroawul ‘adzaaba wataqotto’at bihimul asbaab
(Yaitu) ketika orang-orang yang diikuti itu berlepas diri dari orang-orang yang mengikutinya, dan mereka melihat siksa; dan (ketika) segala hubungan antara mereka terputus sama sekali.
[Qs. Al-Baqoroh (2): 166]



2 adalah membaca Qs. Al-Baqoroh
Jika terlalu berat bagi yang bersangkutan membaca semua surat Al-Baqoroh, diringkas saja menjadi 10 ayat surat Al-baqoroh yang disunnahkan.
* Ayat 1 sd 5
* Ayat Kursi (255) + dua ayat sesudahnya (256-257)
* Dua ayat terakhir (284-286)


Jika terasa ada sesuatu, dakwahi hingga akhir selesai tahapan.




H. Riyadh Rosyadi