Sebaik-baik dari kalian adalah orang yang mempelajari Al-Quran dan mengajarkannya (H.R. Bukhari)

Jumat

Seri Tanya Jawab: QORIN (5)

PERTANYAAN:

1. Apakah 1 manusia dikawal 4 malaikat? 2 di depan belakang, 2 raqib atid?

2. Apakah 1 manusia dikawal 1 jin qarin permanen + jin usil + jin nasab + jin kiriman?



JAWABAN:

MALAIKAT QORIN

Paling tidak ada dua jenis Malaikat Qorin:

1. Yang permanen, yang sejak awal penciptaan manusia sudah menjadi paket bersama jin qorin (qorin syaitan). Membisikkan kebaikan.


2. Yang bertugas khusus dalam situasi khusus menguatkan dan menghibur bagi mukmin yang beristiqomah saja [QS. Fushilat (41): 30].


3. Yang bertugas kepada siapapun manusia, sebagai pencatat amal dan penjaga. Dalam Tafsir Ibnu Katsir malaikat yang menyertai dalam tugas ini ada 4.

Terdiri dari:
2 malaikat pencatat [QS. Qaf (50): 17-18]
2 Malaikat hafazhah-penjaga [QS. Ar-Ra'd (13): 11].


إِذْ يَتَلَقَّى الْمُتَلَقِّيَانِ عَنِ الْيَمِينِ وَعَنِ الشِّمَالِ قَعِيدٌ
مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ

(yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri.
Tiada suatu lafazh yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.
[ QS. Qaf (50) :17-18]

--- nama malaikat itu bukan Raqib dan 'Atid. Tetapi nama sifat/tugasnya yang selalu mengawasi dan selalu hadir.



 لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ ۗ

Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah ALLaah.
[QS. Ar-Ra'd (13): 11]


أي للعبد ملائكة يتعاقبون عليه حرس بالليل وحرس بالنهار يحفظونة من الأسواء والحادثات كما يتعاقب ملائكة آخرون لحفظ الأعمال من خير أو شر ملائكة بالليل وملائكة بالنهار فاثنان عن اليمين والشمال يكتبان الأعمال صاحب اليمين يكتب الحسنات وصاحب الشمال يكتب السيئات وملكان آخران يحفظانه ويحرسانه واحد من ورائه وآخر من قدامه فهو بين أربعة أملاك بالنهار وأربعة آخرين بالليل بدلا حافظان وكاتبان كما جاء في الصحيح "يتعاقبون فيكم ملائكة بالليل وملائكة بالنهار ويجتمعون في صلاة الصبح وصلاة العصر فيصعد إليه الذين باتوا فيكم فيسألهم وهو أعلم بكم كيف تركتم عبادي ؟ فيقولون أتيناهم وهم يصلون وتركناهم وهم يصلون"

وفي الحديث الآخر "إن معكم من لا يفارقكم إلا عند الخلاء وعند الجماع فاستحيوهم وأكرموهم"


Maksudnya, ada malaikat-malaikat yang selalu menjaga hamba ALLaah secara bergiliran, ada yang di malam hari, ada pula yang di siang hari untuk menjaganya dari hal-hal yang buruk dan marabahaya. Sebagaimana bergiliran pula kepadanya malaikat-malaikat lainnya yang bertugas mencatat semua amal baik dan amal buruknya; mereka menjaganya secara bergiliran, ada yang di malam hari, ada yang di siang hari —yaitu di sebelah kanan dan sebelah kirinya— bertugas mencatat semua amal perbuatan hamba yang bersangkutan. Malaikat yang ada di sebelah kanannya mencatat amal-amal baiknya, sedangkan yang ada di sebelah kirinya mencatat amal-amal buruknya.

Selain dari itu ada dua malaikat lain lagi yang bertugas menjaga dan memeliharanya; yang satu ada di belakangnya, yang lain ada di depan. Dengan demikian, seorang hamba dijaga oleh empat malaikat di siang harinya, dan empat malaikat lagi di malam harinya secara bergantian, yaitu malaikat yang menjaga dan yang mencatat, seperti yang disebutkan di dalam hadis sahih:

يَتَعَاقَبُونَ فِيكُمْ مَلَائِكَةٌ بِاللَّيْلِ وَمَلَائِكَةٌ بِالنَّهَارِ، وَيَجْتَمِعُونَ فِي صَلَاةِ الصُّبْحِ وَصَلَاةِ الْعَصْرِ، فَيَصْعَدُ إِلَيْهِ الَّذِينَ بَاتُوا فِيكُمْ فَيَسْأَلُهُمْ وَهُوَ أَعْلَمُ بكم: كَيْفَ تَرَكْتُمْ عِبَادِي؟ فَيَقُولُونَ: أَتَيْنَاهُمْ وَهُمْ يُصَلُّونَ، وَتَرَكْنَاهُمْ وَهُمْ يُصَلُّونَ (متفق عليه)

Malaikat-malaikat di malam hari dan malaikat-malaikat di siang hari silih berganti menjaga kalian, dan mereka berkumpul di waktu salat Subuh dan salat Asar. Maka naiklah para malaikat yang menjaga kalian di malam hari, lalu Tuhan Yang Maha Mengetahui keadaan kalian menanyai mereka, "Dalam keadaan apakah kalian tinggalkan hamba-hamba-Ku?” Mereka (para malaikat malam hari) menjawab, "Kami datangi mereka sedang mereka dalam keadaan salat dan kami tinggalkan mereka sedang mereka dalam keadaan salat."
(Muttafaqun ‘alaih)


Di dalam hadist lain disebutkan:

إِنَّ مَعَكُمْ مَنْ لَا يُفَارِقَكُمْ إِلَّا عِنْدَ الْخَلَاءِ وَعِنْدَ الْجِمَاعِ، فَاسْتَحْيُوهُمْ وَأَكْرِمُوهُمْ

Sesungguhnya bersama kalian selalu ada malaikat-malaikat yang tidak pernah berpisah dengan kalian, terkecuali di saat kalian sedang berada di kakus dan ketika kalian sedang bersetubuh, maka malulah kalian kepada mereka dan hormatilah mereka.
(HR At-Tirmidzi dari Ibnu Umar, Dhaif)


وقال علي بن أبي طلحة عن ابن عباس في قوله "له معقبات من بين يديه ومن خلفه يحفظونه من أمر الله" والمعقبات من الله هي الملائكة

وقال عكرمة عن ابن عباس "يحفظونه من أمر الله" قال ملائكة يحفظونه من بين يديه ومن خلفه فإذا جاء قدر الله خلوا عنه

وقال مجاهد ما من عبد إلا له ملك موكل يحفظه في نومه ويقظته من الجن والإنس والهوام فما منها شيء يأتيه يريده إلا قال له الملك: وراءك إلا شيء أذن الله فيه فيصيبه

Ali ibnu Abu Thalhah telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya: "Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah [QS. Ar-Ra'd (13): 11]". Yang bergiliran dari Allah adalah para malaikat-Nya.

Ikrimah telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman Allah Swt.: "mereka menjaganya atas perintah Allah. [QS. Ar-Ra'd (13): 11]" Para malaikat itu ditugaskan untuk menjaganya di depan dan di belakangnya. Apabila takdir Allah telah memutuskan sesuatu terhadap hamba yang bersangkutan, maka para malaikat itu menjauh darinya.

Mujahid mengatakan bahwa tiada seorang hamba pun melainkan ada malaikat yang ditugaskan untuk menjaganya di saat ia tidur dan di saat ia terbangun, yakni menjaganya dari kejahatan jin, manusia, dan hewan buas. Tiada sesuatu pun dari makhluk itu yang datang kepada hamba yang bersangkutan dengan tujuan untuk memudaratkannya, melainkan malaikat penjaga itu berkata kepadanya, "Pergilah ke belakangmu!" Kecuali apabila ada sesuatu yang ditakdirkan oleh Allah, maka barulah dapat mengenainya.


H. Riyadh Rosyadi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar