Sebaik-baik dari kalian adalah orang yang mempelajari Al-Quran dan mengajarkannya (H.R. Bukhari)

Sabtu

Seri Tanya Jawab Terapi Quran: Kasyaf

Ini merupakan pertanyaan yang diajukan oleh salah satu anggota room WA Terapi Quran yang diasuh oleh ustadz R. Rosyad.


Pertanyaan:
Assalamualaikum, Ustadz.. Apakah kasyaf ada yang datangnya dari Allah Subhanahu wa ta'ala?


Jawaban:
Wa'alaikumussalaam wrwb

Kasyaf artinya menyingkap atau mengangkat.

Maksudnya:

  • menyingkap tabir yang menutupi sehingga bisa melihat sesuatu yang ada di baliknya yang sebelumnya tidak terlihat.
  • mengangkat/menghilangkan sesuatu yang selama ini menyertai/membebani


Contoh Kasyaf di akhirat,

Firman ALLaah swt,

لَقَدْ كُنْتَ فِي غَفْلَةٍ مِنْ هَٰذَا فَكَشَفْنَا عَنْكَ غِطَاءَكَ فَبَصَرُكَ الْيَوْمَ حَدِيدٌ

Sungguh, kamu dahulu lalai tentang (peristiwa) ini, maka Kami singkapkan tutup (yang menutupi) matamu, sehingga penglihatanmu pada hari ini sangat tajam.
[QS. Qaf (50): 22]


ALLaah swt berfirman,

وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ نَاضِرَةٌ، إِلَى رَبِّهَا نَاظِرَةٌ

Wajah-wajah (orang-orang mu’min) pada hari itu berseri-seri (indah). Kepada Rabbnyalah mereka melihat.
[QS al-Qiyaamah (75): 22-23]



Salah satu kalimat doa Nabi shallaLLaahu 'alaihiwasallam,

أَسْأَلُكَ لَذَّةَ النَّظَرِ إِلَى وَجْهِكَ وَالشَّوْقَ إِلَى لِقَائِكَ

As-aluka ladzdzatan nazhor ila wajhik, wasy-syauqo ilaa liqo’ik

aku meminta kepada-Mu (ya ALLaah) kenikmatan memandang wajah-Mu (di akhirat nanti) dan aku meminta kepada-Mu kerinduan (selama di dunia ini) untuk bertemu dengan-Mu.

(HR An Nasa-i 3/54 dan 3/55, Imam Ahmad 4/264, Ibnu Hibban dalam Shahihnya 1971 dan Al Hakim dalam Al Mustadrak 1900)



ALLaah swt berfirman,

كَلا إِنَّهُمْ عَنْ رَبِّهِمْ يَوْمَئِذٍ لَمَحْجُوبُونَ

Sekali-kali tidak, sesungguhnya mereka (orang-orang kafir) pada hari kiamat benar-benar terhalang dari (melihat) Rabb mereka.
[QS al-Muthaffifin (83):15].



Contoh Kasyaf di dunia,

ALLaah swt berfirman,

عَالِمُ الْغَيْبِ فَلَا يُظْهِرُ عَلَىٰ غَيْبِهِ أَحَدًا

Dia Mengetahui yang gaib, tetapi Dia tidak memperlihatkan kepada siapa pun tentang yang gaib itu.

إِلَّا مَنِ ارْتَضَىٰ مِنْ رَسُولٍ فَإِنَّهُ يَسْلُكُ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ رَصَدًا

Kecuali kepada rasul yang diridhai-Nya, maka sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di depan dan di belakangnya.
[QS. Al-Jinn (72): 26-27]


فَاسْتَجَبْنَا لَهُ فَكَشَفْنَا مَا بِهِ مِنْ ضُرٍّ ۖ وَآتَيْنَاهُ أَهْلَهُ وَمِثْلَهُمْ مَعَهُمْ رَحْمَةً مِنْ عِنْدِنَا وَذِكْرَىٰ لِلْعَابِدِينَ

Maka Kami kabulkan (doa)nya, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan (Kami lipat gandakan jumlah mereka) sebagai suatu rahmat dari Kami, dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Kami.
[QS. Al-Anbiya' (21): 84]


Kasyaf
1. Di akhirat, secara umum semua manusia akan mendapatkan kasyaf dari ALLaah swt tentang semua yang selama ini diberitakan melalui wahyu.
2. Di akhirat, secara khusus, kasyaf akan dibukakan untuk orang-orang khusus sehingga bisa melihat wajah ALLaah swt Yang Maha Agung dan Maha Mulia.
3. Di dunia tidak semua manusia mendapatkan kasyaf tentang sesuatu yang ghaib terutama ghaib yang mutlak. Hanya Rosul-Rosul ALLaah swt sajalah yang betul-betul mendapatkannya dari ALLaah swt.
4. Di dunia, kasyaf selain urusan ghaib sangat mungkin diberikan kepada selain para Rosul.
5. Seandainya ada "Kasyaf" urusan ghaib di dunia yang dialami oleh selain para Rosul ALLaah, maka kemungkinannya:
a. Tipuan syaitan.
b. Terbantu dengan jin yang ada di dalam dirinya.
c. Prosesnya di alam mimpi dan belum tentu benar.
d. Sebatas suasana perasaan yang kuat seolah ada di keadaan tertentu.
e. Sebatas isyarat atau tanda-tanda yang kadang perlu penafsiran/penjelasan lagi.

Kasyaf ghaib di dunia tidak perlu diupayakan sebagai bagian pelengkap kehidupan dan juga bukan ukuran kemuliaan di sisi ALLaah swt.

Kepatuhan dan ketaqwaan kepada ALLaah swt dengan cara mengikuti tuntunan Rasul-Nya adalah sesuatu yang dipelajari, diupayakan, diperjuangkan, dipertahankan dipertanggungjawabkan ditingkatkan terus menerus.

R. Rosyad

Tidak ada komentar:

Posting Komentar