Sebaik-baik dari kalian adalah orang yang mempelajari Al-Quran dan mengajarkannya (H.R. Bukhari)

Jumat

Seri Tanya Jawab: QORIN (1)



PERTANYAAN

1. Setiap orang memiliki saudara dari bangsa jin, namanya Qorin. Sedulur kembar, dalam terminologi Jawa. Qorin cenderung mengajak ke arah jelek.

2. Pertanyaannya; setelah diruqyah dan dinyatakan bersih kemana kah si Qorin? Kalau kita mati kemana kah nasib si Qorin?




JAWAB
▪ Jangan disebut "saudara". Qorin - قرين - itu bukan akhun - أخ .
Qorin bisa diartikan sebagai "penyerta, teman, pendamping". Maksudnya yang selalu menyertainya. Baik menyertainya secara:
1. Mutlak (permanen) sebagai paket penciptaan maupun
2. Muqoyyad, jika syaratnya memenuhi


Penjelasan no 2:

وَمَنْ يَعْشُ عَنْ ذِكْرِ الرَّحْمَٰنِ نُقَيِّضْ لَهُ شَيْطَانًا فَهُوَ لَهُ قَرِينٌ

Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (Al Quran), kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan) maka syaitan itulah yang menjadi teman pendamping (qorin) yang selalu menyertainya.
[QS. Az-Zukhruf (43): 36]


وَالَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ رِئَاءَ النَّاسِ وَلَا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَلَا بِالْيَوْمِ الْآخِرِ ۗ وَمَنْ يَكُنِ الشَّيْطَانُ لَهُ قَرِينًا فَسَاءَ قَرِينًا

Dan (juga) orang-orang yang menafkahkan harta-harta mereka karena riya kepada manusia, dan orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan kepada hari kemudian. Barangsiapa yang mengambil syaitan itu menjadi temannya (qorinnya), maka syaitan itu adalah teman pendamping (qorin) yang seburuk-buruknya.
[QS. Az-Zukhruf (43): 38]


وَقَيَّضْنَا لَهُمْ قُرَنَاءَ فَزَيَّنُوا لَهُمْ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَحَقَّ عَلَيْهِمُ الْقَوْلُ فِي أُمَمٍ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِهِمْ مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ ۖ إِنَّهُمْ كَانُوا خَاسِرِينَ

Dan Kami tetapkan bagi mereka teman-teman (quronaa` - jamak dari qorin) yang menjadikan mereka memandang bagus apa yang ada di hadapan dan di belakang mereka dan tetaplah atas mereka keputusan azab pada umat-umat yang terdahulu sebelum mereka dari jin dan manusia, sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang merugi.
[QS. Fushilat (41): 25]

Beberapa Tafsir (Ibnu Katsir, Al-Qurthubi, Ath-Thobari) menyebutkan Quronaa` itu adalah syaitan-syaitan manusia dan jin.

Bagi mukmin khususnya yang istiqomah maka teman khusus yang mendampinginya diturunkan kepadanya. Memang ALLaah swt tidak menyebutkannya sebagian qorin tetapi tugasnya adalah menemaninya, menguatkan dan membelanya. Syaratnya beriman yang beristiqomah.

إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ

Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Robb kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu".


نَحْنُ أَوْلِيَاؤُكُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآخِرَةِ ۖ وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَشْتَهِي أَنْفُسُكُمْ وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَدَّعُونَ

Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat; di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta.
[QS. Fushilat (41): 30-31]




Penjelasan no 1:

Adapun qorin yang sudah menjadi "paket" penciptaan manusia terdiri dari dua jenis, yaitu syaitan jin dan malaikat. Dan itu permanen hingga akhir hayat kita.

Diantara tujuannya adalah: menguji, memberikan dorongan/bisikan kebaikan maupun kejahatan. Kita sendiri yang mengeksekusinya sesuai dengan sistem nilai, keputusan dan tindakan yang "kita himpun" selama hidup.

ALLaah swt menaqdirkan setiap manusia terlahir disertai dengan penyertanya (qorinnya) dari dua jenis dan dari dua aspek kecenderungan yang mempengaruhi jiwanya..


وَنَفْسٍ وَمَا سَوَّاهَا

dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya),

فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَاهَا

maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya.
[QS. Ash-Shams (91): 7-8]


حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ سُفْيَانَ حَدَّثَنِي مَنْصُورٌ عَنْ سَالِمِ بْنِ أَبِي الْجَعْدِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ إِلَّا وَقَدْ وُكِّلَ بِهِ قَرِينُهُ مِنْ الْجِنِّ وَقَرِينُهُ مِنْ الْمَلَائِكَةِ قَالُوا وَإِيَّاكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ وَإِيَّايَ وَلَكِنَّ اللَّهَ أَعَانَنِي عَلَيْهِ فَلَا يَأْمُرُنِي إِلَّا بِحَقٍّ

Telah menceritakan kepada kami Yahya dari Sufyan telah menceritakan kepadaku Manshur dari Salim bin Abu Al Ja'd dari ayahnya dari AbduLLaah (bin Mas'ud) ia berkata;

RasuluLLaah shallaLLaahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidaklah seorang pun dari kalian melainkan telah disertakan untuknya qarin (pendamping) dari jin dan qarin dari malaikat." Mereka berkata; Kepada engkau juga (qorin dari jin), wahai RasuluLLaah? Beliau bersabda: "Demikian pula denganku, namun ALLaah menolongku atasnya sehingga ia tidak menyuruhku selain terhadap kebenaran."
[HR. Ahmad: 3466]

Dan dalam riwayat lain, juga dari Ibnu Mas'ud radhiyaLLaahu 'anhu, RasuluLLaah shallaLLaahu 'alaihi wasallam bersabda,

 قَالَ وَإِيَّايَ لَكِنَّ اللَّهَ أَعَانَنِي عَلَيْهِ فَأَسْلَمَ فَلَا يَأْمُرُنِي إِلَّا بِخَيْرٍ

 "Demikian pula denganku, namun ALLaah menolongku atasnya lalu ia masuk tunduk (sebagian mengartikan "Islam"), maka dia tidak menyuruhku selain terhadap kebaikan."
[HR. Ahmad: 3611]


▪ Setelah kita meninggal, mereka kembali ke "kesatuannya". Bisa jadi bertugas lainnya sebagai tugas umum atau tugas khusus, tidak lagi menjadi Qorin seseorang.

WaLLaahu a'lam.



H. Riyadh Rosyadi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar