Sebaik-baik dari kalian adalah orang yang mempelajari Al-Quran dan mengajarkannya (H.R. Bukhari)

Rabu

HIDUP STERIL, ITU TIDAK FITRAH

Sabar Dalam Membersihkan Diri, Sabar Dalam Berinteraksi


Kesempurnaan jiwa manusia adalah ketika ALLaah swt menciptakannya dengan dua kecenderungan; fujur (unsur kotor) dan taqwa (unsur bersih) yang terus ada sampai akhir hayatnya di dunia.


وَنَفْسٍ وَمَا سَوَّاهَا
فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَاهَا

"dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya),
maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya."
[QS. Ash-Shams (91): 7-8]


Naluri fitrahnya ingin bersih, maka berhasil-lah siapapun yang berupaya untuk terus menerus membersihkannya.


قَدْ أَفْلَحَ مَنْ تَزَكَّىٰ

"Sesungguhnya beruntunglah orang yang selalu membersihkan dirinya,"
[QS. Al-A'la (87): 14]


Upaya terus menerus ini tidak boleh berhenti hingga berakhir kehidupannya..

قَدْ أَفْلَحَ مَنْ زَكَّاهَا
"Sesungguhnya beruntunglah orang yang telah membersihkannya"
[QS. Ash-Shams (91): 9]


Dalam upayanya membersihkan diri, diapun bergerak bersih-bersih terhadap lingkungannya, dan dia sadar bahwa yang akan dijumpainya adalah beraneka polutan.

Alih-alih menjauh dari polutan itu, justeru disapanya polutan itu dengan ramah. Untuk selanjutnya didatangi terus untuk dibersihkannya lagi. Menakjubkan..

وَعِبَادُ الرَّحْمَٰنِ الَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى الْأَرْضِ هَوْنًا وَإِذَا خَاطَبَهُمُ الْجَاهِلُونَ قَالُوا سَلَامًا

"Dan hamba-hamba (ALLaah) yang Maha Penyayang itu (ialah) mereka yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan."
[QS. Al-Furqon (25): 63]


Sadar akan interaksinya menyapa itu akan berdampak terkena dan tertempeli "polutan" maka dia lakukan upaya rutin bersih-bersih diri.

وَالَّذِينَ يَبِيتُونَ لِرَبِّهِمْ سُجَّدًا وَقِيَامًا

Dan mereka yang melalui malam harinya dengan bersujud dan berdiri untuk Robb mereka.
[QS. Al-Furqon (25): 64]


Gerak hidup ini hakikatnya adalah menjalani siklus rotasi; 
berjuang membersihkan diri - membersihkan lingkungan - membersihkan diri - membersihkan lingkungan....dst


Karena sadar, bahwa dirinya tidak bersih sejak awalnya...

الَّذِينَ يَجْتَنِبُونَ كَبَائِرَ الْإِثْمِ وَالْفَوَاحِشَ إِلَّا اللَّمَمَ ۚ إِنَّ رَبَّكَ وَاسِعُ الْمَغْفِرَةِ ۚ هُوَ أَعْلَمُ بِكُمْ إِذْ أَنْشَأَكُمْ مِنَ الْأَرْضِ وَإِذْ أَنْتُمْ أَجِنَّةٌ فِي بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ ۖ فَلَا تُزَكُّوا أَنْفُسَكُم ۖ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنِ اتَّقَىٰ

(Yaitu) mereka yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji yang selain dari kesalahan-kesalahan kecil. Sesungguhnya Robb kalian maha luas ampunan-Nya. Dan Dia lebih mengetahui (tentang keadaan)mu ketika Dia menjadikan kamu dari tanah dan ketika kamu masih janin dalam perut ibumu; maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa.
[QS. An-Najm (53): 32]


Dan cara membersihkan dirinya adalah dengan menjalani siklus interaksi: bersihkan diri dan bersihkan lingkungan.

Takut kotor dengan menjauhi kotoran itu tidaklah bijak. Tidaklah baik mensterilkan diri.

Berinteraksi dalam rangka membersihkan lingkungan yang kotor dengan mengambil resiko terkena kotorannya dengan kemudian bekerja keras lagi untuk membersihkan dirinya lagi, itu adalah jauh lebih baik.

Nabi ﷺ memilihkan pola hidup ini untuk para sahabat..


عَنِ ابْنُ عُمَرَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ الْمُؤْمِنُ الَّذِي يُخَالِطُ النَّاسَ وَيَصْبِرُ عَلَى أَذَاهُمْ أَعْظَمُ أَجْرًا مِنْ الَّذِي لَا يُخَالِطُهُمْ وَلَا يَصْبِرُ عَلَى أَذَاهُمْ قَالَ حَجَّاجٌ خَيْرٌ مِنْ الَّذِي لَا يُخَالِطُهُمْ

Dari Ibnu Umar dari Nabi ﷺ, beliau bersabda: "Seorang mukmin yang berbaur dengan manusia dan bersabar atas celaan mereka adalah lebih besar pahalanya dari pada orang mukmin yang tidak membaur dengan manusia dan tidak sabar atas celaan mereka." Hajjaj menyebutkan, "Lebih baik dari pada orang mukmin yang tidak membaur dengan mereka."
(HR. Ahmad - 4780, Ibnu Majah 4022).



Tangguh, tidak mudah rapuh sekalipun celaan beruntun datang dari mereka yang suka mencela...


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا مَنْ يَرْتَدَّ مِنْكُمْ عَنْ دِينِهِ فَسَوْفَ يَأْتِي اللَّهُ بِقَوْمٍ يُحِبُّهُمْ وَيُحِبُّونَهُ أَذِلَّةٍ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ أَعِزَّةٍ عَلَى الْكَافِرِينَ يُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلَا يَخَافُونَ لَوْمَةَ لَائِم ۚ ذَٰلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ ۚ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak ALLaah akan mendatangkan suatu kaum yang ALLaah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan ALLaah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia ALLaah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui.
[QS. Al-Maidah (5): 54]


Kepada mereka inilah ALLaah swt menurunkan imunitas, ketenangan, dan kemampuan membalikkan keadaan. Mereka yang menentang akhirnya menjadi kawan.

إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ

Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Robb kami ialah ALLaah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan ALLaah kepadamu".
[QS. Fushilat (41): 30]


هُوَ الَّذِي أَنْزَلَ السَّكِينَةَ فِي قُلُوبِ الْمُؤْمِنِينَ لِيَزْدَادُوا إِيمَانًا مَعَ إِيمَانِهِمْ ۗ وَلِلَّهِ جُنُودُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ وَكَانَ اللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا

Dialah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada). Dan kepunyaan ALLaah-lah tentara langit dan bumi dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana,
[QS. Al-Fath (48): 4]


وَلَا تَسْتَوِي الْحَسَنَةُ وَلَا السَّيِّئَةُ ۚ ادْفَعْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ فَإِذَا الَّذِي بَيْنَكَ وَبَيْنَهُ عَدَاوَةٌ كَأَنَّهُ وَلِيٌّ حَمِيمٌ

Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia.
(QS. Fushilat (41): 34]



Semua itu tidaklah ALLaah swt berikan selain kepada mereka yang SABAR yang beruntung masuk daftar yang mendapatkannya. Dan mereka inilah yang efektif sistem pertahanannya ketika datang serangan lawan.


وَمَا يُلَقَّاهَا إِلَّا الَّذِينَ صَبَرُوا وَمَا يُلَقَّاهَا إِلَّا ذُو حَظٍّ عَظِيمٍ

Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keuntungan yang besar.

وَإِمَّا يَنْزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطَانِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ ۖ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

Dan jika syetan mengganggumu dengan suatu gangguan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dialah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

[QS. Fushilat (41): 35-36]

........


Yaa Robb kami, anugerahkanlah kami dada yang lapang untuk menampung kesabaran...


رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

Ya Robb kami, tuangkanlah kesabaran atas diri kami, dan kokohkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir.
[QS. Al-Baqoroh (2): 250]


رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَتَوَفَّنَا مُسْلِمِينَ

Ya Robb kami, tuangkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam keadaan berserah diri (kepada-Mu).
[QS. Al-A'Raf (7): 126]

Aamiin..
____________


Bagaimana jika kondisi diri naik turun, Imunitas tidak sebanding dengan polutan. Bagaimana cara menguatkan imunitas kita?

1. Mohon pertolongan ALLaah swt
2. Meningkatkan asupan gizi
3. Meningkatkan dosis dan kualitas formula vaksin
4. Memperbaiki lingkungan untuk pemulihan dalam masa istirahat
5. Memperkuat teman baik dalam menjalani aktivitas



H. Riyadh Rosyadi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar