Sebaik-baik dari kalian adalah orang yang mempelajari Al-Quran dan mengajarkannya (H.R. Bukhari)

Minggu

Edisi Review Materi TQ: Nafs vs Psikis

Nafs vs Psikis




Semua yang dipahami dengan istilah psikis adalah persoalan nafs.

Nafs inti ada yang,
1. Di alam sadar yaitu pertimbangan akal sehatnya, dan
2. Di alam bawah sadarnya yaitu kemauannya.

Jika nafs inti dikuasai syaitan, maka kecenderungan terus menerus dalam FUJUR akan terjadi. 

Dan jika pintu-pintu ke nafs itu sepenuhnya terbuka, ketika sedang di luar syaitan tidak akan khawatir kehilangan aksesnya untuk masuk. 

Mereka akan bertahan dan buru-buru masuk lagi jika ada gejala pintu-pintu itu akan ditutup oleh yang punya. 

Maka perjuangan mereka yang bertaubat dari segala kekeliruan-kemaksiatan akan sangat keras karena syaitan tidak akan mendiamkan aksesnya tertutup dan hasil rekrutannya (nafs tersebut) akan terlepas.

هَلْ أُنَبِّئُكُمْ عَلَىٰ مَنْ تَنَزَّلُ الشَّيَاطِينُ
Apakah akan Aku beritakan kepadamu, kepada siapa syaitan-syaitan itu turun?

تَنَزَّلُ عَلَىٰ كُلِّ أَفَّاكٍ أَثِيمٍ
Mereka turun kepada tiap-tiap pendusta lagi yang banyak dosa,
[Qs. Asy-Syuara (26): 221-222]



Maka tidak sedikit dari mereka yang bertaubat kepada ALLaah swt muncul beraneka penyakit, gangguan dengan "terhalangi" dari karunia ALLaah swt, dan seterusnya.... Namun semua itu tidak lepas sebagai bagian dari jenis-jenis ujian ALLaah swt.

Jika kita mengembalikan kajian tentang segala yang diistilahkan oleh ilmu barat dengan psikis itu kepada tempatnya semula, maka kita tidak akan memisahkannya dengan akar masalah dari awal sejarah keberadaan kita selaku manusia sebagai hamba ALLaah dan sebagai Khalifah.

Yaitu kedengkian iblis kepada Adam 'alaihis salaam berikut keturunannya. 

Sebagaimana kita seharusnya tidak memisahkan penyikapan antara medis dengan non medis.

Semuanya harus dikaitkan dengan nafs. Karena jati diri dan modal hidup utama kita adalah nafs.


H. Riyadh Rosyadi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar