Sebaik-baik dari kalian adalah orang yang mempelajari Al-Quran dan mengajarkannya (H.R. Bukhari)

Selasa

Seri Terapi Quran untuk Kehamilan dan Kelahiran

Rangkaian Ayat-Ayat Al-Quran Terkait KEHAMILAN dan KELAHIRAN yang Sehat & Berkualitas



 ✅ Menyambut kehamilan dengan gembira (dan ada yang menguatkan kegembiraan itu) dan bertekad kuat mempersembahkan generasi terlahir kepada ALLaah swt.

إِذْ قَالَتِ امْرَأَتُ عِمْرَانَ رَبِّ إِنِّي نَذَرْتُ لَكَ مَا فِي بَطْنِي مُحَرَّرًا فَتَقَبَّلْ مِنِّي ۖ إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

(Ingatlah), ketika isteri 'Imran berkata: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku menazarkan kepada Engkau anak yang dalam kandunganku menjadi hamba yang saleh dan berkhidmat (di Baitul Maqdis). Karena itu terimalah (nazar) itu dari padaku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui
[QS Ali Imran (3): 35]


إِذْ قَالَتِ الْمَلَائِكَةُ يَا مَرْيَمُ إِنَّ اللَّهَ يُبَشِّرُكِ بِكَلِمَةٍ مِنْهُ اسْمُهُ الْمَسِيحُ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ وَجِيهًا فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَمِنَ الْمُقَرَّبِينَ

(Ingatlah), ketika Malaikat berkata: "Hai Maryam, seungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al Masih Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah),
[QS Ali Imran (3): 45]


Selanjutnya,
Perhatikan rangkaian dan urutan ayat-ayat Nya di surat Maryam (surat ke 19) berikut ini, Ayat 22:

فَحَمَلَتْهُ فَانْتَبَذَتْ بِهِ مَكَانًا قَصِيًّا

Maka Maryam mengandungnya, lalu ia menyisihkan diri dengan kandungannya itu ke tempat yang jauh.

✅ Lindungi diri dan janin dari efek lingkungan buruk baik secara sosial maupun polutan fisik. Pergaulan, teman-teman buruk secara agama, media sosial yang komunitas buruk/banyak ungkapan sia-sia, Audio Visual dan Cetak yang kontennya tidak sehat.
Perbanyak lingkungan udara dan air yang berkualitas.


Ayat 23:
فَأَجَاءَهَا الْمَخَاضُ إِلَىٰ جِذْعِ النَّخْلَةِ قَالَتْ يَا لَيْتَنِي مِتُّ قَبْلَ هَٰذَا وَكُنْتُ نَسْيًا مَنْسِيًّا

Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia (bersandar) pada pangkal pohon kurma, dia berkata: "Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi barang yang tidak berarti, lagi dilupakan".

✅ Jika sakit karena kontraksi atau sejenisnya, bersandarlah pada sandaran yang kuat/tidak goyang denga selalu dzikruLLaah (jangan mengeluh apalagi mengarah seperti menyesali/berputus asa)


Ayat 24
فَنَادَاهَا مِنْ تَحْتِهَا أَلَّا تَحْزَنِي قَدْ جَعَلَ رَبُّكِ تَحْتَكِ سَرِيًّا

Maka Jibril menyerunya dari tempat yang rendah: " Janganlah kamu bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu.

✅ Ada yang selalu mendampingi dalam rangka mengingatkan dan menguatkan agar keadaan hati terhindar dari suasana sedih. Cepat pulihkan jika sikon sedih datang/muncul, pulihkan dengan dzikruLLaah.
✅ Berendam kaki di air yang mengalir. Merangsang titik-titik meridian refleksiologi dengan sentuhan lembut.


Ayat 25
وَهُزِّي إِلَيْكِ بِجِذْعِ النَّخْلَةِ تُسَاقِطْ عَلَيْكِ رُطَبًا جَنِيًّا

Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menjatuhkan Ruthab yang segar kepadamu,

✅ Gerakkan fisik yang efektif untuk melenturkan otot-otot kontraksi seperti gerakkan menarik pangkal pohon ke arah badan.
✅ Konsumsi khusus Ruthob (jika tidak ada, pakai yang mendekatinya). Mgkin juga bisa dengan herba-herba sunnah (yang disebut secara naqli).


Ayat 26
فَكُلِي وَاشْرَبِي وَقَرِّي عَيْنًا ۖ فَإِمَّا تَرَيِنَّ مِنَ الْبَشَرِ أَحَدًا فَقُولِي إِنِّي نَذَرْتُ لِلرَّحْمَٰنِ صَوْمًا فَلَنْ أُكَلِّمَ الْيَوْمَ إِنْسِيًّا

maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu. Jika kamu melihat seorang manusia, maka katakanlah: "Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusiapun pada hari ini".

Jelang HPL
✅ Konsumsi makan-minum thoyyibah yang sesuai kondisi fisik dengan suasana hati riang menyiapkan energi menyambut karunia ALLaah swt.
✅ Lbh lagi banyak dzikir/tilawah Al-Quran. Kurangi ngobrol, jangan bicara yang tidak perlu.


WaLLaahu a'lam bish showwaab.


[KH. Riyadh Rosyad]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar