Sebaik-baik dari kalian adalah orang yang mempelajari Al-Quran dan mengajarkannya (H.R. Bukhari)

Rabu

Hidup Adalah Ujian (2)


Memahami Kerja Musuh ('Adduw) Hizbusy Syaithan dalam Merusak Korbannya





Baca sebelumnya:





Untuk Memahami Hidup sebagai Ujian, kita perlu memahami bagaimana cara kerja musuh ('Aduww) yang begitu terorganisir yaitu Hizbusy Syaithan.

Sebagaimana 5 faktor terinfeksinya Demam Berdarah, karena adanya:
  1. Virus (dengeu)
  2. Nyamuk (Aedes)
  3. Gigitan
  4. Sarang di sekitar target korban
  5. Melemahnya imunitas target korban


Hizb Syaitan menyiapkan faktor 1 sd 3, dan agar misi mereka tercapai maka mereka membutuhkan faktor 4 dan 5 ada pada diri calon korbannya.


Selama ini mereka terus meng-update:
  • virus,
  • merekrut dan membina aparatnya (manusia dan jin)
  • merencanakan bersama agenda aksi, melaksanakan dan mengevaluasinya, revisi, dan reward-punishment


Semua pekerjaan Hizb mereka lakukan dengan disiplin.

Hizb syaithan juga berupaya dengan segala tipu muslihatnya membujuk target korbannya untuk menyediakan sarang-sarang (media-media) aparatur syaithan dalam jiwanya dan di sekeliling kehidupannya. (faktor 4)


Jika perlu dengan "melayani" kemauan-kemauan dan ambisi-ambisi si targetnya. 

Dan itu dilakukan agar media cepat menyebar dan diterima oleh banyak pihak di semua kalangan. Dan mereka (hizb syaithan) "sabar" menunggu saat-saat waktu guncangan besar yang bisa melemahkan jiwa si target (faktor 5). 

Jika itu terjadi, maka mereka akan cepat sekali "menggigit" dengan gigitan terdalam dan suntikan virus sebanyak-banyaknya.
Guncangan-guncangan dahsyat yang melemahkan jiwa si korban bisa di saat masih di-tengah-tengah menjalani kehidupannya ketika mendapat ujian berat dari ALLaah swt (dalam satu tahun akan terjadi sekali atau dua kali).



أَوَلَا يَرَوْنَ أَنَّهُمْ يُفْتَنُونَ فِي كُلِّ عَامٍ مَرَّةً أَوْ مَرَّتَيْنِ ثُمَّ لَا يَتُوبُونَ وَلَا هُمْ يَذَّكَّرُونَ

Dan tidaklah mereka memperhatikan bahwa mereka diuji sekali atau dua kali setiap tahun, dan mereka tidak (juga) bertaubat dan tidak (pula) mengambil pelajaran? [Qs. At-Taubah (9): 126].



Selain itu, mereka juga menunggu saat guncangan ujian terbesar, yaitu saat menjelang ajalnya.

Saat itu pasti mereka berusaha kuat bisa menggigit sedalam-dalamnya menyuntikkan virus mematikan untuk menguasai dan mempengaruhi jiwa (nafs) si korban. Karena saat itulah peluang terakhirnya mendapatkan korban.


Maka, jagalah diri kita semua dari keadaan terjadinya faktor 4 dan 5 itu. Bahkan Nabi ﷺ sendiri sampai-sampai berlindung diri agar tidak kemasukkan syaitan saat menjelang ajal. Itu menjelaskan bahwa memang Hizb Syaitan berusaha semampu daya melakukan itu semua.


اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْهَدْمِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ التَّرَدِّي، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْغَرَقِ، وَالْحَرِيقِ، وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ يَتَخَبَّطَنِي الشَّيْطَانُ عِنْدَ الْمَوْتِ

Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari tertimpa benda keras, aku berlindung kepada-Mu dari mati terjatuh, aku berlindung kepada-Mu dari tenggelam dan kebakaran, dan aku berlindung kepada-Mu dari keadaan setan merasuki badanku ketika mendekati kematian. (HR. Nasai 5533 dan dishahihkan al-Albani)
________


Saudara-saudara,
Jangan sampai kita secara sadar/tidak membawa virus dalam jiwa kita melalui jalur nasab bahkan kasab yang belum terbersihkan.

Karena saat ini sudah mudah sekali tersedia keadaan jiwa-jiwa manusia dalam kondisi "trance" (keadaan tidak sadar) yang siap dimasuki. 

Dan jangan sampe kita memiliki 'Ain/Nafs yang syarr (jahat) tersembunyi yang terbina oleh jin nasab maupun kasab yang dengan itu kita ikut merusak diri kita dan merusak jiwa-jiwa orang lain (para muslim khususnya).

Telusuri sejarah nasab kita.
Telusuri sejarah kasab kita. 
Mohonkan kpd ALLaah swt kemudahanNya membersihkan diri kita dari itu semua.


اللَّهُمَّ فَاطِرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ رَبَّ كُلِّ شَيْءٍ وَمَلِيكَهُ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِي وَمِنْ شَرِّ الشَّيْطَانِ وَشِرْكِهِ وَأَنْ أَقْتَرِفَ عَلَى نَفْسِي سُوءًا أَوْ أَجُرَّهُ إِلَى مُسْلِمٍ

ALLAAHUMMA FAATHIROS SAMAAWAATI WAL ARDHI, 'AALIMAL GHAIBI WASY SYAHAADAH, LAA ILAAHA ILLAA ANTA, ROBBA KULLI SYAI-IN WA MALIIKAH, A'UUDZU BIKA MIN SYARRI NAFSIY, WA MIN SYARRISY SYAITHAANI WA SYIRKIHI WA AN AQTARIFA 'ALAA NAFSIY SUU-AN AW AJURROHU ILAA MUSLIM.

Ya ALLaah, Pencipta langit dan bumi, Yang Maha mengetahui perkara yang ghaib, serta yang nampak, Robb segala sesuatu dan Pemiliknya, tidak ada Ilah yang berhak disembah melainkan Engkau, aku berlindung kepadaMu dari kejahatan nafs-ku, kejahatan syaitan dan sekutunya dan (aku berlindung) melakukan keburukan atas diriku atau (keburukan yang) aku antarkan kepada seorang muslim.



ٱللّٰهُمَّ آتِ أَنْفُسَنَا تَقْوَاهَا، وَزَّكِّهَا فَأَنْتَ خَيْرُ مَنْ زَكَّاهَا، أَنْتَ وَلِيُّهَا وَمَوْلَاهَا.
ALLaahumma aati anfusanaa taqwaahaa, wa zakkihaa fa Anta khoiru man zakkaahaa, Anta waliyyuhaa wa mawlaahaa.

Ya ALLaah berikan kepada jiwa kami ketaqwaannya, bersihkanlah jiwa kami dan Engkaulah yang mampu membersihkan dengan sebaik-baiknya. Engkaulah pelindung jiwa dan Engkaulah penguasanya.

_______________



H. Riyadh Rosyadi


SERIAL NAFS: Thoyyibun Nafs vs Khobiitsun Nafs

خَبِيْثُ النَّفْسِ vs طَيِّبُ النَّفْسِ

Thoyyibun Nafs vs Khobiitsun Nafs

________




عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
أَنَّ رَسُولَ اللَّه صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَعْقِدُ الشَّيْطَانُ عَلَى قَافِيَةِ رَأْسِ أَحَدِكُمْ إِذَا هُوَ نَامَ ثَلَاثَ عُقَدٍ يَضْرِبُ كُلَّ عُقْدَةٍ عَلَيْكَ لَيْلٌ طَوِيلٌ فَارْقُدْ فَإِنْ اسْتَيْقَظَ فَذَكَرَ اللَّهَ انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ فَإِنْ تَوَضَّأَ انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ فَإِنْ صَلَّى انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ فَأَصْبَحَ نَشِيطًا طَيِّبَ النَّفْسِ وَإِلَّا أَصْبَحَ خَبِيثَ النَّفْسِ كَسْلَانَ 


Dari Abu Hurairah radhiyaLLaahu 'anhu bahwa Rasulullah ﷺ bersabda: "Syaitan mengikat tengkuk kepala seseorang dari kalian saat dia tidur dengan tiga tali ikatan dan syaitan mengikatkannya sedemikian rupa sehingga setiap ikatan diletakkan pada tempatnya lalu (dikatakan) kamu akan melewati malam yang sangat panjang maka tidurlah dengan nyenyak. 
Jika dia bangun dan mengingat ALLaah maka lepaslah satu tali ikatan.
Jika kemudian dia berwudhu' maka lepaslah tali yang lainnya 
dan 
Jika ia mendirikan shalat lepaslah seluruh tali ikatan sehingga pada pagi harinya ia akan aktif bersemangat yang baik jiwa (thoyyibun nafsi). Namun bila dia tidak melakukan seperti itu, maka pagi harinya menjadi buruk jiwa (khobiitsun nafsi) yang malas beraktifitas."
(HR. Bukhari: 1074, Muslin: 1295, Abu Dawud: 1111)



عَنْ عُبَادَةُ بْنُ الصَّامِتِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ تَعَارَّ مِنْ اللَّيْلِ فَقَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ وَسُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ ثُمَّ قَالَ رَبِّ اغْفِرْ لِي أَوْ قَالَ ثُمَّ دَعَا اسْتُجِيبَ لَهُ فَإِنْ عَزَمَ فَتَوَضَّأَ ثُمَّ صَلَّى قُبِلَتْ صَلَاتُهُ قَالَ أَبُو 
عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ غَرِيبٌ

Dari ,Ubadah bin Shamit radhiyaLLaahu 'anhu dari Rasulullah ﷺ bersabda:
"Barang siapa yang terjaga pada malam hari kemudian mengucapkan,
LAA ILAAHA ILLALLAAH WAHDAHU LAA SYARIIKA LAH LAHUL MULKU WA LAHUL HAMDU WA HUWA 'ALAA KULLI SYAI-IN QADIIR, WA SUBHAANALLAAH, WAL HAMDU LILLAAH, WA LAA ILAAHA ILLALLAAH WALLAAHU AKBAR WA LAA HAULA WA LAA QUWWATA ILLAA BILLAAH  -  (Tidak ada ilah yang berhak disembah kecuali Allah semata, tak ada sekutu bagiNya, milikNya semua kerajaan dan bagiNya seluruh pujian dan Dia Maha Mampu melakukan segala sesuatu. Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, Allah Maha Besar dan tak ada daya serta kekuatan kecuali dgn pertolongan Allah)
Kemudian mengucapkan,
RABBIGHFIRLII  - (Ampunilah aku, Ya Robb) atau beliau mengatakan: kemudian berdoa, maka doanya dikabulkan. Apabila ia bertekad untuk wudhu kemudian melakukan shalat maka shalatnya diterima."
Abu Isa berkata; hadits ini adalah hadits hasan shahih gharib.
(HR At-Tirmidzi no 3336)


Upaya membentuk Nafs kita menjadi Thoyyib dan menghilangkan segala unsur khobiits-nya

1. Bangun tidur dengan dzikruLLaah
2. Berwudhu
3. Sholat dua rokaat atau lebih, perbanyak istighfar dan berdoa (sekitar waktu sahur)
4. Sholat Shubuh dengan sholat sunnah dua rokaat sebelumnya
5. Sholat Isyroq
_____


ٱللّٰهُمَّ آتِ أَنْفُسَنَا تَقْوَاهَا، وَزَّكِّهَا فَأَنْتَ خَيْرُ مَنْ زَكَّاهَا، أَنْتَ وَلِيُّهَا وَمَوْلَاهَا

ALLaahumma aati anfusanaa taqwaahaa, wa zakkihaa fa Anta khoiru man zakkaahaa, Anta waliyyuhaa wa mawlaahaa.

Ya ALLaah berikan kepada jiwa kami ketaqwaannya, bersihkanlah jiwa kami dan Engkaulah yang mampu membersihkan dengan sebaik-baiknya. Engkaulah pelindung jiwa dan Engkaulah penguasanya.



H. Riyadh Rosyadi




Doa Perlindungan Nafs Jahat


Seri Tanya Jawab TQ: Law of Attraction

Tanya Jawab ustadz Riyadh Rosyad dengan anggota group WA Terapi Quran.



Tanya:
💭 Ada teori seperti ini yang banyak dianut dan dipraktekkan bahkan oleh sebagian "terapis muslim"

Apa-apa yang anda pikirkan dan anda percayai pikiran anda itu sendiri, maka itu benar adanya dan akan terjadi kenyataan untuk diri anda dan orang lain yang ingin anda buat percaya atas tindakan dan pikiran anda tersebut.

Bagaimana ini?


✅ Maaf,
Saran saya, jangan pakai teori itu,
Nanti tanpa sadar kita bisa "terperangkap" dalam talbis dan syubhat. Suatu saat bisa terbawa kepada "peniadaan" kepada ALLaah swt. Itu teori yang "mereka" (New Age Movement) kembangkan melengkapi MIND CONTROL mereka terhadap dunia.

Betul, bahwa mereka (kebatilan) mencari jalan masuknya dalam mempengaruhi melalui pikiran, perasaan (takut, sedih, marah, senang), dan angan-angan. Jika "gate" itu terbuka, maka mudah bagi mereka masuk.  Begitulah kerja sihir (termasuk gendam/hypno), 'ain/nafs. Mereka menebar teori itu agar kita semua ikut masuk ke dalamnya. Bahwa semua terjadi karena apa yang difikirkan.

Mereka juga ingin "bersembunyi" di balik "pengabaian" fikiran.
Sihir itu dampak dari kita memikirkannya... 'Ain itu dampak dari kita memikirkannya....
Gangguan jin itu akibat dari kita memikirkannya....
Sakit ini dan itu akibat dari dampak kita memikirkannya....
Akhirnya, mereka ingin agar semuanya menganghap bahwa syaithan itu ada karena dipikirkan....

Sebaiknya kita jangan ikut mempopulerkannya yang nanti orang yang kurang bekal paham dan imannya meyakini bahwa fikirannyalah yang menentukan "nasib" dirinya.

Sekali lagi, itu sama sekali bukan teori kita.


Adapun panduan kita adalah sebagaimana dalam hadits berikut,


عَنْ أَبِي الْعَبَّاسِ عَبْدِ اللهِ بْنِِ عَبَّاسٍٍٍِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ : كُنْتُ خَلْفَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمًا ، فَقَالَ
يَا غُلَامُ ! إِنِّي أُعَلِّمُكَ كَلِمَاتٍ :
اِحْفَظِ اللهَ يَحْفَظْكَ ، اِحْفَظِ اللهَ تَجِدْهُ تُجَاهَكَ ، إِذَا سَأَلْتَ فَاسْأَلِ اللهَ ، وَإِذَا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَـعِنْ بِاللهِ. وَاعْلَمْ أَنَّ الْأُمَّةَ لَوِاجْتَمَعَتْ عَلىَ أَنْ يَنْفَعُوكَ بِشَيْءٍ ؛ لَمْ يَنْفَعُوْكَ إِلَّا بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللهُ لَكَ، وَ إِنِ اجْتَمَعُوْا عَلَى أَنْ يَضُرُّوْكَ بِشَيْءٍ ؛ لَمْ يَضُرُّوْكَ إِلَّا بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللهُ عَلَيْكَ ، رُفِعَتِ الْأَقْلَامُ وَجَفَّتِ الصُّحُفُ». رَوَاهُ التِّرْمِذِيُّ ، وَقَالَ : حَدِيْثٌ حَسَنٌ صَحِيِحٌ.
وَفِي رِوَايَةٍ غَيْرِ التِّرْمِذِيِّ : اِحْفَظِ اللهَ تَجِدْهُ أَمَامَكَ ، تَعَرَّفْ إِلَى اللهِ فِي الرَّخَاءِ يَعْرِفْكَ فِي الشِّدَّ ةِ. وَاعْلَمْ أَنَّ مَاأَخْطَأَكَ ؛ لَمْ يَكُنْ لِيُصِيْبَكَ ، وَمَا أَصَابَكَ ؛ لَمْ يَكُنْ لِيُخْطِئَكَ ، وَاعْلَمْ أَنَّ النَّصْرَ مَعَ الصَّبْرِ، وَأَنَّ الْفَرَجَ مَعَ الكَرْبِ ، وَأَنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا.

Dari Abul ‘Abbaas ‘Abdullah bin ‘Abbaas RadhiyaLLaahu 'anhuma , ia mengatakan, “Pada suatu hari, aku pernah dibonceng di belakang Nabi ﷺ, lalu beliau bersabda, ‘Wahai anak muda, aku akan mengajarkan kepadamu beberapa kalimat: ‘Jagalah ALLaah, niscaya ALLaah akan menjagamu. Jagalah ALLaah, maka engkau akan mendapati-Nya di hadapanmu. Jika engkau memohon (meminta), mohonlah kepada ALLaah, dan jika engkau meminta pertolongan, mintalah pertolongan kepada ALLaah. Ketahuilah, bahwa seandainya seluruh umat berkumpul untuk memberi suatu manfaat kepadamu, maka mereka tidak akan dapat memberi manfaat kepadamu, kecuali dengan sesuatu yang telah ditetapkan ALLaah untukmu. Sebaliknya, jika mereka berkumpul untuk menimpakan suatu kemudharatan (bahaya) kepadamu, maka mereka tidak akan dapat menimpakan kemudharatan (bahaya) kepadamu, kecuali dengan sesuatu yang telah ALLaah tetapkan atasmu. Pena telah diangkat dan lembaran-lembaran telah kering.
(HR. at-Tirmidzi, dan ia berkata, Hadits ini hasan shahih)

Dalam riwayat selain at-Tirmidzi disebutkan, Jagalah Allah, maka engkau akan mendapati-Nya di hadapanmu. Kenalilah Allah ketika senang, maka Dia akan mengenalmu ketika susah. Ketahuilah bahwa apa yang luput darimu tidak akan menimpamu, dan apa yang menimpamu tidak akan luput darimu. Ketahuilah bahwa pertolongan itu bersama kesabaran, kelapangan bersama kesempitan, dan bahwa bersama kesulitan ada kemudahan.

(HR At-Tirmidzi 2516, Ahmad 307, Ath-Thabrani 11243, Al-Hakim 541, Al-Baihaqi 192, Abu Ya'la 2549, Ibnu Sunni 245 - Shahih).


____

💭 Bagaimana kalau dengan prasangka baik hasilnya BAIK, prasangka buruk hasilnya SESUATU YANG TIDAK DIHARAPKAN??

✅ Bukan prasangka/perasaannya yang menghasilkan sepertu itu.. Sebagaimana juga bukan obat yang menyembuhkan..

Setiap kaidah, ALLaah swt selalu memberi kepastian bahwa semuanya harus dengan niat/motivasi, cara dan tujuannya hanya "karena dan kepada ALLaah swt". Tidak boleh "kosongan".

Hukum zhon itupun harus ada ALLah swt di sana. Husnuzh zhan itu dengan dan kepada ALLaah swt, semntara su-uzh zhan kepada ALLaah swt dilarang. Berprasangka kepada makhluk mutlak harus berdasarkan prasangka kepada ALLaah swt.

Doa itu dimohonkan dengan penuh takut dan harap merendahkan diri tidak berdaya, tidak boleh (seolah) memastikan..

ادْعُوا رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَخُفْيَةً ۚ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ

Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. [QS. Al- A'raf (7): 55]

Bahwa yakin dikabulkan dalam berdoa adalah keharusan sebagai bagian PRASANGKA BAIK kepada ALLaah swt dan dengan bekal pemahaman terhadap hakikat dan jenis pengabulan doa itu sendiri...

LoA (Law of Attraction) itu teori mereka. Nggak perlulah kita pakai.

Kaidah agama kita sudah jauh lebih lengkap dan kokoh.


Doa itu pasti dikabulkan selama masih dalam prasangka baik kpd ALLaah swt bahwa akan dikabulkan.
Sementara bentuk dan kapan pengabulannya adalah otoritas ALLaah swt.


وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ

Dan Robb kalian berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku kabulkan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina". [QS. Ghafir (40): 60]


عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَال
اُدْعُوا اللهَ وَأَنْتُمْ مُوْقِنُوْنَ بِاْلإِجَابَةِ.

Dari Abu Huraitah RadhiyaLLaahu 'anhu bahwa Nabi ﷺ bersabda,
Berdo’alah kepada Allah dalam keadaan engkau merasa yakin akan dikabulkannya do’a.
(HR At-Tirmidzi 3479, Hasan shahih)


ٍ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: “مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَدْعُو بِدَعْوَةٍ لَيْسَ فِيهَا إِثْمٌ وَلَا قَطِيعَةُ رَحِمٍ إِلَّا أَعْطَاهُ اللَّهُ بِهَا إِحْدَى ثَلَاثٍ إِمَّا أَنْ تُعَجَّلَ لَهُ دَعْوَتُهُ وَإِمَّا أَنْ يَدَّخِرَهَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ وَإِمَّا أَنْ يَصْرِفَ عَنْهُ مِنْ السُّوءِ مِثْلَهَا”، قَالُوا: إِذًا نُكْثِرُ قَالَ: “اللَّهُ أَكْثَرُ” (رواه أحمد ١٠٧٠٩).

Dari Abu Sa’id berkata; Nabi ﷺ bersabda: “Tidak ada seorang muslimpun yang berdoa dengan suatu doa yang tidak mengandung dosa atau pemutusan tali silaturrahim, kecuali ALLaah akan memberinya tiga kemungkinan :

- disegerakan pengabulan doanya (di dunia ini), atau
- disimpan pahalanya untuknya untuk (diberikan) di akhirat,
- atau ia dijauhkan dari keburukan yang setara nilainya”.

Para sahabat berkata: “Jika demikian kita perbanyak (berdoa yang banyak) saja”, beliau bersabda: “ALLah memiliki yang lebih banyak (sebagai balasan dan pengkabulan”. (HR. Ahmad  10709).



H. Riyadh Rosyadi

Selasa

Seri Terapi Quran untuk Kehamilan dan Kelahiran

Rangkaian Ayat-Ayat Al-Quran Terkait KEHAMILAN dan KELAHIRAN yang Sehat & Berkualitas



 ✅ Menyambut kehamilan dengan gembira (dan ada yang menguatkan kegembiraan itu) dan bertekad kuat mempersembahkan generasi terlahir kepada ALLaah swt.

إِذْ قَالَتِ امْرَأَتُ عِمْرَانَ رَبِّ إِنِّي نَذَرْتُ لَكَ مَا فِي بَطْنِي مُحَرَّرًا فَتَقَبَّلْ مِنِّي ۖ إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

(Ingatlah), ketika isteri 'Imran berkata: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku menazarkan kepada Engkau anak yang dalam kandunganku menjadi hamba yang saleh dan berkhidmat (di Baitul Maqdis). Karena itu terimalah (nazar) itu dari padaku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui
[QS Ali Imran (3): 35]


إِذْ قَالَتِ الْمَلَائِكَةُ يَا مَرْيَمُ إِنَّ اللَّهَ يُبَشِّرُكِ بِكَلِمَةٍ مِنْهُ اسْمُهُ الْمَسِيحُ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ وَجِيهًا فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَمِنَ الْمُقَرَّبِينَ

(Ingatlah), ketika Malaikat berkata: "Hai Maryam, seungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al Masih Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah),
[QS Ali Imran (3): 45]


Selanjutnya,
Perhatikan rangkaian dan urutan ayat-ayat Nya di surat Maryam (surat ke 19) berikut ini, Ayat 22:

فَحَمَلَتْهُ فَانْتَبَذَتْ بِهِ مَكَانًا قَصِيًّا

Maka Maryam mengandungnya, lalu ia menyisihkan diri dengan kandungannya itu ke tempat yang jauh.

✅ Lindungi diri dan janin dari efek lingkungan buruk baik secara sosial maupun polutan fisik. Pergaulan, teman-teman buruk secara agama, media sosial yang komunitas buruk/banyak ungkapan sia-sia, Audio Visual dan Cetak yang kontennya tidak sehat.
Perbanyak lingkungan udara dan air yang berkualitas.


Ayat 23:
فَأَجَاءَهَا الْمَخَاضُ إِلَىٰ جِذْعِ النَّخْلَةِ قَالَتْ يَا لَيْتَنِي مِتُّ قَبْلَ هَٰذَا وَكُنْتُ نَسْيًا مَنْسِيًّا

Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia (bersandar) pada pangkal pohon kurma, dia berkata: "Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi barang yang tidak berarti, lagi dilupakan".

✅ Jika sakit karena kontraksi atau sejenisnya, bersandarlah pada sandaran yang kuat/tidak goyang denga selalu dzikruLLaah (jangan mengeluh apalagi mengarah seperti menyesali/berputus asa)


Ayat 24
فَنَادَاهَا مِنْ تَحْتِهَا أَلَّا تَحْزَنِي قَدْ جَعَلَ رَبُّكِ تَحْتَكِ سَرِيًّا

Maka Jibril menyerunya dari tempat yang rendah: " Janganlah kamu bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu.

✅ Ada yang selalu mendampingi dalam rangka mengingatkan dan menguatkan agar keadaan hati terhindar dari suasana sedih. Cepat pulihkan jika sikon sedih datang/muncul, pulihkan dengan dzikruLLaah.
✅ Berendam kaki di air yang mengalir. Merangsang titik-titik meridian refleksiologi dengan sentuhan lembut.


Ayat 25
وَهُزِّي إِلَيْكِ بِجِذْعِ النَّخْلَةِ تُسَاقِطْ عَلَيْكِ رُطَبًا جَنِيًّا

Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menjatuhkan Ruthab yang segar kepadamu,

✅ Gerakkan fisik yang efektif untuk melenturkan otot-otot kontraksi seperti gerakkan menarik pangkal pohon ke arah badan.
✅ Konsumsi khusus Ruthob (jika tidak ada, pakai yang mendekatinya). Mgkin juga bisa dengan herba-herba sunnah (yang disebut secara naqli).


Ayat 26
فَكُلِي وَاشْرَبِي وَقَرِّي عَيْنًا ۖ فَإِمَّا تَرَيِنَّ مِنَ الْبَشَرِ أَحَدًا فَقُولِي إِنِّي نَذَرْتُ لِلرَّحْمَٰنِ صَوْمًا فَلَنْ أُكَلِّمَ الْيَوْمَ إِنْسِيًّا

maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu. Jika kamu melihat seorang manusia, maka katakanlah: "Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusiapun pada hari ini".

Jelang HPL
✅ Konsumsi makan-minum thoyyibah yang sesuai kondisi fisik dengan suasana hati riang menyiapkan energi menyambut karunia ALLaah swt.
✅ Lbh lagi banyak dzikir/tilawah Al-Quran. Kurangi ngobrol, jangan bicara yang tidak perlu.


WaLLaahu a'lam bish showwaab.


[KH. Riyadh Rosyad]

Seri Tanya Jawab Terapi Quran

QORIN


Tanya Jawab ustadz Riyadh Rosyadi dengan anggota group whatsapp Terapi Quran yang beliau asuh.


Tanya
[26/7 14.05] :
Assalamu'alaikum, Ustadz saya mau tanya apakah jin qorin bisa berada dalam tubuh kita atau jin qorin tersebut hanya ada di sekitar kita? JazakaLLah atas jawabannya. Wassalam


Jawab
[26/7 14.28] R. Rosyad:
Wa'alaikumussalaam wrwb.

Sebelumnya perlu dipahami bahwa qorin yang dimaksudkan adalah makhluk yang menyertai kita. Dan qorin itu tidak hanya dari jenis (syaitan) jin tetapi juga dari jenis malaikat.


عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺَ مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ إِلاَّ وَقَدْ وُكِّلَ بِهِ قَرِينُهُ مِنْ الْجِنِّ وَقَرِينُهُ مِنْ الْمَلاَئِكَةِ، قَالُوا وَإِيَّاكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ وَإِيَّايَ إِلاَّ أَنَّ اللَّهَ أَعَانَنِي عَلَيْهِ فَأَسْلَمَ فَلاَ يَأْمُرُنِي إِلاَّ بِخَيْرٍ

Dari AbduLLaah bin Mas'ud radhiyaLLaahu 'anhu beliau berkata, bersabda RasuluLLaah ﷺ,  "Tidaklah seorangpun di antara kalian kecuali disertakan padanya qorin dari kalangan jin dan qorin dari kalangan malaikat". Para sahabat bertanya: “Kepada emgkau juga wahai RasuluLLaah?”. Beliau menjawab: “Juga kepada saya, tetapi ALLaah ﷻ membantuku atas dirinya sehingga dia Islam. Maka dia (qorin jin itu) tidak memerintahkanku kecuali dengan kebaikan.
(HR. Muslim no. 2814, Ahmad no. 3770)


عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ لِلشَّيْطَانِ لَمَّةً بِابْنِ آدَمَ وَلِلْمَلَكِ لَمَّةً فَأَمَّا لَمَّةُ الشَّيْطَانِ فَإِيعَادٌ بِالشَّرِّ وَتَكْذِيبٌ بِالْحَقِّ وَأَمَّا لَمَّةُ الْمَلَكِ فَإِيعَادٌ بِالْخَيْرِ وَتَصْدِيقٌ بِالْحَقِّ فَمَنْ وَجَدَ ذَلِكَ فَلْيَعْلَمْ أَنَّهُ مِنَ اللَّهِ فَلْيَحْمَدْ اللَّهَ وَمَنْ وَجَدَ اْلأُخْرَى فَلْيَتَعَوَّذْ بِاللَّهِ مِنْ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ ثُمَّ قَرَأَ الشَّيْطَانُ يَعِدُكُمْ الْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُمْ بِالْفَحْشَاءِ َالاَيَةَ

Dari ‘AbduLLaah bin Mas’ud Radhiyallahu 'anhu, dia berkata: RasuluLLaah ﷺ bersabda: “Sesungguhnya setan memiliki bisikan pada manusia, malaikat juga memiliki bisikan. Bisikan setan  menjanjikan keburukan dan mendustakan kebenaran. Sedangkan bisikan malaikat  menjanjikan kebaikan dan mempercayai kebenaran. Barangsiapa mendapatkannya, maka ketahuilah bahwa itu dari ALLaah ﷻ, kemudian hendaklah dia memuji ALLaah ﷻ . Dan barangsiapa mendapatkan yang lain, maka hendaklah dia berlindung kepada ALLaahﷻ dari setan yang dilaknat”. Kemudian Nabi ﷺ membaca ayat:

الشَّيْطَانُ يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُم بِالْفَحْشَآءِ

Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir) Qs. Al-Baqarah (2): 268
(HR. Tirmidzi, no. 2988, shahih).


Berdasarkan penjelasan hadits di atas, sepertinya qorin jin itu sebagaimana juga qorin malaikat adanya di luar tubuh. Walaupun demikian tdk menutup kemungkinan dia juga bisa masuk ke dalam tubuh manakala terbuka celahnya utk itu.

WaLLaahu a'lam

H. Riyadh Rosyadi

Seri Tanya Jawab Terapi Quran

Tanya Jawab ustadz Riyadh Rosyadi dengan anggota group whatsapp Terapi Quran yang beliau asuh.


Tanya
[26/7 00.33] :
Ustadz, kadang setelah saya mengikuti pembicaraan yang mengarah pada ghibah, kurang menjaga pandangan. Pagi nya ba'da subuh saya RID di masjid pasti di akhir RID setelah saya tuntun untuk keluar, pasti saya reaksi mau muntah.

Apakah hal tersebut salah satu pintu strategis jalannya syetan jin masuk dalam diri kita?


Jawab
[26/7 00.39] R. Rosyad:
Iya, jelas sekali..
ALLaah swt berfirman,


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ

Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang. [Qs. Al-Hujurat (49): 12]


وَإِذَا رَأَيْتَ الَّذِينَ يَخُوضُونَ فِي آيَاتِنَا فَأَعْرِضْ عَنْهُمْ حَتَّىٰ يَخُوضُوا فِي حَدِيثٍ غَيْرِهِ ۚ وَإِمَّا يُنْسِيَنَّكَ الشَّيْطَانُ فَلَا تَقْعُدْ بَعْدَ الذِّكْرَىٰ مَعَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ

Dan apabila kamu melihat orang-orang memperolok-olokkan ayat-ayat Kami, maka tinggalkanlah mereka sehingga mereka membicarakan pembicaraan yang lain. Dan jika syaitan menjadikan kamu lupa (akan larangan ini), maka janganlah kamu duduk bersama orang-orang yang zalim itu sesudah teringat (akan larangan itu).
[Qs. Al-An'am (6): 68]


قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ۚ ذَٰلِكَ أَزْكَىٰ لَهُم ۗ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ

Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat". [Qs. An-Nur (24): 30]


Sebaiknya sering-sering juga RID Nafs (doa dan ayat-ayat Nafs itu).
Semoga ruang-ruang sukmanya tertutup kembali dan tidak mudah dimasuki oleh yang tidak berhak.


H. Riyadh Rosyadi

Seri Tanya Jawab Seputar Nafs (Bagian 2)

Tanya jawab ustadz Riyadh Rosyadi dengan anggota group whatssApp Terapi Quran.


Tanya (1):
[25/7 13.20] :
Assalamualaikum saya mau bertanya tentang nafs, saya sudah baca blog terapi al quran (terapiquran2015.bogspot.com), saya mau tanya tentang nafs.

1. Bermimpi tentang seseorang yang dekat dengan kita atau misalnya orang yang kita sukai, itu termasuk bisikan nafs kan?

2. Apakah itu juga gangguan jin karena terlalu memikirkan sesuatu dengan begitu berat hingga menyebabkan salah satu nafs hilang dan terbawa mimpi?


Jawab (1):
[25/7 13.25] R. Rosyad:
Wa'alaikumussalaam wrwb.

1. Alam mimpi adalah alam nafs.
Salah satu type mimpi itu karena kuatnya interaksi jia (nafs) kita di saat terjaga. Apakah karena sangat suka, sangat takut, sedih, marah, malu dst bisa muncul keadaan nafs kita di alam mimpi. Contohnya termasuk yang ditanyakan itu.

2. Belum tentu itu gangguan jin. Tetapi bisa ganguan jin bisa juga gangguan nafs itu sendiri.

3. Ada juga kombinasi antara nafs khobits (kotor) dengan jin kafir/fasiq dalam dirinya yang mengendalikan nafs khobits itu.

Yang jelas, jika interaksi nafs di alam jaga (bukan tidur) berlatar belakang hal yang tidak sesuai syariat maka unsur yang terlibat adalah jin kafir/fasiq dan atau nafs yang kotor.

WaLLaahu a'lam.
___________________


Tanya (2):
[25/7 13.31] :
1. Misalnya ada orang yang kita kagumi kemudian nasehat dan perkataannya selalu teringat bahkan terbawa mimpi.

2. Ustadz interaksi jiwa itu bagaimana? Maksud saya apakah ada banyak jiwa? Atau mungkinkah ada interaksi jiwa antara dua orang?


Jawab (2)
[25/7 13.40] R. Rosyad:
1. Selama kagum dalam batas syariat dan materi nasihatnya juga sesuai, maka itu interaksi nafs (dalam mimpi) yang boleh-boleh saja.

2. Tergantung yang muncul. Kalau contohnya seperti di atas itu, kalau sosok orgnya juga muncul maka bisa jadi itu interaksi antar nafs tapi bisa jadi sosok orang itu adalah jin yang menyerupainya.
__________________


Tanya (3)
[25/7 13.31] :
1. Apa bedanya gangguan jin dengan gangguan nafs?

2. Apakah orang gila berarti kehilangan nafs?


Jawab (3)
[25/7 13.45] R. Rosyad:
1. Gangguan secara mimpi atau bukan mimpi?

Kalau ganguan mimpi: hampir tidak bisa dibedakan. Karena jin bisa saja menyerupai wujud manusia.

Kalau gangguan di alam bukan mimpi:
a. kalau gangguan jin, ciri-ciriya seperti yang banyak diuraikan dalam Cek List (http://terapiquran2015.blogspot.co.id/2015/07/penting-untuk-dipelajari-bagi-peruqyah.html?m=1)

b. kalau gangguan nafs, tergantung apakah nafs dirinya yang terganggu atau ada gangguan dari nafs orang lain, perlu penelusuran terhadap kasusnya.

2. Iya, orang gila itu jiwanya lepas (mgkin ditawan, atau tercecer) dan ruang sukma/nafs-nya ditempati oleh jin.
______________


Tanya (4)
[25/7 13.49] :
Maksud dari gangguan dari nafs orang lain seperti apa ya?

Apakah maksudnya ada orang yang lagi sensitif kemudian mempengaruhi emosi orang sekitarnya?


Jawab (4)
[25/7 14.03] R. Rosyad:
Pernah malaikat Jibril 'alaihis salaam meruqyah RasuluLLaah ﷺ, kemudian beliau menyampaikan kepada para sahabat. Kemudian kalimat ruqyah itu dikenal sebagai Ruqyah Jibril. Kalimat ruqyah tsb diantaranya yg diriwayatkan oleh sahabat Abu Sa'id Al-Khudri radhiyaLLaahu 'anhu berikut.

بِاسْمِ اللَّهِ أَرْقِيكَ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ يُؤْذِيكَ مِنْ شَرِّ كُلِّ نَفْس أَوْ عَيْنِ حَاسِدٍ اللَّهُ يَشْفِيكَ بِاسْمِ اللَّهِ أَرْقِيكَ

Dengan menyebut Nama ALLaah aku meruqyahmu dari segala sesuatu yang menyakitimu, dan dari kejahatan setiap jiwa atau mata orang yang dengki. Semoga ALLaah menyembuhkanmu. Dengan menyebut nama ALLaah, aku mengobatimu dengan meruqyahmu.
(HR.Muslim no. 2186)

Jika orang tersebut disadarinya atau tidak memiliki nafs yang jahat, maka dengan pancaran pandangan mata maupun secara batin (jawa: mbatin) yang disertai dengki atau kagum (tapi tidak disertai doa/menyebut nama ALLaah) atau marah maka itu bisa mencelakakan pihak lain (makhluk hidup ataupun barang) yang ditujunya.
_________________


Tanya (5)
[25/7 14.21] :
Ustadz bagaimana mengenali seseorang memiliki nafs yang jahat? atau sifat nafs itu memang selalu berubah berubah?


Jawab (5)
[25/7 14.37] R. Rosyad:
Mengenali Nafs jahat (syarr atau khobits) itu dari kecenderungannya ke arah perbuatan fujur dan suu`.

ALLaah swt berfirman,

وَنَفْسٍ وَمَا سَوَّاهَا
dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya),

فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَاهَا
maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) fujurnya (keburukan/tdk sesuai dg syariat) dan ketakwaannya.

قَدْ أَفْلَحَ مَنْ زَكَّاهَا
sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu,

وَقَدْ خَابَ مَنْ دَسَّاهَا
dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.
[Qs. Asy-Syams (91) :7-10]


وَمَا أُبَرِّئُ نَفْسِي ۚ إِنَّ النَّفْسَ لَأَمَّارَةٌ بِالسُّوءِ إِلَّا مَا رَحِمَ رَبِّي ۚ إِنَّ رَبِّي غَفُورٌ رَحِيمٌ

Dan aku (Yusuf) tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafs itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafs yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang.
(12:53)


Pengaruh nafs syarr/khobits sepertu itu bisa didapat melalui jalur nasab, kasab, dan lingkungan (interaksi pergaulan, teman) yang semuanya mengarah kepada kemaksiatan dan kelalaian.

-- Nafs syarr/khobits dari seseorang yang saat sekarangnya (sadarnya) berada dalam fujur dan suu` maka kita perlu membentengi diri secara khusus dari orang tersebut baik dengan ilmu dan akhlaq maupun dengan Dzikir/doa.

-- Sedangkan pengaruh nafs syarr/khobits dari seseorang yang karena masa lalunya (dari nasab, kasabnya) maka kita perlu membantu mentazkiyyah org tersebut dengan cara:

1. Tadzkirah (mengingatkan) dan taushiyyah (nasihat) untuk terus membersihkan diri dan untuk sering mendoakan orang lain,
2. Mendoakan atau meruqyahnya,
3. Menutup pintu-pintu prasangka buruk terhadap dirinya.

WaLLaahu a'lam

H. Riyadh Rosyadi