Sebaik-baik dari kalian adalah orang yang mempelajari Al-Quran dan mengajarkannya (H.R. Bukhari)

Minggu

Seri Tanya Jawab TQ: Memperdalam ilmu Dulu...?


Pertanyaan:

Ustadz kalau benteng kita belum kuat, dan ilmu TQ pun hanya dari Ustadz, apakah lebih baik memperdalam dan memperkuat jiwa dulu, baru menyampaiknnya kepada orang lain? Syukron

Peserta TQ Cirebon



Jawaban:

Penambanhan ilmu dengan cara mengulang-ulangnya, dan cara mengulang-ulang yang efektif itu dengan menyampaikannya.

Ilmu bertambah dengan disaampaikan. Dan menjadi berkah dengan dipraktekkan.

Secara proses keduanya dijalani bersamaan.


H. Riyadh Rosyadi

Seri Tanya Jawab: Terapi Quran Untuk Rumah dan Tempat Usaha

Pertanyaan:

Assalamualaikum Afwan ustada saya mau bertanya, bagaimana melakukan Terapi Quran untuk rumah? syukron sebelumnya.

- Peserta TQ Ambon -



Jawaban:

Wa'alaikumussalaam wrwb.

Idealnya khatamkan Al-Baqoroh dengan bacaan cukup keras. Sambil buat air ruqyah Al-Baqoroh → setiap satu halaman terbaca tiupkan ke air (bisa satu galon penuh).

Bisa baca bersama-sama (beberapa orang), dibagi sejumlah yang membaca, dengan cara berurutan atau jika waktu terbatas, bisa dibaca bersamaan. Dengan tetap meniupkan ke air setiap satu halaman selesai.

Air tersebut disemprotkan ke seluruh penjuru rumah/kantor/tempat usaha, dan bisa diminum seluruh anggota keluarga.


Tetapi sebagaimana materi kita, Secara Praktek,

1. Sebelum membacakan ayat-ayat Al-Quran atau doa-doa kesembuhan, maka perbanyaklah mohon ampunan kepada ALLaah swt dengan mengakui dosa kesalahan itu di hadapanNya atas segala perbuatan yang keliru. Dan terhadap orang/makhluk lain meminta dan memberi maaf.

→  Lakukanlah kewajiban-kewajiban terkait dengan upaya menghilangkan kezaliman sebagaimana di atas.

2. Menghentikan perbuatan/amalan yang keliru dan memusnahkan segala barang yang tidak diridhai / tidak disukai ALLaah swt, yang malaikatNya juga tidak menyukai itu. Dan jika ALLaah swt dan para malaikatNya tidak menyukai semua itu maka sebaliknya itu adalah segala hal yang disukai syaitan.
(Silakan lihat Cek List 2)

3. Iringi dengan perbuatan baik yang diridhai ALLaah swt, seperti shodaqoh.

4. Membacakan ayat-ayat Al-Quran dengan memohon agar ALLaah swt Yang Maha Meyembuhkan berkenan memberikan kesembuhanNya/solusi-Nya.


H. Riyadh Rosyadi

Seri Tanya Jawab TQ: Tentang Hypno

Pertanyaan:

Assalamualaikum ustdz kalau membisikan kata-kata positif pada anak ketika baru terlelap boleh tidak?
Apakah hanya cukup membacakan 4 Qul + Qs. Al-Hasr dan doa secara lisan saja?

- Peserta TQ Cirebon-




Jawaban:

Wa'alaikumussalaam wrwb.
- Bacakan ayat-ayat Al-Quran yang disunnahkan dan bacaan ruqyah jika diperlukan.
- Bacakan do'a-do'a apa saja yang baik tentunya dengan meminta kepada ALLaah swt.

Nasihat itu pada saat terjaga/sadar. Bukan saat tidak sadar. Seperti itu merupakan teknik Hypno. Memberi sugesti di alam bawah sadarnya.

Nasihat saat sadar dan DOA langsung maupun tidak langsung.




Tambahan dari Peserta lain:
Bu,  saya pernah melakukan itu dan semenjak mengenal ruqyah/Terapi Quran saya tinggalkan. Betul kata ustadz itu teknik hypno cabang ilmu dari NLP.

Pernah di Indramayu saya ajak seorang perawat untuk ikut pelatihan dimana diantara mempelajari sugesti alam bawah sadar untuk terapi kesehatan. 3 bulan kemudian perawat ini mengalami sakit dan ketika diruqyah jin nya ngoceh masuk dari pintu sugesti alam bawah sadar. Semoga kita semua bisa menghindari hal-hal demikian.


Jawaban:

JazakaLLaah khoir untuk sharingnya pak..

Sekalipun itu ocehannya jin, yang harus diperhatikan adalah pengulangan-pengulangan yang banyak sekali ditemui dilapangan dari kasus serupa di beberapa kejadian dan tempat yang berbeda itu merupakan tanda (ayat2) bagi ulul albab.



Pertanyaan:

Doa langsung maupun tidak langsung bagimana penjabaranya ustadz?


Jawaban:

Langsung itu maksudnya saat ada anaknya baik dalam terjaga maupun tertidur. Tidak langsung itu, saat tidak ada anaknya.

Seri Tanya Jawab TQ: Terapi Untuk Adik Yang Sedang Bermasalah

Pertanyaan:

Assalamu'alaikum ustadz, bagaimana cara yang tepat dalam islam, untuk menasehati adik ustadz, saya punya adik laki-laki yang agak sedikit brlebihan dalam bergaul dengan teman-temannya.

Dia masih sekolah, 2 hari yang lalu dia jual hp nya untuk senang-senang dengan teman-temannya.

Orang tua sudah menasehati, tidak di anggap. Sampai pernah di pukul juga masih tetap saja.

Saya juga pernah bilang kepadanya: kalau kamu sekolah tidak serius, bergaul dengan anak-anak tidak baik, tidak usah sekolah saja. Uang sekolah lebih baik untuk mamak bapak. Malah dijawab: Kalau kamu tidak mau membiayai saya sekolah ya sudah tidak apa.

Bagaimana ustad, apa ada amalan khusus untuk kasus keluarga kami?

-Peserta TQ Lampung-



Jawaban:

Wa'alaikumussalaam wrwb

Pelajari QS. Al-Ahqaf 46: Ayat 15:

وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ اِحْسَانًا   ۗ  حَمَلَـتْهُ اُمُّهٗ كُرْهًا وَّوَضَعَتْهُ كُرْهًا   ۗ  وَحَمْلُهٗ وَفِصٰلُهٗ ثَلٰـثُوْنَ شَهْرًا   ۗ  حَتّٰٓى اِذَا بَلَغَ اَشُدَّهٗ وَبَلَغَ اَرْبَعِيْنَ سَنَةً   ۙ  قَالَ رَبِّ اَوْزِعْنِيْۤ اَنْ اَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِيْۤ اَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلٰى وَالِدَيَّ وَاَنْ اَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضٰٮهُ وَاَصْلِحْ لِيْ فِيْ ذُرِّيَّتِيْ     ۗ  ۚ  اِنِّيْ تُبْتُ اِلَيْكَ وَاِنِّيْ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ

"Dan Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Masa mengandung sampai menyapihnya selama tiga puluh bulan, sehingga apabila dia (anak itu) telah dewasa dan umurnya mencapai empat puluh tahun, dia berdoa, Ya Tuhanku, berilah aku petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau limpahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku, dan agar aku dapat berbuat kebajikan yang Engkau ridai; dan berilah aku kebaikan yang akan mengalir sampai kepada anak cucuku. Sungguh, aku bertobat kepada Engkau, dan sungguh, aku termasuk orang muslim."


Doa sambil "mengamalkan" yang dituntunkan ayat tersebut dalam keseharian.

Periksa kamarnya, bacaannya, dan barang-barang yang dimilikinya..
Jika ada hal-hal yang berpotensi menjadi kesenangan jin pengganggu maka singkirkan/musnahkan.
Berikan selalu makanan dan minuman yang sudah "dibacakan".

Lakukan beberapa hari, kemudian ajak bicara lagi.


H. Riyadh Rosyadi

Sabtu

Seri Tanya Jawab TQ: Telunjuk Tauhid

Pertanyaan:

Assalamu'alaikum ustadz.. keutamaan jari telunjuk kanan dalam ruqyah dan bacaan apa untuk mengiringinya ? Mohon penjelasannya ustadz. Jazakumulloh



Jawaban:

Wa'alaikumussalaam wrwb

Telunjuk Tauhid

Manfaatkan senjata kuat ini.. pakai dengan penuh yakin.

Ajarkan juga kepada anak-anak.

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ أَبُو أَحْمَدَ الزُّبَيْرِيُّ حَدَّثَنَا كَثِيرُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ نَافِعٍ قَالَ
كَانَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ إِذَا جَلَسَ فِي الصَّلَاةِ وَضَعَ يَدَيْهِ عَلَى رُكْبَتَيْهِ وَأَشَارَ بِإِصْبَعِهِ وَأَتْبَعَهَا بَصَرَهُ ثُمَّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَهِيَ أَشَدُّ عَلَى الشَّيْطَانِ مِنْ الْحَدِيدِ يَعْنِي السَّبَّابَةَ

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdillah Abu Amad Az Zubairi telah menceritakan kepada kami Katsir bin Zaid dari Nafi' dia berkata,

Abdullah bin Umar jika duduk dalam shalat, dia meletakkan kedua tangannya di atas kedua lututnya, kemudian memberi isyarat dengan jari telunjuknya, dan mengikutinya dengan pandangan matanya. 

Dia berkata lagi, Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: 'Hal itu lebih keras (dampaknya) terhadap syaitan daripada besi.' Yakni jari telunjuk."

(HR. Ahmad: 5728)




Aplikasi:

Angkat jari telunjuk kanan, baca dua kalimat syahadat, (jika perlu) lalu tiupkan ke jari tersebut.

Siap untuk menghantam syaitan, atau untuk diusapkan di tempat-tempat yang masih terasa tidak nyaman pasca terapi atau untuk "membuka" buhul-buhul yang kemungkinan di situ masih terasa mengganjal..

Kalau bertemu di dalam mimpi atau terasa (muncul) ada yang ganggu maka hadapi dengan itu.

Dan sebagainya.

Wallahua'lam

H. Riyadh Rosyadi

Seri Ramadhaniyah TQ: Berbuka Dengan cara Nabi


Jika ada, Ruthab (kurma basah),
Jika tidak ada, Tamr (kurma kering),
Jika tidak ada, meneguk air bening (water)


Tentunya dengan tangan kanan, diawali Basmalah dan ditutup dengan doa berbuka puasa.


Doa Berbuka Puasa

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَفْطَرَ قَال :

َ ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتْ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ

RasuuluLLaah ﷺ jika berbuka, beliau berdoa : 

Dhahabazh-dzama-u wab tallatil-‘uruuqu wa tsabbatal-ajru in syaa ALLaah

“Telah hilang dahaga, telah basah urat-urat dan semoga ganjaran didapatkan, in syaa ALLaah”

(HR Abu Dawud 2010)


Setelah itu sholat. 

Baru kemudian makan makanan lainnya.

Sebelumnya jangan lupa berdoa dan juga mendoakan saudara-saudara muslim lainnya.



عَنْ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ يَقُولُ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُفْطِرُ عَلَى رُطَبَاتٍ قَبْلَ أَنْ يُصَلِّيَ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ رُطَبَاتٌ فَعَلَى تَمَرَاتٍ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ حَسَا حَسَوَاتٍ مِنْ مَاءٍ 

Dari Anas bin Malik berkata; dahulu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berbuka dengan beberapa ruthab (kurma yang belum masak) sebelum melakukan shalat, jika tidak dengan air maka dengan beberapa kurma, dan apabila tidak ada kurma maka beliau meneguk air beberapa kali.
(HR. Abu Dawud: 2009, At-Tirmidzi: 632, Ahmad: 12215)



H. Riyadh Rosyadi

Jumat

Seri Ramadhaniyah: Selamat Dari Neraka

Daftar Nama Yang Selamat Dari Neraka
Ada di Setiap Malam Ramadhan


Dari Abu Hurairah dari Rasulullah ﷺ, beliau bersabda:

"Jika tiba waktu awal malam di bulan ramadhan maka syaitan-syaitan dan para jin pembangkang dibelenggu, pintu-pintu neraka ditutup dan tidak ada yang dibuka. 

Pintu-pintu surga dibuka dan tidak ada yang ditutup, lalu ada penyeru yang berseru,
Wahai pencari kebaikan, sambutlah... 

Wahai pencari keburukan, kurangilah/berhentilah...

وَلِلَّهِ عُتَقَاءُ مِنْ النَّارِ وَذَلِكَ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ

Dan ALLaah memiliki (daftar) mereka yang dibebaskan dari neraka, dan itu ada pada setiap malam(nya)."​

(HR. Ibnu Majah - No: 1632 dan At-Tirmidzi - No: 618. ​Hasan Shahih​).



Ajukanlah diri kita agar masuk di dalam daftar itu.

Lakukan segala cara terbaik yang bisa kita lakukan.. melalui ihsan dalam shoum dengan menahan semua yang harus ditahan, shodaqoh, tilawah, ruku dan sujud, dakwah, amar makruf nahy munkar...

Lakukan itu setiap hari, dan jadikan setiap harinya semakin baik dan semakin baik.. Semoga di salah satu malamnya di bulan ini tercantum nama kita sebagai yang layak mendapat kepastian terhindar dari neraka..

Malam ini nama-nama itu dituliskan...

ALLaahumma a'innaa 'alaa dzikriKa wa syukriKa wa husni 'ibaadatiKa.



H. Riyadh Rosyadi

Kamis

Seri Pengalaman TQ: Terapi Rumah Untuk Uang Sering Hilang

BismiLLaah...

Saya mau cerita pengalaman saya melakukan Terapi Quran.

Dulu rumah saya selalu  tidak aman. Hampir setiap hari ada saja uang yang hilang. Kalau bukan milik saya, ya milik suami atau bahkan tabungan anak-anak. 

Uang hanya aman kalau waktu tidur saya taruh di saku baju yang saya pakai atau ditaruh di dalam sarung bantal. Pokoknya pusiing deh,.. Setiap perlu uang saya mesti ke ATM.

Tapi setelah saya konsultasi, saya mulai TQ.

Setelah subuh saya ambil air galon satu teko terus dibacakan QS. Al Baqarah. Dibagi 3 orang. Suami membaca juz 1, say membaca juz 2 dan anak sulung saya membaca sisanya. 

Setiap baca satu halaman ditiupkan ke air. Setelah itu saya percik air di semua sudut  rumah. 

Saya juga siramkan sebagian di bak mandi dan saya suruh anggota keluarga minum air tersebut.

Alhamdulillah, sudah dua pekan lebih setelah itu saya sekeluarga merasa aman tidak ada kekhawatiran lagi saat meletakkan uang di rumah.

Mohon doanya mudah-mudahan benar-benar aman seterusnya. Karena hal tersebut telah berlangsung sekitar 2 tahun. 

Kami sekeluarga merasa diteror dengan kasus uang (dan barang) yang hilangnya misterius.


Peserta TQ Ambon

Seri Tanya Jawab TQ: Emosi dan Marah

Pertanyaan:

Ustadz ada kasus, orang yang sering emosi dan sukanya marah-marah. 

Bagaimana cara terapinya agar minimal menguranginya atau bahkan bisa hilang sama sekali?




Jawaban:

Telusuri dulu untuk mendapatkan prediksi penyebabnya. Lakukan anamnesis dengan Cek List 1 & 2 (CL 1 & 2).

Kemudian hentikan/hilangkan hal-hal yang terdapat di CL 2, setelah itu lakukan RID berdasarkan identitasnya itu.



H. Riyadh Rosyadi

Rabu

Serial Tanya Jawab TQ: Buhul Jiwa

Pertanyaan:

Kalau ada kasus ruqyah pemakai susuk,  jin di dalam tubuh pasien tapi tidak mau keluar. 

Ketika ditanya langsung ke pasien apakah masih ada susuk di dalam tubuhnya atau tidak, dia mengatakan sudah tidak ada. 

Kemudian diulang ruqyah lagi, jinnya tetap tidak mau pergi. Itu bagaimana ustadz?



Jawaban:

Kemungkinan kasus seperti itu, buhulnya terikat di jiwanya sendiri. 

Karena masih ada bangga dengan kekeliruan masa lalunya, kesombongan, kebencian/dendam dengan orang lain, sakit hati, dan sebagainya. 

Wallahua'lam 



H. Riyadh Rosyadi

RUQYAH NAMLAH

Dua Hadits Nabi  ﷺ Dari Shohabiyah Asy-Syifa' Binti AbdiLLaah 


 عَنِ الشِّفَاءِ بِنْتِ عَبْدِ اللَّهِ
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ أَيُّ الْأَعْمَالِ أَفْضَلُ قَالَ الْإِيمَانُ بِاللَّهِ وَالْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَحَجٌّ مَبْرُورٌ قَالَ أَبُو عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَوْ حَجٌّ مَبْرُورٌ

Dari (shohabiyah) Asy-Syifa' binti AbduLLaah bahwa Nabi ﷺ ditanya mengenai amalan apakah yang paling utama? Beliau menjawab: "Iman kepada ALLaah, berjihad di jalan ALLaah dan haji mabrur." Abu Abdurrahman menyebutkan, "Atau haji mabrur."
(HR. Ahmad: 25848)



 عَنْ الشِّفَاءِ بِنْتِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَتْ
دَخَلَ عَلَيَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَنَا عِنْدَ حَفْصَةَ فَقَالَ لِي أَلَا تُعَلِّمِينَ هَذِهِ رُقْيَةَ النَّمْلَةِ كَمَا عَلَّمْتِيهَا الْكِتَابَةَ

Dari (shohabiah) Asy-Syifa` binti AbduLLaah ia berkata, "Rasulullah ﷺ pernah menemuiku, sementara aku sedang berada di rumah Hafshah. Lalu beliau berkata kepadaku: "Tidakkah engkau ajari dia Ruqyah namlah sebagaimana engkau mengajarinya menulis?"
(HR. Abu Daud: 3389, shahih)


Asy-Syifa` adalah nama julukan bagi sahabat Nabi Muhammad  ﷺ (dari kalangan wanita) yang nama aslinya adalah Laila.

Dijuluki Asy-Syifa` karena sejak sebelum menjadi muslimah beliau terkenal pandai dalam pengobatan khususnya Ruqyah. Dan setelah mendapat koreksi (lisensi) dari Nabi ﷺ , beliau melanjutkan meruqyah di masa Islam.

Asy-Syifa` termasuk wanita yang awal-awal memeluk Islam dan termasuk golongan wanita yang berhijrah pada gelombang pertama.

Selain itu Asy-Syifa` dikenal pula yang sedikit dari kalangan wanita arab yang pandai baca tulis. Kecerdasan dan kemampuan pengobatannya ini menjadikan Asy-Syifa` mendapat tempat yang baik dlm kehidupan Nabi dan keluarga beliau ﷺ.

Nabi ﷺ memberinya sebuah rumah khusus di Madinah yang posisinya tidak jauh dari orang-orang yang secara khusus diterapi rutin (semacam klinik). Dia menempati rumah tersebut bersama anaknya, Sulaiman.
(Nisa` Fadhilat, Abdul Badi’ Shaqar)

Umar bin Khathab sangat memuji kecerdasan dan ide-ide Asy-Syifa`, dan kerap menerima pendapatnya. Umar bahkan memberinya tugas untuk mengurusi masalah pasar.
(Nisa` Fadhilat, Abdul Badi’ Shaqar)

_______________________


Ruqyah An-namlah 

Adalah Ruqyah untuk penyakit yang terkait dengan kulit.


Dalam Al-Mustadrak 5/77 dan dalam Ash-Shahiihah 1/289, disebutkan bahwa kalimat yang dibaca Asy-Syifa` binti AbdiLLaah radhiaLLaahu 'anhaa itu adalah,

بسمِ اللّٰهِ صَلُّوبُ حِينَ يَعُودُ مِنْ أَفْوَاهِهَا وَلَا تَضُرُّ أَحَدًا، اللّٰهُمَّ اكْشِفِ الْبَاسَ رَبَّ النَّاسِ
BismiLLaahi sholluub hiyna ya'uudu min afwaahihaa walaa tadhurru ahadaa, ALLoohummak-syifil ba`sa Robban naas.
BismiLLaah "sholluub" saat kembali dari mulutnya dan tidaklah membahayakan seorangpun. Yaa ALLaah sibakkanlah gangguan wahai Robb-nya manusia.

Dibacakan 7x pada minyak Kurkum (syaikh Al-Albani menyebutnya za'faran) mungkin bisa juga kunyit. Lalu oleskan di tempat yang terkena gangguan.

Saya bacakan doa di atas dengan beberapa ayat-ayat yang biasanya ke minyak zaitun atau minyak habbatus sauda` yang dicampurkan dengan tanah yang bersih lalu oleskan.

WaLLaahu a'lam.


H. Riyadh Rosyadi

Serial Tanya Jawab TQ: Boneka Media Jin...?

Pertanyaan:

Assalamu'alaikum, ustadz afwan bagaimana kalau dengan boneka anak-anak, apakah bisa juga sebagai media jin untuk menetap di boneka tersebut?



Jawaban:

Wa'alaikumussalaam wrwb

Mengenai BONEKA, ada 4 ketentuan untuk menghindari berpeluang menjadi media:

1. Ada usia yang pantas memainkannya, sekitar di bawah usia SLTP

2. Bukan termasuk karakter tokoh yang diidolakan/dikenal.
Seperti: tokoh kartun, tokoh iklan, tokoh komik.

3. Bukan termasuk karakter binatang buas.
Seperti: singa, harimau, buaya, ular, beruang, dsb

4. Jika ketentuan 1 sd 3 terpenuhi, maka setelah dimainkan, simpan di tempat tertutup (kotak, kantong), jangan dipajang apalagi dijadikan teman tidur.


H. Riyadh Rosyadi

Terapi Quran Untuk Kendaraan


Dari Amru bin Syu'aib, dari ayahnya, dari kakeknya berkata, bersabda RasuluLLaah ﷺ

إِذَا تَزَوَّجَ أَحَدُكُمْ امْرَأَةً أَوْ اشْتَرَى خَادِمًا فَلْيَقُلْ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا جَبَلْتَهَا عَلَيْهِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَمِنْ شَرِّ مَا جَبَلْتَهَا عَلَيْهِ

Apabila salah seorang kamu menikahi wanita atau membeli budah hendaknya ia membaca:

ALLaahumma innii as-aluKa khairahaa wa khaira maa jabaltahaa ‘alaihi wa a’uudzu biKa min syarrihaa wa min syarri maa jabaltahaa ‘alaihi

(Ya ALLaah sesungguhnya aku memohon kebaikannya dan kebaikan apa yang Engkau ciptakan pada dirinya. Dan aku memohon perlindungan kepada-Mu dari keburukannya dan keburukan apa yang Engkau ciptakan pada dirinya).” 

(HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah)


Keterangan yang lain, laki-laki meletakkan tangan kanannya di ubun-ubun istrinya seraya berdoa dengan doa di atas.

Tambahan di Sunan Abi Dawud dan Ibnu Majah,

وَإِذَا اشْتَرَى بَعِيرًا فَلْيَأْخُذْ بِذِرْوَةِ سَنَامِهِ وَلْيَقُلْ مِثْلَ ذَلِكَ

Dan apabila ia membeli unta hendaknya memegang punuknya dan membaca seperti di atas.”
_________



Langkah-langkah Terapi:

1. Buat Air Ruqyah sihir lalu tambahkan beberapa ayat berikut (masing 3 kali):

QS. Al-Mulk (67): 3-4
الَّذِيْ خَلَقَ سَبْعَ سَمٰوٰتٍ طِبَاقًا  ۗ  مَا تَرٰى فِيْ خَلْقِ الرَّحْمٰنِ مِنْ تَفٰوُتٍ  ۗ  فَارْجِعِ الْبَصَرَ ۙ  هَلْ تَرٰى مِنْ فُطُوْرٍ
"yang menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Tidak akan kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pengasih. Maka lihatlah sekali lagi, adakah kamu lihat sesuatu yang cacat?"
ثُمَّ ارْجِعِ الْبَصَرَ كَرَّتَيْنِ يَنْقَلِبْ اِلَيْكَ  الْبَصَرُ خَاسِئًا وَّهُوَ حَسِيْرٌ
"Kemudian ulangi pandangan(mu) sekali lagi (dan) sekali lagi, niscaya pandanganmu akan kembali kepadamu tanpa menemukan cacat dan ia (pandanganmu) dalam keadaan letih."


QS. Al-Qolam (68): 51-52
وَاِنْ يَّكَادُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَيُزْلِقُوْنَكَ بِاَبْصَارِهِمْ لَمَّا سَمِعُوا الذِّكْرَ وَيَقُوْلُوْنَ اِنَّهٗ لَمَجْنُوْنٌ 
"Dan sungguh, orang-orang kafir itu hampir-hampir menggelincirkanmu dengan pandangan mata mereka, ketika mereka mendengar Al-Qur'an dan mereka berkata, Dia (Muhammmad) itu benar-benar orang gila."
وَمَا هُوَ اِلَّا ذِكْرٌ لِّلْعٰلَمِيْنَ
"Padahal Al-Qur'an itu tidak lain adalah peringatan bagi seluruh alam."

2. Semprotkan air tersebut ke seluruh kendaraan tersebut luar dan dalam termasuk ruang mesin dan bagasi.

3. Pegang setir kendaraan tersebut lalu baca dengan doa bacaan di atas tadi.



H. Riyadh Rosyadi

Seri Ramadhaniyah TQ: Waktu Sahur

DOA dan Mohon Ampunan di Waktu Sahur


الصَّابِرِينَ وَالصَّادِقِينَ وَالْقَانِتِينَ وَالْمُنْفِقِينَ وَالْمُسْتَغْفِرِينَ بِالْأَسْحَارِ

(mereka yang dimasukkan ke taman surga dan mendapat keridhoan ALLaah itu yaitu) orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap taat, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah), dan yang memohon ampun di waktu sahur.
[QS. Al-Imron (3): 17]


وَبِالْأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ

Dan (yang dimasukkan ke dalam taman-taman surga itu yang dahulunya) selalu memohonkan ampunan diwaktu sahur.
[QS. Az-Zariyat (51): 18]


Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi ﷺ bersabda,

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ مَنْ يَدْعُونِى فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِى فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِى فَأَغْفِرَ لَهُ

Rabb kita tabaraka wa ta’ala turun ke langit dunia saat tersisa sepertiga malam yang terakhir. Lalu ALLaah berfirman, “Siapa saja yang berdo’a kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, maka Aku beri. Siapa yang meminta ampunan kepada-Ku, maka akan Aku ampuni.
(HR. Bukhari, no. 1145 dan Muslim, no. 758). 

Ibnu Hajar Al-Asqalani menjelaskan hadits di atas dengan berkata, “Do’a dan istighfar di waktu sahur mudah dikabulkan.” 
(Fath Al-Bari, 3: 32).


H. Riyadh Rosyadi

Selasa

Seri Ramadhaniyah: PAKET TAZKIYYAH

خَبِيْثُ النَّفْسِ vs طَيِّبُ النَّفْسِ
THOYYIBUN NAFS VS KHOBIITSUN NAFS


عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
أَنَّ رَسُولَ اللَّه صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَعْقِدُ الشَّيْطَانُ عَلَى قَافِيَةِ رَأْسِ أَحَدِكُمْ إِذَا هُوَ نَامَ ثَلَاثَ عُقَدٍ يَضْرِبُ كُلَّ عُقْدَةٍ عَلَيْكَ لَيْلٌ طَوِيلٌ فَارْقُدْ فَإِنْ اسْتَيْقَظَ فَذَكَرَ اللَّهَ انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ فَإِنْ تَوَضَّأَ انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ فَإِنْ صَلَّى انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ فَأَصْبَحَ نَشِيطًا طَيِّبَ النَّفْسِ وَإِلَّا أَصْبَحَ خَبِيثَ النَّفْسِ كَسْلَانَ

Dari Abu Hurairah radhiyaLLaahu 'anhu bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:

"Syaitan mengikat tengkuk kepala seseorang dari kalian saat dia tidur dengan tiga tali ikatan dan syaitan mengikatkannya sedemikian rupa sehingga setiap ikatan diletakkan pada tempatnya lalu (dikatakan) kamu akan melewati malam yang sangat panjang maka tidurlah dengan nyenyak. 

Jika dia bangun dan mengingat ALLaah maka lepaslah satu tali ikatan.
Jika kemudian dia berwudhu' maka lepaslah tali yang lainnya dan,

Jika ia mendirikan shalat lepaslah seluruh tali ikatan sehingga pada pagi harinya ia akan aktif bersemangat yang baik jiwa (thoyyibun nafsi). 

Namun bila dia tidak melakukan seperti itu, maka pagi harinya menjadi buruk jiwa (khobiitsun nafsi) yang malas beraktifitas."

(HR. Bukhari: 1074, Muslim: 1295, Abu Dawud: 1111)




عَنْ عُبَادَةُ بْنُ الصَّامِتِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ تَعَارَّ مِنْ اللَّيْلِ فَقَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ وَسُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ ثُمَّ قَالَ رَبِّ اغْفِرْ لِي أَوْ قَالَ ثُمَّ دَعَا اسْتُجِيبَ لَهُ فَإِنْ عَزَمَ فَتَوَضَّأَ ثُمَّ صَلَّى قُبِلَتْ صَلَاتُهُ قَالَ أَبُو
عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ غَرِيبٌ

Dari Ubadah bin Shamit radhiyaLLaahu 'anhu dari Rasulullah ﷺ bersabda:

"Barang siapa yang terjaga pada malam hari kemudian mengucapkan,

LAA ILAAHA ILLALLAAH WAHDAHU LAA SYARIIKA LAH LAHUL MULKU WA LAHUL HAMDU WA HUWA 'ALAA KULLI SYAI-IN QADIIR, WA SUBHAANALLAAH, WAL HAMDU LILLAAH, WA LAA ILAAHA ILLALLAAH WALLAAHU AKBAR WA LAA HAULA WA LAA QUWWATA ILLAA BILLAAH  

(Tidak ada ilah yang berhak disembah kecuali Allah semata, tak ada sekutu bagiNya, milikNya semua kerajaan dan bagiNya seluruh pujian dan Dia Maha Mampu melakukan segala sesuatu. Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, Allah Maha Besar dan tak ada daya serta kekuatan kecuali dgn pertolongan Allah)

Kemudian mengucapkan,
RABBIGHFIRLII
(Ampunilah aku, Ya Robb) 

atau beliau mengatakan: kemudian berdoa, maka doanya dikabulkan. 

Apabila ia bertekad untuk wudhu kemudian melakukan shalat maka shalatnya diterima."

Abu Isa berkata; hadits ini adalah hadits hasan shahih gharib.
(HR At-Tirmidzi no 3336)




PAKET RAMADHAN
Semoga membentuk Nafs kita menjadi Thoyyib dan menghilangkan segala unsur khobiits-nya.

1. Bangun tidur dengan dzikruLLaah
2. Berwudhu
3. Santap sahur
3. Sholat dua rokaat atau lebih, perbanyak istighfar dan berdoa (sebelum atau sesudah waktu sahur)
4. Sholat Shubuh dengan sholat sunnah dua rokaat sebelumnya
5. Sholat Isyroq
_____


ٱللّٰهُمَّ آتِ أَنْفُسَنَا تَقْوَاهَا، وَزَّكِّهَا فَأَنْتَ خَيْرُ مَنْ زَكَّاهَا، أَنْتَ وَلِيُّهَا وَمَوْلَاهَا

ALLaahumma aati anfusanaa taqwaahaa, wa zakkihaa fa Anta khoiru man zakkaahaa, Anta waliyyuhaa wa mawlaahaa.

Ya ALLaah berikan kepada jiwa kami ketaqwaannya, bersihkanlah jiwa kami dan Engkaulah yang mampu membersihkan dengan sebaik-baiknya. Engkaulah pelindung jiwa dan Engkaulah penguasanya.



H. Riyadh Rosyadi

Seri Ramadhaniyah TQ: Adab di hari Jumat

ADAB-ADAB DI HARI JUM’AT


1. Banyak berdo’a dan taqorrub diri kepada ALLaah ﷻ.
Hari Jum’at ada waktu yang mustajab (dikabulkannya do’a).

Dari Abu Hurairah RadhiyaLLaahu 'anhu bahwa RasuluLLaah ﷺ membicarakan perihal hari Jum'at. Beliau bersabda,

 فِيْهِ سَاعَةٌ لاَ يُوَافِقُهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ وَهُوَ قَائِمٌ يُصَلِّي يَسْأَلُ اللهَ تَعَالَى شَيْئًا إِلاَّ أَعْطَاهُ إِيَّاهُ وَأَشَارَ بِيَدِهِ يُقَلِّلُهَا.

Di dalamnya (hari Jum’at) ada satu waktu yang bila seorang hamba muslim melakukan shalat di dalamnya dan memohon sesuatu kepada ALLaaah ta'aalaa, niscaya permintaannya akan dikabulkan.’ Dan beliau memberi isyarat dengan tangannya yang menunjukkan sedikitnya waktu yang dimaksud itu.
(HR. Al-Bukhari no. 833 dan Muslim no. 1406)

Dari Jabir bin ‘AbdiLLaah RadhiyaLLahu 'anhu, dari Nabi ShallaLLaahu ‘alaihi wa sallam. Beliau ﷺ bersabda,

يَوْمُ الْجُمُعَةِ اثْنَتَا عَشْرَةَ سَاعَةً لاَ يُوْجَدُ فِيْهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ يَسْأَلُ اللهَ شَيْئًا إِلاَّ آتَاهُ إِيَّاهُ فَالْتَمِسُوْهَا آخِرَ سَاعَةٍ بَعْدَ الْعَصْرِ.

Hari Jum’at itu dua belas jam. Tidak ada seorangpun hamba muslim yang memohon sesuatu kepada ALLaaah ﷻ di waktu tersebut melainkan akan dikabulkan oleh ALLaah ﷻ. Maka carilah di akhir waktu tersebut, yaitu setelah ‘Ashar.
(HR. Abu Dawud no. 1048, an-Nasa-i dalam Sunannya III/99-100 dan al-Hakim dalam al-Mustadrak I/279)



2. Memperbanyak sholawat kepada Nabi ﷺ.

Dari Anas RadhiyaLLaahu 'anhu, RasuluLLaah  ﷺ bersabda,

أَكْثِرُوا الصَّلاَةَ عَلَيَّ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَلَيْلَةَ الْجُمُعَةِ فَمَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلاَةً صلَّى اللهُ عَلَيْهِ عَشْراً

Perbanyaklah oleh kalian shalawat kepadaku pada hari Jum’at dan malam Jum’at karena barangsiapa yang bershalawat kepadaku satu kali niscaya ALLaah ﷻ bershalawat kepadanya sepuluh kali.
(HR. Al-Baihaqi III/249 sanadnya hasan. Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahiihah no. 1407)



3. Membaca surat al-Kahfi

مَنْ قَرَأَ سُوْرَةَ الْكَهْفِ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّوْرِ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ.

Barangsiapa membaca surat al-Kahfi pada hari Jum’at akan diberikan cahaya baginya di antara dua Jum’at.
(HR. Al-Hakim II/368 dan al-Baihaqi III/249. Shahih, Irwaa-ul Ghaliil no. 626)


4. Mandi besar, memakai wangi-wangian, dan memakai pakaian yang terbagus.

لاَ يَغْتَسِلُ رَجُلٌ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَيَتَطَهَّرُ مَا اسْتَطَاعَ مِنْ طُهْرٍ وَيَدَّهِنُ مِنْ دُهْنِهِ أَوْ يَمَسُّ مِنْ طِيْبِ بَيْتِهِ ثُمَّ يَخْرُجُ فَلاَ يُفَرِّقُ بَيْنَ اثْنَيْنِ ثُمَّ يُصَلِّي مَا كُتِبَ لَهُ ثُمَّ يُنْصِتُ إِذَا تَكَلَّمَ اْلإِمَامُ إِلاَّ غُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْجُمُعَةِ اْلأُخْرَى.

Tidaklah seseorang mandi pada hari Jum’at, dan bersuci semampunya, berminyak dengan minyak, atau mengoleskan minyak wangi dari rumahnya, kemudian keluar (menuju masjid), dan dia tidak memisahkan dua orang (yang sedang duduk berdampingan), kemudian dia mendirikan shalat yang sesuai dengan tuntunannya, lalu diam mendengarkan (dengan seksama) ketika imam berkhutbah melainkan akan diampuni (dosa-dosanya yang terjadi) antara Jum’at tersebut dan ke Jum’at berikutnya.
(HR. Al-Bukhari no. 883)



5. Bersegera datang lebih awal pada shalat Jum’at.

مَنِ اغْتَسَلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ غُسْلَ الْجَنَابَةِ ثُمَّ رَاحَ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَدَنَةً.

Barangsiapa yang mandi pada hari Jum’at seperti mandi janabah lalu segera pergi ke masjid, maka seakan-akan berkurban dengan unta yang gemuk.
(HR. Al-Bukhari no. 881, Muslim no. 850, Abu Dawud no. 351, at-Tirmidzi no. 499)



6. Mengerjakan sholat sunnah empat raka’at setelah selesai sholat Jum’at,

إِذَا صَلَّيْتُمْ بَعْدَ الْجُمُعَةِ فَصَلُّوْا أَرْبَعًا

Apabila kalian telah selesai mengerjakan shalat Jum’at maka shalat (sunnah) lah empat raka’at.
(HR. Muslim no. 88)


Catatan,

1. Mengerjakan shalat sunnah empat roka’at tersebut setelah selesai berdzikir.
(HR. Muslim no. 883).

2. Dikerjakan empat roka'at semuanya setelah keluar dari masjid atau dua raka’at dulu di masjid lalu ditambah dua raka’at lagi dikerjakan di rumah.
(HR. Muslim no. 881, 833 dan Ibnu Majah no. 1127).


H. Riyadh Rosyadi


ِ

Seri Ramadhaniyah TQ: Yuk, Perbanyak Khatam Al-Quran

Contoh-Contoh Memperbanyak Khatam Quran Dari Para Imam



1. Abu Hanifah

Sebagian besar ulama berpendapat bahwa Abu Hanifah termasuk pada golongan tabi`in, karena telah bertemu dengan sahabat Anas bin Malik. Banyak riwayat yang menegaskan bahwa beliau adalah ulama yang ahli ibadah.

Yahya bin Ayub, ahli zuhud yang semasa dengan beliau mengatakan:

"Tidak ada seorangpun yang datang ke Makkah, pada zaman ini lebih banyak shalatnya dibanding dengan Abu Hanifah."

Karena itu, beliau dijuluki Al Watad (tiang) karena banyak shalat (Tahdzib Al Asma, 2/220).

Lalu, bagaimana amalan ulama ahli ibadah ini dalam bulan Ramadhan?

Orang yang melakukan shalat fajar dengan wudhu isya selama 40 tahun ini mengkhatamkan Al-Quran 2 kali dalam sehari di bulan Ramadhan, pada waktu siang sekali, dan pada waktu malam sekali.
(Manaqib Imam Abu Hanifah, 1/241-242).

Bahkan disebutkan oleh Imam Al Kardari bahwa Abu Hanifah termasuk 4 tokoh yang bisa mengkhatamkan Alquran dalam 2 rakaat, mereka adalah Utsman bin Affan, Tamim Ad Dari, Said bin Jubair, serta Abu Hanifah sendiri.



2. Imam Malik rahimahullah

Apabila telah datang bulan Ramadhan, ia menghentikan membaca hadits dan majelis ilmu dan mengkhususkan diri membaca Al-Quran dari mushhaf.



3. Imam Syafi’i (204 H)

Beliau selama bulan Ramadhan biasa menghatamkan Al Qur’an dua kali dalam semalam, dan itu dikerjakan di dalam shalat, sehingga dalam bulan Ramadhan beliau mengkhatamkan Al-Quran enam puluh kali dalam sebulan.
(Tahdzib Al Asma’ wa Al Lughat, 1/ 45)


__________

A'uudzu biLLaahi minasy syaithaanir rajiim

وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَأُولَٰئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ ۚ وَحَسُنَ أُولَٰئِكَ رَفِيقًا

Dan barangsiapa yang mentaati ALLaah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh ALLaah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.
[QS. An-Nisa (4): 69]


H. Riyadh Rosyadi

Seri Ramadhaniyah TQ: Mujahadah Ba'da Subuh

Pahala Setara Haji dan Umroh Sempurna



Dari Abu Umamah, Rasulullah ﷺ bersabda,

مَنْ صَلَّى صَلاةَ الصُّبْحِ فِي مَسْجِدِ جَمَاعَةً يَثْبُتُ فِيهِ حَتَّى يُصَلِّيَ سُبْحَةَ الضُّحَى، كَانَ كَأَجْرِ حَاجٍّ، أَوْ مُعْتَمِرٍ تَامًّا حَجَّتُهُ وَعُمْرَتُهُ

Barangsiapa yang mengerjakan shalat shubuh dengan berjama’ah di masjid, lalu dia tetap berdiam di masjid sampai melaksanakan shalat sunnah Dhuha, maka ia seperti mendapat pahala orang yang berhaji atau berumroh secara sempurna.”
(HR. Thobroni, Shahih Targhib: 469)



Dari Anas bin Malik, Rasulullah ﷺ bersabda,

مَنْ صَلَّى الْغَدَاةَ فِى جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللَّهَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ.
قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-  تَامَّةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ

Barangsiapa yang melaksanakan shalat shubuh secara berjama’ah lalu ia duduk sambil berdzikir pada ALLaah hingga matahari terbit, kemudian ia melaksanakan shalat dua raka’at, maka ia seperti memperoleh pahala haji dan umroh.” 
Anas berkata, Beliau ﷺ bersabda, “Pahala yang sempurna, sempurna dan sempurna.”
(HR at-Tirmidzi no. 586, dinyatakan Hasan)


Secara teknisnya,
1. Sholat subuh berjamaah di masjid
2. Duduk berdzikir/membaca al-Quran
3. Tidak bicarakan urusan dunia,
4. Hingga matahari terbit (waktunya sekitar 90 menit setelah waktu adzan subuh atau 10-15 menit setelah waktu Thulu'/terbit matahari)
5. Sholat sunnah 2 rokaat, istilah ibnu Abbas namanya sholat sunnah Isyroq (matahari mulai terbit di Timur).
6. Untuk Muslimah, sebagian ulama membolehkan melakukannya di rumah.

Semoga ALLaah swt memudahkan kita semua dlm melaksanakannya.

اللّٰهُمَّ أَعِنَّا عَلٰى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ

ALLaahmma a'innaa 'alaa dzikriKa wa syukriKa wa husni 'ibaadatiKa

Ya ALLaah bantulah kami mengingatMu, bersyukur dan beribadah dengan se-baik²nya (ihsan) kepada Engkau. (HR. Abu Daud dan Ahmad)


H. Riyadh Rosyadi

Senin

Seri Ramadhaniyah TQ: Dua Pemberi Syafa'at

Shaum dan Al-Quran Pemberi Syafa'at


عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الصِّيَامُ وَالْقُرْآنُ يَشْفَعَانِ لِلْعَبْدِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَقُولُ الصِّيَامُ أَيْ رَبِّ مَنَعْتُهُ الطَّعَامَ وَالشَّهَوَاتِ بِالنَّهَارِ فَشَفِّعْنِي فِيهِ وَيَقُولُ الْقُرْآنُ مَنَعْتُهُ النَّوْمَ بِاللَّيْلِ فَشَفِّعْنِي فِيهِ قَالَ فَيُشَفَّعَانِ

Dari AbdullLLaah bin 'Amru, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda: "Shiyam dan Al Qur'an kelak pada hari kiamat akan memberi syafa'at kepada seorang hamba.

Shiyam berkata: Duhai Rabb, aku telah menahannya dari makanan dan nafsu syahwat di siang hari, maka izinkahlah aku memberi syafa'at kepadanya.

Dan Al Qur'an berkata: aku telah menahannya dari tidur di malam hari, maka izinkanlah aku memberi syafa'at kepadanya. Beliau melanjutkan sabdanya: maka mereka berdua (Shiyam dan Al Qur'an) pun akhirnya memberi syafa'at kepadanya."

(HR. Ahmad, Al-Hakim, At-Tirmidzi, - Shohih Targhib wa Tarhib)



Keduanya berkumpul di bulan Ramadhan [Al-Baqoroh (2): 183-185].


يٰٓـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْکُمُ الصِّيَامُ کَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِکُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ

"Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,"


اَيَّامًا مَّعْدُوْدٰتٍ ۗ  فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَّرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗ  وَعَلَى الَّذِيْنَ يُطِيْقُوْنَهٗ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِيْنٍ ۗ  فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهٗ ۗ  وَاَنْ تَصُوْمُوْا خَيْرٌ لَّـکُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ

"(yaitu) beberapa hari tertentu. Maka barang siapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin. Tetapi barang siapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itu lebih baik baginya, dan puasamu itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui."


شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَ بَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِ ۚ  فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَـصُمْهُ ۗ  وَمَنْ کَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗ  يُرِيْدُ اللّٰهُ بِکُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِکُمُ الْعُسْرَ  ۖ   وَلِتُکْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُکَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰٮكُمْ وَلَعَلَّکُمْ تَشْكُرُوْنَ

"Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barang siapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur."


Marilah perbagus Shiyam dan Quran kita..

Jadikan kita pantas mendapatkan syafa'at dari keduanya.

 رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا..
Robbanaa taqobbal minnaa
Wahai Robb kami terimalah dari kami (dari shiyam dan quran kami)..


H. Riyadh Rosyadi

Seri Ramadhaniyah TQ: Waktu Mustajab

TIGA WAKTU TERKABULNYA DO’A DI BULAN RAMADHAN


1. Waktu Sahur

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi ﷺ bersabda,

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ مَنْ يَدْعُونِى فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِى فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِى فَأَغْفِرَ لَهُ

Rabb kita tabaraka wa ta’ala turun ke langit dunia saat tersisa sepertiga malam yang terakhir. Lalu ALLaah berfirman, “Siapa saja yang berdo’a kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, maka Aku beri. Siapa yang meminta ampunan kepada-Ku, maka akan Aku ampuni.”
(HR. Bukhari, no. 1145 dan Muslim, no. 758).

Ibnu Hajar Al-Asqalani menjelaskan hadits di atas dengan berkata, “Do’a dan istighfar di waktu sahur mudah dikabulkan.”
(Fath Al-Bari, 3: 32).


2. Saat Sedang Berpuasa

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi ﷺ bersabda,

ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ وَالإِمَامُ الْعَادِلُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ

Tiga orang yang do’anya tidak tertolak: orang yang berpuasa sampai ia berbuka, pemimpin yang adil, dan do’a orang yang dizalimi.” 
(HR. Ahmad 2: 305. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan hadits ini shahih)

Imam Nawawi rahimahullah berkata, “Disunnahkan orang yang berpuasa untuk memperbanyak do’a demi urusan akhirat dan dunianya, juga ia boleh berdo’a untuk hajat yang ia inginkan, begitu pula jangan lupakan do’a kebaikan untuk kaum muslimin secara umum.”
(Al-Majmu’, 6: 273)


3. Ketika Berbuka Puasa

Nabi ﷺ bersabda,

ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الإِمَامُ الْعَادِلُ وَالصَّائِمُ حِينَ يُفْطِرُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ

Ada tiga orang yang do’anya tidak ditolak:
Pemimpin yang adil, Orang yang berpuasa ketika dia berbuka, Do’a orang yang terzalimi.” 
(HR. Tirmidzi no. 2526, 3598 dan Ibnu Majah no. 1752. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini hasan).

Mengapa do’a itu mudah dikabulkan ketika berbuka puasa yaitu karena saat itu orang yang berpuasa telah menyelesaikan ibadahnya dalam keadaan tunduk dan merendahkan diri.
(Tuhfah Al-Ahwadzi 7: 278)



A'uudzubiLLaahi minasy syaithaanir rajiim

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.
[QS. Al-Baqoroh (2): 186]



H. Riyadh Rosyadi

Seri Ramadhaniyah TQ: Peraturan Group

Peraturan Group TQ Selama Ramadhan


BismiLLaahir rahmaanir rahiim

Assalaamu'alaikum wrwb.

Seri Ramadhaniyah TQ ini dibuat untuk membantu mengawal program Ramadhaniyyah (ke-Ramadhan-an) di group TQ masing-masing.

Kita berharap kepada ALLaah swt dengan pengawalan ini bisa ikut membantu diri kita sendiri dan semua anggota group-nya untuk terus terpacu meraih keutamaan-keutamaan Ramadhan dengan jiddiyyah dan mujahadah (ber-sungguh-sungguh dan berjuang) dalam rangka:

- Tazkiyyah (pembersihan),
- Taqwiyyah (penguatan),
- Himaayah (perlindungan),
- Mu'aalajah Dazatiyyah (terapi diri).
___

1. Penting di-awal-awal untuk mengingatkan Peraturan Khusus Ramadhan.

2. Yang digabungkan di sini sebagai Admin sekaligus petugas khusus (dan boleh menunjuk rekan lain sebagai petugas khusus)

3. Petugas Khusus, bertugas mengingatkan hal-hak yang terkait dengan keutaman-keutamaan amal-amal tertentu di Ramadhan. Baik itu ayat Al-Quran, Hadits maupun berupa ucapan salafush shalih, para ulama, kisah-kisah tauladan (khususnya terkait Ramadhan).

4. Hadits-hadits hingga kisah-kisah itu agar disertai sumber periwayatannya yang jelas.

5. Jika mendapatkan hal-hal yang bisa di-postingkan di group masing-masing maka harap di sampaikan di group ini dulu.

6. Postingan (Reminder) Admin/petugas khusus di group masing-masing tidak dibatasi oleh waktu-waktu yang ada di Peraturan Khusus.

7. Reminder diposting pada jam-jam yang sangat dibutuhkan untuk mengingatkan, contoh:
* Keutamaan-keutamaan sahur (sebelum sahur),
* Keutamaan-keutamaan tilawah Al-Quran, berdoa, berdzikir, bersholawat (menjelang subuh, dzhuhur, ashar, maghrib, isya)
* Khusus keutamaan tarawih disampaikan sebelum maghrib dan sebelum Isya.
* Keutamaan ifthar (berbuka puasa) disampaikan sesudah ashar - sebelum maghrib.
* Keutamaan amal-amal sunnah lainnya seperti, shloat dhuha, shodaqoh, serta adab-adab shoum (boleh disampaikan menyesuaikan waktunya).

8. Setiap menyampaikan reminder, selalu ditulis awalnya dengan:

REMINDER (tidak untuk dikomentari/dibahas)

9. Dan untuk optimalnya program Ramadhaniyyah, silakan saling berbagi di sini,
* masukan-masukan lainnya,
* materi-materi yang bisa diposting di group masing-masing,
* dan lain-lain yang dibutuhkan.

Wassalaamu'alaikum wrwb.


H. Riyadh Rosyadi

Terapi Quran Menguatkan Fungsi Herba

Mengapa HERBA Dibacakan QURAN Sebelum di MINUM?



"ALLaah jadikan kesembuhan itu ada  pada QURAN dan MADU". (HR. Ibnu Majah)


Allah SWT berfirman:

وَنُنَزِّلُ مِنَ الْـقُرْاٰنِ مَا هُوَ شِفَآءٌ وَّرَحْمَةٌ لِّـلْمُؤْمِنِيْنَ ۙ  وَلَا يَزِيْدُ  الظّٰلِمِيْنَ اِلَّا خَسَارًا
"Dan Kami turunkan dari Al-Qur'an (sesuatu) yang menjadi syifa (penyembuh) dan rahmat bagi orang yang beriman, sedangkan bagi orang yang zalim (Al-Qur'an itu) hanya akan menambah kerugian."
[QS. Al-Isra' (17): 82]


ثُمَّ كُلِيْ مِنْ كُلِّ الثَّمَرٰتِ فَاسْلُكِيْ سُبُلَ رَبِّكِ ذُلُلًا   ۗ  يَخْرُجُ مِنْۢ بُطُوْنِهَا شَرَابٌ مُّخْتَلِفٌ اَلْوَانُهٗ فِيْهِ شِفَآءٌ لِّلنَّاسِ ۗ  اِنَّ فِيْ ذٰ لِكَ لَاٰيَةً لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ
"kemudian makanlah dari segala (macam) buah-buahan, lalu tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat syifa (penyembuh) yang menyembuhkan bagi manusia. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berpikir."
[QS. An-Nahl (16): 69]


Herba adalah termasuk zat thoyyibaat yang ALLaah swt berikan kepada manusia dalam rangka memuliakan diri kita.

QS. Al-Isra' (17): 70

وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِي آدَمَ وَحَمَلْنَاهُمْ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَرَزَقْنَاهُمْ مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَفَضَّلْنَاهُمْ عَلَىٰ كَثِيرٍ مِمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيلًا

Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.


Dan Al-Quran adalah kalimat-kalimat ALLaah swt yang thoyyibah yang menjadi tunduk semua makhluk dengan perintahNya, terlindungi makhluk dengan perlindunganNya, terkalahkannya semua makhluk dengan kekuatanNya.


Semua yang ALAMI yang kita KONSUMSI, madu-herba-sayur-buah mengandung JUTAAN SEL-SEL yang itu adalah TENTARA ALLAAH.

Yang di dalam TUBUH kita akan BERJUANG, BEKERJA KERAS MEMPERBAIKI KERUSAKAN-KERUSAKAN dan BERPERANG MELAWAN "MUSUH-MUSUH" seperti virus, bakteri jahat, dan lain-lain.


Sebagaimana TENTARA sebelum pergi BERJUANG diberi MOTIVASI LANGSUNG dengan AYAT-AYAT ALLAAH SWT maka BIIDZNILLAAH akan memiliki KEKUATAN yang BERLIPAT-LIPAT BESARnya.


Dan Al-Quran sebagaimana JANJI ALLAAH swt bahwa dijadikan sebagai SYIFA.. maka kita minta kepada ALLaah swt agar setiap huruf Al-Quran yang kita baca menjadi SYIFA, HIDAYAH, FURQON, PERINGATAN dan CAHAYA bagi diri kita dan SEMUA yang ada di dalam diri KITA.


🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀

BismiLLaah...

Semua herba yang mau di konsumsi, bacakan terlebih dulu beberapa kali lalu tiupkan ke herba-nya:

✅Al Fatihah

✅Ayat kursi [QS. Al-Baqarah (2): 255]

اللّٰهُ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ الْحَـيُّ الْقَيُّوْمُ   ۚ  لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌ ۗ  لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِ ۗ  مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗۤ اِلَّا بِاِذْنِهٖ ۗ  يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۚ  وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖۤ اِلَّا بِمَا شَآءَ  ۚ  وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ ۚ  وَلَا يَــئُوْدُهٗ حِفْظُهُمَا  ۚ  وَ هُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ
"Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Yang Maha Hidup, yang terus-menerus mengurus (makhluk-Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka dan mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun tentang ilmu-Nya melainkan apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Dan Dia tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Dia Maha Tinggi, Maha Besar."


✅3 Qul (Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas)


✅QS. Al-Anbiya (21): 83

وَاَيُّوْبَ اِذْ نَادٰى  رَبَّهٗۤ اَنِّيْ مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَاَنْتَ اَرْحَمُ الرّٰحِمِيْنَ
"dan (ingatlah kisah) Ayyub, ketika dia berdoa kepada Tuhannya, (Ya Tuhanku), sungguh, aku telah ditimpa penyakit, padahal Engkau Tuhan Yang Maha Penyayang dari semua yang penyayang."


✅QS. Sad (38): 41

وَاذْكُرْ عَبْدَنَاۤ  اَيُّوْبَ ۘ  اِذْ نَادٰى رَبَّهٗۤ اَنِّيْ مَسَّنِيَ الشَّيْطٰنُ بِنُصْبٍ وَّعَذَابٍ
"Dan ingatlah akan hamba Kami Ayyub ketika dia menyeru Tuhannya, Sesungguhnya aku diganggu setan dengan penderitaan dan bencana."


Doa Memohon Kesembuhan terbaik dari ALLaah swt

اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبِ الْبَأْسَ وَاشْفِه وأَنْتَ الشَّافِي لاَ شِفَآءَ إِلاَّ شِفَاؤُكَ شِفَاءً لاَ يُغَادِرُ سَقَمًا

“Ya Allah, Rabb manusia, hilangkanlah kesusahan dan berilah dia kesembuhan, Engkau Zat Yang Maha Menyembuhkan. Tidak ada kesembuhan kecuali kesembuhan dari-Mu, kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit lain” (HR Bukhari dan Muslim).


🍯🍀📖🍯🍀📖🍯🍀📖🍯🍀📖🍯🍀📖🍯🍀

Kamis

Seri Tanya Jawab TQ Ramadhan



Pertanyaan:

Mohon penjelasan ustadz. Mengapa kalau syaitan dibelenggu kok masih ada reaksi jin pengganggu yang bermunculan saat ruqyahan di bulan ramadhan. Bahkan kiriman sihir masih bisa bekerja berulang kali ?



Jawaban:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا كَانَتْ أَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ صُفِّدَتْ الشَّيَاطِينُ وَمَرَدَةُ الْجِنِّ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ فَلَمْ يُفْتَحْ مِنْهَا بَابٌ وَفُتِحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ فَلَمْ يُغْلَقْ مِنْهَا بَابٌ وَنَادَى مُنَادٍ يَا بَاغِيَ الْخَيْرِ أَقْبِلْ وَيَا بَاغِيَ الشَّرِّ أَقْصِرْ وَلِلَّهِ عُتَقَاءُ مِنْ النَّارِ وَذَلِكَ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ

Dari Abu Hurairah dari Rasulullah ﷺ, beliau bersabda: "Jika tiba waktu awal malam di bulan ramadhan maka syaitan-syaitan dan para jin pembangkang dibelenggu, pintu-pintu neraka ditutup dan tidak ada yang dibuka. Pintu-pintu surga dibuka dan tidak ada yang ditutup, lalu ada penyeru yang berseru, Wahai pencari kebaikan, sambutlah... Wahai pencari keburukan, kurangilah. Sesungguhnya ALLaah memiliki (daftar) mereka yang dibebaskan dari neraka, dan itu ada pada setiap malam(nya)."

(HR. Ibnu Majah - No: 1632 dan At-Tirmidzi - No: 618. Shahih)


Sebagaimana penjelasan tentang hadits di atas, bahwa yang dibelenggu itu ada para Aktor Intelktualnya atau pimpinan-pimpinan besarnya.

Sementara pekerja-pekerja/petugas-petugas lainnya masih bebas walaupun tidak sekuat saat di luar ramadhan.


Dalam fatwa Syabakah Islamiyah dinyatakan,

وقد ذهب بعض أهل العلم إلى أن الذين يصفدون من الشياطين مردتهم، فعلى هذا فقد تقع المعصية بوسوسة من لم يصفد من الشياطين

Sebagian ulama berpendapat bahwa setan yang dibelenggu hanyalah setan kelas kakap. Berdasarkan pendapat ini, adanya maksiat, disebabkan bisikan setan yang belum dibelenggu. (Fatwa Syabakah Islamiyah, no. 40990).


Jika kita (yang menterapinya dan yang diterapinya) melaksanakan sebaik-baiknya amaliah Ramadhan, maka in syaaALLaah prosesnya akan lebih dipermudah.

Dan bisa dicoba dengan diawali membacakan hadits di atas atau redaksi lain yang sejenis dengan hadits itu. Ulang-ulangi terutama kalimat:

Shuffidatisy syayaathiin wa marodatul jinn.


H. Riyadh Rosyadi





Baca tulisan terkait lainnya:
Terapi Quran di bulan Ramadhan


Seri Ramadhaniyah TQ: Taujih Nabi Menyambut Ramadhan

Taujih Nabi ﷺ Menyambut Ramadhan

 عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا كَانَتْ أَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ صُفِّدَتْ الشَّيَاطِينُ وَمَرَدَةُ الْجِنِّ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ فَلَمْ يُفْتَحْ مِنْهَا بَابٌ وَفُتِحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ فَلَمْ يُغْلَقْ مِنْهَا بَابٌ وَنَادَى مُنَادٍ يَا بَاغِيَ الْخَيْرِ أَقْبِلْ وَيَا بَاغِيَ الشَّرِّ أَقْصِرْ وَلِلَّهِ عُتَقَاءُ مِنْ النَّارِ وَذَلِكَ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ

Dari Abu Hurairah dari Rasulullah ﷺ, beliau bersabda: "Jika tiba waktu awal malam di bulan ramadhan maka syaitan-syaitan dan para jin pembangkang dibelenggu, pintu-pintu neraka ditutup dan tidak ada yang dibuka. Pintu-pintu surga dibuka dan tidak ada yang ditutup, lalu ada penyeru yang berseru, Wahai pencari kebaikan, sambutlah... Wahai pencari keburukan, kurangilah. Sesungguhnya ALLaah memiliki (daftar) mereka yang dibebaskan dari neraka, dan itu ada pada setiap malam(nya)."

(HR. Ibnu Majah - No: 1632 dan At-Tirmidzi - No: 618. Shahih)


Syayaathiin - الشَّيَاطِيْنُ adalah syaitan-syaitan, jamak dari syaitan.

Marodatul jin - مَرَدَةُ الْجِنِّ  adalah jin-jin besar yang memiliki pengaruh luas dan pembangkang terhadap kebenaran dan menjadi pengikut utama syaitan.

Mereka tidak disebut langsung sebagai bagian syaitan-syaitan.

Tampak dibedakan penyebutannya.

Yang jelas, mereka itu adalah para Aktor Intelektualnya.



Adapun para mandor dan petugas-petugas lapangan masih bebas bekerja walaupun tidak seleluasa di bulan lainnya.

Dan karena keadaan Ramadhan adalah sesuatu yang rutin setiap tahunnya akan dialami oleh pimpinan-pimpinan mereka selama satu bulan, maka mereka menyiapkan program terbaiknya di sebelas bulan sebelumnya.

Agar saat Ramadhan datang, mereka sudah menyusupkan ke dalam diri "targetnya" agar tetap bisa mengganggu.

Targetnya agar para pelaksana ibadah Ramadhan tidak bisa maksimal meraih segala keistimewaan yang sebetulnya sangat dimudahkan itu.

Targetnya adalah saat keluar dari Ramadhan masih tetap mudah mengganggu karena bekal ramadhan yang tidak efektif membekas ke jiwa.


Persiapan jelang Ramadhan adalah PERBANYAK TAZKIYYAH. 

PASTIKAN segala kotoran yang berada di dalam diri kita yang juga merupakan jejak syaitan MAKSIMAL TERBERSIHKAN.

...


H. Riyadh Rosyadi

Senin

Syaitan atau Jin yang disebut Pendusta?

Masih Sering Keliru Mendefinisikan "Si Pendusta"


Dalam satu kisah yang cukup panjang yang berasal dari pengalaman sahabat Abu Hurairah radhiyaLLaahu 'anhu, muncullah statemen dari baginda Nabi Muhammad shallaLLaahu 'alaihiwasallam tentang "si Pendusta".

Lengkapnya hadits itu begini,

عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ سِيرِينَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ وَكَّلَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِحِفْظِ زَكَاةِ رَمَضَانَ فَأَتَانِي آتٍ فَجَعَلَ يَحْثُو مِنْ الطَّعَامِ فَأَخَذْتُهُ فَقُلْتُ لَأَرْفَعَنَّكَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَصَّ الْحَدِيثَ فَقَالَ إِذَا أَوَيْتَ إِلَى فِرَاشِكَ فَاقْرَأْ آيَةَ الْكُرْسِيِّ لَنْ يَزَالَ مَعَكَ مِنْ اللَّهِ حَافِظٌ وَلَا يَقْرَبُكَ شَيْطَانٌ حَتَّى تُصْبِحَ وَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَدَقَكَ وَهُوَ كَذُوبٌ ذَاكَ شَيْطَانٌ

Dari Muhammad bin Sirin dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu, ia berkata; RasuluLlaah shallaLLaahu 'alaihi wasallam menugaskanku untuk menjaga harta zakat.

Lalu pada suatu hari ada yang menyusup hendak mengambil makanan, maka aku pun menyergapnya seraya berkata, "Aku benar-benar akan menyerahkanmu kepada RasuluLLaah shallaLLaahu 'alaihi wasallam.." 

Lalu ia bercerita dan berkata, "Jika kamu hendak beranjak ke tempat tidur maka bacalah ayat kursi, niscaya ALLaah akan senantiasa menjagamu dan syaitan tidak akan mendekatimu hingga pagi." 

Maka Nabi shallaLLaahu 'alaihi wasallam pun bersabda: "Ia telah berkata benar padamu, padahal ia adalah pendusta. Itu (yang menyusup) tadi sebenarnya adalah syaitan.

(HR. Bukhari - No: 4624)


Hanya saja berdasarkan hadits ini, masih banyak yang terpeleset keliru dengan menyimpulkan dengan kalimat:

  • Jin itu adalah pendusta secara mutlak, 
  • Karakter dasar jin itu adalah berdusta... 
  • Dan sebagainya kalimat yang mirip dengan itu.


Padahal yang jelas disebut "si pendusta" di dalam hadits itu kalimatnya adalah syaitan, bukan jin. 


Walaupun konteksnya adalah syaitan dari jenis jin, tetapi harus dibedakan bahwa tidak semua jin itu pastilah syaitan.


Syaitan itu adalah musuh. Jadi, harusnya fokusnya kepada si musuh yang memang punya sifat dasar pendusta dan bukan secara umum menyebutkan bahwa jin itu sifat dasarnya pendusta.

Ini persoalan sedikit, tetapi sebagai kesalahan menjadi cukup serius.

Sama seriusnya ketika misalnya menganggap sifat dasar jin itu adalah pasti jujur.

Sebagaimana manusia, jin itu ada yang baik dan tidak. Ada yang mukmin, ada yang kafir, ada juga yang munafik. Ada yang shalih ada yang fasiq. Ada yang sunni ada yang syiah, ada yang komunis, ada yang kristen, hindu, budha, dan seterusnya.

Adapun syaitan itu jelas kafirnya. Iblisnya sendiri sebagai pimpinan syaitan masuk dalam kelompok kafir.


وَاِذْ قُلْنَا لِلْمَلٰٓئِكَةِ اسْجُدُوْا لِاٰدَمَ فَسَجَدُوْٓا اِلَّاۤ اِبْلِيْسَ ۗ  اَبٰى وَاسْتَكْبَرَ  ۖ   وَكَانَ مِنَ الْكٰفِرِيْنَ

"Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, Sujudlah kamu kepada Adam! Maka mereka pun sujud kecuali iblis. Ia menolak dan menyombongkan diri dan ia termasuk golongan yang kafir."
[QS. Al-Baqarah (2): 34]


اِلَّاۤ  اِبْلِيْسَ ۗ  اِسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ الْكٰفِرِيْنَ

"kecuali iblis; ia menyombongkan diri dan ia termasuk golongan yang kafir."
[QS. Sad (38): 74]



 serta fasiq

وَاِذْ قُلْنَا لِلْمَلٰۤئِكَةِ اسْجُدُوْا لِاٰدَمَ فَسَجَدُوْۤا اِلَّاۤ اِبْلِيْسَ ۗ  كَانَ مِنَ الْجِنِّ فَفَسَقَ عَنْ اَمْرِ رَبِّهٖ ۗ  اَفَتَـتَّخِذُوْنَهٗ وَذُرِّيَّتَهٗۤ اَوْلِيَآءَ مِنْ دُوْنِيْ وَهُمْ لَـكُمْ عَدُوٌّ  ۗ  بِئْسَ لِلظّٰلِمِيْنَ بَدَلًا

"Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, Sujudlah kamu kepada Adam! Maka mereka pun sujud kecuali Iblis. Dia adalah dari (golongan) jin, maka dia mendurhakai perintah Tuhannya. Pantaskah kamu menjadikan dia dan keturunannya sebagai pemimpin selain Aku, padahal mereka adalah musuhmu? Sangat buruklah (Iblis itu) sebagai pengganti (Allah) bagi orang yang zalim."
[QS. Al-Kahf (18): 50]



Jin beriman

قُلْ اُوْحِيَ اِلَيَّ اَنَّهُ اسْتَمَعَ نَفَرٌ مِّنَ الْجِنِّ فَقَالُوْۤا اِنَّا سَمِعْنَا قُرْاٰنًاعَجَبًا

"Katakanlah (Muhammad), Telah diwahyukan kepadaku bahwa sekumpulan jin telah mendengarkan (bacaan), lalu mereka berkata, Kami telah mendengarkan bacaan yang menakjubkan (Al-Qur'an)," 
[QS. Al-Jinn (72): 1]


يَّهْدِيْۤ اِلَى الرُّشْدِ فَاٰمَنَّا بِهٖ  ۗ  وَلَنْ نُّشْرِكَ بِرَبِّنَاۤ اَحَدًا

"(yang) memberi petunjuk kepada jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya. Dan kami sekali-kali tidak akan menyekutukan sesuatu pun dengan Tuhan kami,"
[QS. Al-Jinn (72): 2]


وَّاَنَّا مِنَّا الصّٰلِحُوْنَ وَمِنَّا دُوْنَ ذٰلِكَ ۗ  كُنَّا طَرَآئِقَ قِدَدًا

"Dan sesungguhnya di antara kami (jin) ada yang saleh dan ada (pula) kebalikannya. Kami menempuh jalan yang berbeda-beda."
[QS. Al-Jinn (72): 11]


وَّاَنَّا مِنَّا  الْمُسْلِمُوْنَ وَمِنَّا الْقٰسِطُوْنَ ۗ  فَمَنْ اَسْلَمَ فَاُولٰٓئِكَ تَحَرَّوْا رَشَدًا

"Dan di antara kami ada yang Islam dan ada yang menyimpang dari kebenaran. Siapa yang Islam, maka mereka itu telah memilih jalan yang lurus."
[QS. Al-Jinn (72): 14]


وَاِذْ صَرَفْنَاۤ  اِلَيْكَ نَفَرًا مِّنَ الْجِنِّ يَسْتَمِعُوْنَ الْقُرْاٰنَ ۚ  فَلَمَّا حَضَرُوْهُ  قَالُوْۤا اَنْصِتُوْا ۚ  فَلَمَّا قُضِيَ وَلَّوْا اِلٰى قَوْمِهِمْ مُّنْذِرِيْنَ

"Dan (ingatlah) ketika Kami hadapkan kepadamu (Muhammad) serombongan jin yang mendengarkan (bacaan) Al-Qur'an, maka ketika mereka menghadiri (pembacaan)nya mereka berkata, Diamlah kamu! (untuk mendengarkannya). Maka ketika telah selesai, mereka kembali kepada kaumnya (untuk) memberi peringatan."
[QS. Al-Ahqaf (46): 29]


قَالُوْا يٰقَوْمَنَاۤ اِنَّا سَمِعْنَا كِتٰبًا اُنْزِلَ مِنْۢ بَعْدِ مُوْسٰى مُصَدِّقًا  لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ يَهْدِيْۤ اِلَى الْحَقِّ وَاِلٰى طَرِيْقٍ مُّسْتَقِيْمٍ

"Mereka berkata, Wahai kaum kami! Sungguh, kami telah mendengarkan Kitab (Al-Qur'an) yang diturunkan setelah Musa, membenarkan (kitab-kitab) yang datang sebelumnya, membimbing kepada kebenaran, dan kepada jalan yang lurus."
[QS. Al-Ahqaf (46): 30]


يٰقَوْمَنَاۤ اَجِيْبُوْا دَاعِيَ اللّٰهِ وَاٰمِنُوْا بِهٖ يَغْفِرْ لَـكُمْ مِّنْ ذُنُوْبِكُمْ وَيُجِرْكُمْ مِّنْ عَذَابٍ اَ لِيْمٍ

"Wahai kaum kami! Terimalah (seruan) orang (Muhammad) yang menyeru kepada Allah. Dan berimanlah kepada-Nya, niscaya Dia akan mengampuni dosa-dosamu, dan melepaskan kamu dari azab yang pedih."
[QS. Al-Ahqaf (46): 31]


وَمَنْ لَّا يُجِبْ دَاعِيَ اللّٰهِ فَلَيْسَ بِمُعْجِزٍ فِى الْاَرْضِ وَلَيْسَ لَهٗ مِنْ دُوْنِهٖۤ اَوْلِيَآءُ   ۗ  اُولٰٓئِكَ فِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍ

"Dan barang siapa tidak menerima (seruan) orang yang menyeru kepada Allah (Muhammad) maka dia tidak akan dapat melepaskan diri dari siksaan Allah di bumi, padahal tidak ada pelindung baginya selain Allah. Mereka berada dalam kesesatan yang nyata."
[QS. Al-Ahqaf (46): 32]
____________


Jin pengganggu itu levelnya berbeda-beda. Sebagaimana manusia, ada yang karena bodoh, ada yang karena butuh kerja/ekonomi, ada yang sebagai pengikut kesesatan secara turun temurun, ada yang terjebak dalam ikatan perjanjian.

Namun memang ada yang jelas-jelas sadar posisinya sebagai penyesat dan pengganggu yang tahu resiko di akhir hayatnya.

Ada yang mereka berilmu tapi memilih sesat dan menyesatkan.

Fasiq tingkat tinggi. Dan itulah levelnya syaitan.

Kepada mereka yang terakhir inilah sifat dasar itu melekat. Sehingga tidak heran, dalam hadits itu terjadilah "deal"  barter makanan dengan ilmu yang benar.

Semoga tidak mudah kepleset lagi...

Wallahua'lam bishowab


H. Riyadh Rosyadi





Baca juga:
Jin, Syaitan, dan Iblis

Jumat

Jin, Syaitan dan Iblis

Jin, Syaitan dan Iblis


BismiLLaahirrahmanirrahiim


Jin

Kata jin (جنّ) dari kata janana (جنن) yang artinya tertutup atau tidak kelihatan, juga bisa dikatakan bahwa jin terambil dari akar kata janna (جنّ) atau ajanna (أجنّ) yang artinya menutupi, merahasiakan, atau menyembunyikan. Sehingga bisa dikatakan bahwa ia tidak kelihatan dengan pandangan mata kepala manusia.

Anak yang masih dalam kandungan dinamai janin (جنين) karena ia tidak kelihatan secara mata kepala. Juga surga dinamai jannah (جنّة) karena pandangan manusia tidak dapat menembusnya.


Jin dan Manusia,
  1. Sama-sama diciptakan untuk beribadah.
  2. Jin diciptakan dari unsur api, manusia diciptakan dari unsur tanah
  3. Jin dan manusia diberi akal dan syahwat.
  4. Keduanya diberi kebebasan memilih jalan hidup yang ingin ditempuhnya. Dan segala dampaknya akan ditanggung sendiri-sendiri.
  5. Keduanya ada yang kafir dan ada yang muslim, ada yang fasiq dan ada yang shalih. Masing-masing menempuh jalan berbeda sesuai pilihannya. Mengikuti yang haq ataukah yang batil.
  6. Manusia secara resmi sebagai khalifah fil ardhi.
  7. Sebagian mufassir menyebutkan, ALLaah swt menempatkan manusia menggantikan posisi jin sebagai pengelola/pemerintah fil ardhi.



Syaitan

Pengertian Syaitan
Kata syaitan (شيطان) dari kata syathana (شطَن) yang mashdarnya syathnan (شَطْنًا) yang artinya menentang, menyalahi, atau ingkar. Menurut Tafsir al-Mishbah dan Tafsir Ibnu Katsir disebutkan bahwa pengertian syaitan secara bahasa adalah suatu sifat yang ada dalam diri makhluk, yang selalu membawa pada kesesatan, menentang perintah kebaikan, menyalahi aturan-aturan Allah, dan ingkar kepada-Nya. Dan yang berarti juga yang jauh dari kebenaran dan jauh dari rahmat ALLaah swt.

1. Jin dan manusia yang melekat kuat dengan sifat-sifat itu maka secara personifikasi sebutan juga sebagai syaitan.

2. Bahkan hewan juga bisa masuk dalam kategori syaitan apabila melekat kepadanya sifat tersebut.

3. Kumpulan para syaitan itu terorganisir, dan disebut dengan Hizbusy-Syaithon.



Iblis

Pengertian Iblis
Kata iblis (إبليس) terambil dari asal kata ablasa (أبلس), artinya putus asa atau dari kata balasa (بلس) yang artinya tiada kebaikan. Dalam Kamus al-Munawwir, kata iblis dari kata ablasa (أبلس) yang berarti jahat; al-balasa (البلَسَ) yang artinya orang yang jahat; dan al-balisu (البَلِسُ) yang artinya orang yang bingung.


1. Jenis jin yang sangat membangkang (fasiq), sangat sesat dan sangat ingkar (kafir) kpd ALLaah swt dan yang paling sempurna melekat sifat syaitan-nya. Dan secara personifikasi sebagai sosok syaitan terbesar sekaligus pemimpin bagi para syaitan tersebut.

2. Iblis menjadi satu-satunya yang dari jenis jin yang ditangguhkan kematiannya hingga hari berbangkit.

3. Iblis/Syaitan dilaknat oleh ALLaah swt, demikian juga para pengikut setianya.

4. Iblis memimpin para syaitan dalam “organisasi syaitan” dalam rangka memusuhi dan menyesatkan manusia (adam dan keturunannya) kapanpun dan di manapun manusia itu berada.

5. Iblis dalam permusuhannya terhadap manusia, memimpin para syaitan dalam membuat program-program, menjalankannya, mengorganisir dan mengevaluasinya.

WaLLaahu a'lam bish showwaab.


R. Rosyad

Kaidah Terapi/Berobat



1. Selama niatnya benar, terapi/berobat ketika memperoleh (ujian) sakit adalah ibadah karena melaksanakan perintah/anjuran baginda Nabi Muhammad ﷺ :
عَنْ اُسَامَةَ بْنِ شُرَيـْكِ اَنَّ النَّبِيَّ ص قَالَ: تَدَاوَوْا فَاِنَّ اللهَ تَعَالَى لَمْ يَضَعْ دَاءً اِلاَّ وَضَعَ لَهُ دَوَاءً.

Dari Usamah bin Syuraik, bahwa Nabi ﷺ bersabda : "Berobatlah kalian, karena sesungguhnya ALLaah swt tidak meletakkan penyakit kecuali meletakkan untuknya (penyakit itu) obatnya.
(HR. Ahmad dan Ashhabus Sunan)



RasuluLLaah ﷺ bersabda,

إنَّ اللَّهَ أَنْزَلَ الدَّاءَ وَالدَّوَاءَ وَجَعَلَ لِكُلِّ دَاءٍ دَوَاءً فَتَدَاوَوْا

Sesungguhnya ALLaah telah menurunkan penyakit dan menurunkan obat, dan telah menjadikan untuk setiap penyakit itu obatnya, maka berobatlah kalian.
(HR. Abu Daud)



2. Secara teknis caranya dan jenis bahannya tidak boleh yang dilarang oleh Syari'at (Haram/Syirik).

إنَّ اللَّهَ أَنْزَلَ الدَّاءَ وَالدَّوَاءَ وَجَعَلَ لِكُلِّ دَاءٍ دَوَاءً فَتَدَاوَوْا وَلَا تَدَاوَوْا بِحَرَامٍ

Sesungguhnya ALLaah telah menurunkan penyakit dan menurunkan obat, dan telah menjadikan untuk setiap penyakit itu obatnya, maka berobatlah kalian, dan jangan berobat dengan sesuatu yang haram.
(HR. Abu Daud)


Dari Abu Hurairah radiyallahu 'anhu, bahwasanya ia berkata,

نَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الدَّوَاءِ الْخَبِيثِ

RasuluLLaah ﷺ melarang terhadap obat yang buruk (khobits).
(HR. Ibnu Majah)


لاَ بَـأْسَ بِالرُّقَى مَالَمْ يَكُنْ شِرْكـاً (رواه مسلم)

Tidak mengapa mantera itu selama tidak mengandung kesyirikan.
(HR. Muslim).


3. Selama berkesesuaian dengan kaidah 1 dan 2, maka diperbolehkan berobat menggunakan;

a. Sarana Thoyyib Naqli. Cara atau bahan yg disebutkan oleh nash Al-quran ataupun Al-hadits.

b. Sarana Thoyyib 'Aqli. Cara atau bahan yang diperoleh secara penelitian dan atau pengalaman berulang yang dapat dipercaya yang tidak membahayakan dan memberikan manfaat.

c. Kombinasi dari keduanya.



Catatan:
Sesuatu yang dianggap thoyyib 'aqli di suatu masa/keadaan, bisa berubah menjadi salah/dilarang apabila suatu saat terbukti membahayakan/merugikan.

Karena sifat dari sesuatu yg selain nash agama adalah tidak mutlak dan bisa berubah.


H. Riyadh Rosyadi

Kamis

Terapi Quran Untuk Sesak Nafas


1. Minta maaf kepada orang yang kita marah/salah dan atau maafkan orang yang menyakiti.

Doakan kebaikan untuknya.


وَسَارِعُوْۤا اِلٰى مَغْفِرَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمٰوٰتُ  وَالْاَرْضُ ۙ  اُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِيْنَ

Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,

الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ فِى السَّرَّآءِ وَالضَّرَّآءِ وَالْكٰظِمِيْنَ الْغَيْظَ وَالْعَافِيْنَ عَنِ النَّاسِ ۗ  وَاللّٰهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَ

"(yaitu) orang-orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan."

وَالَّذِيْنَ اِذَا فَعَلُوْا فَاحِشَةً اَوْ ظَلَمُوْۤا اَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللّٰهَ فَاسْتَغْفَرُوْا لِذُنُوْبِهِمْ ۗ  وَمَنْ يَّغْفِرُ الذُّنُوْبَ اِلَّا اللّٰهُ ۖ   ۗ  وَلَمْ يُصِرُّوْا عَلٰى مَا فَعَلُوْا وَهُمْ يَعْلَمُوْنَ

"Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzalimi diri sendiri, (segera) mengingat Allah, lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya, dan siapa (lagi) yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan dosa itu, sedang mereka mengetahui"

[QS. Al-Imron (3): 133-135]



2. Baca Al-Fatihah, ulang-ulangi saat "ihdinash shiroothol mustaqiim"



3. Baca Al-An'am (6): 125

فَمَنْ يُرِدِ اللَّهُ أَنْ يَهْدِيَهُ يَشْرَحْ صَدْرَهُ لِلْإِسْلَامِ ۖ وَمَنْ يُرِدْ أَنْ يُضِلَّهُ يَجْعَلْ صَدْرَهُ ضَيِّقًا حَرَجًا كَأَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِي السَّمَاءِ ۚ كَذَٰلِكَ يَجْعَلُ اللَّهُ الرِّجْسَ عَلَى الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ

Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman.


4. Baca QS. An-Nahl (16): Ayat 127

وَاصْبِرْ وَمَا صَبْرُكَ اِلَّا بِاللّٰهِ  وَلَا تَحْزَنْ عَلَيْهِمْ وَلَا تَكُ فِيْ ضَيْقٍ مِّمَّا يَمْكُرُوْنَ
"Dan bersabarlah (Muhammad) dan kesabaranmu itu semata-mata dengan pertolongan Allah dan janganlah engkau bersedih hati terhadap (kekafiran) mereka dan jangan (pula) bersempit dada terhadap tipu daya yang mereka rencanakan."


5. Baca QS. An-Naml (27): Ayat 70

وَلَا تَحْزَنْ عَلَيْهِمْ وَلَا تَكُنْ فِيْ ضَيْقٍ مِّمَّا يَمْكُرُوْنَ
"Dan janganlah engkau bersedih hati terhadap mereka, dan janganlah (dadamu) merasa sempit terhadap upaya tipu daya mereka."


Baca Doa Syifa' (Doa Memohon Kesembuhan)

اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبِ الْبَأْسَ وَاشْفِه وأَنْتَ الشَّافِي لاَ شِفَآءَ إِلاَّ شِفَاؤُكَ شِفَاءً لاَ يُغَادِرُ سَقَمًا

Ya Allah, Rabb manusia, hilangkanlah kesusahan dan berilah dia kesembuhan, Engkau Zat Yang Maha Menyembuhkan. Tidak ada kesembuhan kecuali kesembuhan dari-Mu, kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit lain
(HR Bukhari dan Muslim).


Masing-masing baca 3× atau lebih. Sambil pegang dada. Tiupkan juga di air. Kemudian minum airnya.


Semoga ALLaah swt memudahkan proses kesembuhannnya



H. Riyadh Rosyadi

Rabu

Menyikapi Syaitan Musuh Yang Nyata

Jika Yang Mengganggu Itu adalah Syaitan Maka Jelas Sudah Bahwa Dia Itu Musuh


▫ Kita boleh (perlu) berikhtiar memilih cara terbaik menghadapi para pengganggu, dengan harapan mereka berubah menjadi kawan yang membela.

وَلَا تَسْتَوِي الْحَسَنَةُ وَلَا السَّيِّئَةُ ۚ ادْفَعْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ فَإِذَا الَّذِي بَيْنَكَ وَبَيْنَهُ عَدَاوَةٌ كَأَنَّهُ وَلِيٌّ حَمِيمٌ

​Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia.​
[QS. Fushilat (41): 34]

Maka kita memilih dengan cara mendakwahinya.. mengajaknya bertaubat dan beriman kpd ALLaah swt.


▫ Namun jika ada pihak lain yang tidak suka terhadap kita saat yang kita lakukan adalah kebaikan kemudian kita diganggunya, maka siapakah si pengganggu itu?


▫ Musuh adalah musuh. Selama kita bersikap berbeda maka mereka akan mengganggu.

Mereka melakukan segala hal agar kita tidak merugikan mereka lagi atau bahkan agar kita menjadi teman pengikut mereka.

Jika tidak ingin diganggu maka janganlah berbeda sikap dengan musuh dan bersikap manislah kepada mereka. Mengikuti atau jadilah pembelanya. Wa na'uudzu biLLaah.


▫ Jika diamnya kita itu disukai oleh musuh, maka tidak ada sikap terbaik kepada musuh selain "memusuhinya".

Maha Benarlah ALLaah swt yang telah berfirman memerintahkan kita,

إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوهُ عَدُوًّا ۚ إِنَّمَا يَدْعُو حِزْبَهُ لِيَكُونُوا مِنْ أَصْحَابِ السَّعِيرِ

Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh(mu), karena sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.
[QS. Fatir (35): 6]



Sadar bahwa punya musuh nyata yang harus dimusuhi, artinya:

🕐 Sadar bahwa kita harus memiliki perlindungan kuat.

🕑 Sadar bahwa selalu diintai musuh, sehingga tutup setiap "celah" kotoran dan kesalahan diri kita.

🕒 Sadar bahwa butuh senjata kuat dengan amunisi cukup yang setiap waktu siap digunakan.

🕓 Sadar bahwa kita butuh banyak rekan sejalan jamaah mukmin yang sama-sama bersikap jelas terhadap musuh.

🕔 Sadar bahwa semuanya itu hanya bisa didapat melalui ALLaah swt Yang Maha Melindungi, Membersihkan, Mengampuni, dan Menolong.



H. Riyadh Rosyadi

HIDUP STERIL, ITU TIDAK FITRAH

Sabar Dalam Membersihkan Diri, Sabar Dalam Berinteraksi


Kesempurnaan jiwa manusia adalah ketika ALLaah swt menciptakannya dengan dua kecenderungan; fujur (unsur kotor) dan taqwa (unsur bersih) yang terus ada sampai akhir hayatnya di dunia.


وَنَفْسٍ وَمَا سَوَّاهَا
فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَاهَا

"dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya),
maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya."
[QS. Ash-Shams (91): 7-8]


Naluri fitrahnya ingin bersih, maka berhasil-lah siapapun yang berupaya untuk terus menerus membersihkannya.


قَدْ أَفْلَحَ مَنْ تَزَكَّىٰ

"Sesungguhnya beruntunglah orang yang selalu membersihkan dirinya,"
[QS. Al-A'la (87): 14]


Upaya terus menerus ini tidak boleh berhenti hingga berakhir kehidupannya..

قَدْ أَفْلَحَ مَنْ زَكَّاهَا
"Sesungguhnya beruntunglah orang yang telah membersihkannya"
[QS. Ash-Shams (91): 9]


Dalam upayanya membersihkan diri, diapun bergerak bersih-bersih terhadap lingkungannya, dan dia sadar bahwa yang akan dijumpainya adalah beraneka polutan.

Alih-alih menjauh dari polutan itu, justeru disapanya polutan itu dengan ramah. Untuk selanjutnya didatangi terus untuk dibersihkannya lagi. Menakjubkan..

وَعِبَادُ الرَّحْمَٰنِ الَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى الْأَرْضِ هَوْنًا وَإِذَا خَاطَبَهُمُ الْجَاهِلُونَ قَالُوا سَلَامًا

"Dan hamba-hamba (ALLaah) yang Maha Penyayang itu (ialah) mereka yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan."
[QS. Al-Furqon (25): 63]


Sadar akan interaksinya menyapa itu akan berdampak terkena dan tertempeli "polutan" maka dia lakukan upaya rutin bersih-bersih diri.

وَالَّذِينَ يَبِيتُونَ لِرَبِّهِمْ سُجَّدًا وَقِيَامًا

Dan mereka yang melalui malam harinya dengan bersujud dan berdiri untuk Robb mereka.
[QS. Al-Furqon (25): 64]


Gerak hidup ini hakikatnya adalah menjalani siklus rotasi; 
berjuang membersihkan diri - membersihkan lingkungan - membersihkan diri - membersihkan lingkungan....dst


Karena sadar, bahwa dirinya tidak bersih sejak awalnya...

الَّذِينَ يَجْتَنِبُونَ كَبَائِرَ الْإِثْمِ وَالْفَوَاحِشَ إِلَّا اللَّمَمَ ۚ إِنَّ رَبَّكَ وَاسِعُ الْمَغْفِرَةِ ۚ هُوَ أَعْلَمُ بِكُمْ إِذْ أَنْشَأَكُمْ مِنَ الْأَرْضِ وَإِذْ أَنْتُمْ أَجِنَّةٌ فِي بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ ۖ فَلَا تُزَكُّوا أَنْفُسَكُم ۖ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنِ اتَّقَىٰ

(Yaitu) mereka yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji yang selain dari kesalahan-kesalahan kecil. Sesungguhnya Robb kalian maha luas ampunan-Nya. Dan Dia lebih mengetahui (tentang keadaan)mu ketika Dia menjadikan kamu dari tanah dan ketika kamu masih janin dalam perut ibumu; maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa.
[QS. An-Najm (53): 32]


Dan cara membersihkan dirinya adalah dengan menjalani siklus interaksi: bersihkan diri dan bersihkan lingkungan.

Takut kotor dengan menjauhi kotoran itu tidaklah bijak. Tidaklah baik mensterilkan diri.

Berinteraksi dalam rangka membersihkan lingkungan yang kotor dengan mengambil resiko terkena kotorannya dengan kemudian bekerja keras lagi untuk membersihkan dirinya lagi, itu adalah jauh lebih baik.

Nabi ﷺ memilihkan pola hidup ini untuk para sahabat..


عَنِ ابْنُ عُمَرَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ الْمُؤْمِنُ الَّذِي يُخَالِطُ النَّاسَ وَيَصْبِرُ عَلَى أَذَاهُمْ أَعْظَمُ أَجْرًا مِنْ الَّذِي لَا يُخَالِطُهُمْ وَلَا يَصْبِرُ عَلَى أَذَاهُمْ قَالَ حَجَّاجٌ خَيْرٌ مِنْ الَّذِي لَا يُخَالِطُهُمْ

Dari Ibnu Umar dari Nabi ﷺ, beliau bersabda: "Seorang mukmin yang berbaur dengan manusia dan bersabar atas celaan mereka adalah lebih besar pahalanya dari pada orang mukmin yang tidak membaur dengan manusia dan tidak sabar atas celaan mereka." Hajjaj menyebutkan, "Lebih baik dari pada orang mukmin yang tidak membaur dengan mereka."
(HR. Ahmad - 4780, Ibnu Majah 4022).



Tangguh, tidak mudah rapuh sekalipun celaan beruntun datang dari mereka yang suka mencela...


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا مَنْ يَرْتَدَّ مِنْكُمْ عَنْ دِينِهِ فَسَوْفَ يَأْتِي اللَّهُ بِقَوْمٍ يُحِبُّهُمْ وَيُحِبُّونَهُ أَذِلَّةٍ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ أَعِزَّةٍ عَلَى الْكَافِرِينَ يُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلَا يَخَافُونَ لَوْمَةَ لَائِم ۚ ذَٰلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ ۚ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak ALLaah akan mendatangkan suatu kaum yang ALLaah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan ALLaah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia ALLaah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui.
[QS. Al-Maidah (5): 54]


Kepada mereka inilah ALLaah swt menurunkan imunitas, ketenangan, dan kemampuan membalikkan keadaan. Mereka yang menentang akhirnya menjadi kawan.

إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ

Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Robb kami ialah ALLaah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan ALLaah kepadamu".
[QS. Fushilat (41): 30]


هُوَ الَّذِي أَنْزَلَ السَّكِينَةَ فِي قُلُوبِ الْمُؤْمِنِينَ لِيَزْدَادُوا إِيمَانًا مَعَ إِيمَانِهِمْ ۗ وَلِلَّهِ جُنُودُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ وَكَانَ اللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا

Dialah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada). Dan kepunyaan ALLaah-lah tentara langit dan bumi dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana,
[QS. Al-Fath (48): 4]


وَلَا تَسْتَوِي الْحَسَنَةُ وَلَا السَّيِّئَةُ ۚ ادْفَعْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ فَإِذَا الَّذِي بَيْنَكَ وَبَيْنَهُ عَدَاوَةٌ كَأَنَّهُ وَلِيٌّ حَمِيمٌ

Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia.
(QS. Fushilat (41): 34]



Semua itu tidaklah ALLaah swt berikan selain kepada mereka yang SABAR yang beruntung masuk daftar yang mendapatkannya. Dan mereka inilah yang efektif sistem pertahanannya ketika datang serangan lawan.


وَمَا يُلَقَّاهَا إِلَّا الَّذِينَ صَبَرُوا وَمَا يُلَقَّاهَا إِلَّا ذُو حَظٍّ عَظِيمٍ

Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keuntungan yang besar.

وَإِمَّا يَنْزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطَانِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ ۖ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

Dan jika syetan mengganggumu dengan suatu gangguan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dialah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

[QS. Fushilat (41): 35-36]

........


Yaa Robb kami, anugerahkanlah kami dada yang lapang untuk menampung kesabaran...


رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

Ya Robb kami, tuangkanlah kesabaran atas diri kami, dan kokohkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir.
[QS. Al-Baqoroh (2): 250]


رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَتَوَفَّنَا مُسْلِمِينَ

Ya Robb kami, tuangkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam keadaan berserah diri (kepada-Mu).
[QS. Al-A'Raf (7): 126]

Aamiin..
____________


Bagaimana jika kondisi diri naik turun, Imunitas tidak sebanding dengan polutan. Bagaimana cara menguatkan imunitas kita?

1. Mohon pertolongan ALLaah swt
2. Meningkatkan asupan gizi
3. Meningkatkan dosis dan kualitas formula vaksin
4. Memperbaiki lingkungan untuk pemulihan dalam masa istirahat
5. Memperkuat teman baik dalam menjalani aktivitas



H. Riyadh Rosyadi

Selasa

Tahapan Penting Sebelum TINDAKAN TERAPI



Sebelum tindakan terapi (dengan pilihan dan teknik apapun selama halal), ajaklah klien untuk bersama-sama mengistighfari segala kesalahan dan kelalailan.

Jika nanti ada yang harus dibenahi berupa perbuatan (termasuk sumber hartanya) dan membersihkan barang-barang yang tidak pantas/tidak boleh yang dimilikinya, maka ditekadkan (diniatkan kuat) untuk memperbaikinya.

Rincikan hal-hal yang harus diperbaiki itu.
(Terapis apapun perlu punya daftar hal-hal yang umumnya sebagai kesalahan kita):

  • sektor: aqidah, ibadah, akhlaq (sosial keluarga-masyarakat, ekonomi, hukum, politik, dakwah - amar makruf nahy munkar, dsb)
  • skala: kaba-ir (dosa besar), shoghoo-ir (dosa kecil), haram, makruh.




Setelah Itu Lakukan Terapi

Dan lakukan mutaba'ah (evaluasi) secara berkala dari kegiatan terapi dengan menyertakan evaluasi terhadap hal di atas.

Sarankan agar senantiasa memperbanyak istighfar dan memperbaiki diri terus di semua aspek kehidupannya. Arahkan agar terus mempelajari agama dengan se-baik-baiknya.

Keberhasilan, kesuksesan, kemenangan, diawali dari kesadaran diri terhadap kesalahan dan kelalaian.


رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَإِسْرَافَنَا فِي أَمْرِنَا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

Ya Robb kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebih-lebihan dalam urusan kami dan tetapkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap kaum yang kafir".
[QS. Al-Imron (3): 147]


رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ ۖ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا ۚ أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ ...

(Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir".
[QS. Al-Baqoroh (2): 286]



H. Riyadh Rosyadi