Sebaik-baik dari kalian adalah orang yang mempelajari Al-Quran dan mengajarkannya (H.R. Bukhari)

Kamis

MARQIY DIUJI, RAQIY DI (P)UJI

MARQIY (yang Diruqyah) DIUJI, RAQIY (yang Meruqyah) DI PUJI


Dalam terapi, selama kiat/cara/teknik terapi tidak keluar dari ranah syar'iah-nya, maka itu bisa dijalankan dan dikembangkan. Tidak ada mutlak-mutlakkan satu kiat lebih baik atau lebih unggul apalagi lebih benar dari kiat lainnya. Sekali lagi, selama manhaj utama tidak keluar dari kaidah syar'iyyahnya, maka semua kiat/cara/teknik itu Go ahead ... monggo.... silakan.

Yang barangkali lebih tepat ungkapannya adalah masing-masing kiat itu cocok dengan keadaan yang dihadapi sehingga taqdir kesembuhannya terjadi.

Ada kalanya yang begini cocoknya pakai kiat yang ini... kalau yang begitu pakai kiat yang itu... kalau yang begono pakai kiat yang ono...
Mintalah selalu kemudahan dan petunjuk ALLaah swt..

Ada marqiy (yang di ruqyah) yang sebelumnya sudah ke sana ke mari dengan diterapi sembilan Raqiy (peruqyah) yang berbeda dan juga dengan memakai sembilan kiat/teknik terapinya masing-masing, lalu akhirnya bertemulah dengan kita sebagai Raqiy yang ke sepuluh dan kita memakai kiat/teknik yang berbeda dari sembilan Raqiy sebelumnya. Kemudian ALLaah swt memudahkan proses terapinya hingga marqiy memperoleh kesembuhannya saat di tempat kita.

Keadaan ini perlu direspon oleh hati, pikiran, lisan serta sikap kita dengan sebaik mungkin, se-ihsan mungkin selaku Raqiy yang ke sepuluh.

ALLaah swt telah menaqdirkan kita menjadi salah satu mata rantai dari rantai-rantai asbab kesembuhan marqiy.

Jika seandainya ada sepuluh 'uqdah/buhul yang membelenggu penyakit/pengganggunya, maka sebetulnya sebelum ALLaah swt mendatangkan marqiy itu ke kita, sudah ada sembilan 'uqdah yang terlepas dengan pertolongan ALLaah swt melalui ke sembilan marqiy sebelum kita. Dan ALLaah swt menempatkan kita diujungnya saja sebagai mata rantai ke sepuluh, sebagai finishing penyempurna kesembuhan dariNya.

Kita masih beruntung dilibatkan dalam proses kesembuhanNya. Yang jika tanpa kitapun ALLaah swt bisa saja menaqdirkan marqiy memperoleh kesembuhanNya melalui cara yang dikehendakiNya.

Saat kita menghadapi marqiy dengan segala persoalannya sebetulnya yang sedang diuji oleh ALLaah swt bukan hanya marqiy dan keluarganya saja, tetapi kita sebagai Raqiy juga sedang diuji..

Liyabluwakum ayyukum ahsanu 'amalaa - dalam rangka menguji kalian, siapa yang paling ihsan dalam karyanya,

Meningkatkan diri dengan berbagai ilmu dan skil adalah bagian dari amanah sebagai terapis.. Dan selalu sadar, tunduk tawadhu' dengan segala ketentuan ALLaah swt adalah keharusan untuk mencapai tingkat terbaik (Ihsan) dalam menjalani (ujian) kehidupan.


اللّٰهُمَّ أَعِنَّا عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ

​ALLaahumma a'innaa 'alaa dzikriKa wa syukriKa wa husni 'ibaadatiKa

​Ya ALLaah bantulah kami untuk (selalu) mengingatMu, bersyukur dan beribadah dengan sebaik-baiknya kepada Engkau. (HR. Ibnu Daud dan Ahmad)


R. Rosyad_FTQ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar