Sebaik-baik dari kalian adalah orang yang mempelajari Al-Quran dan mengajarkannya (H.R. Bukhari)

Rabu

Serial Nafs

Ayat Tentang Nafs




اللَّهُ يَتَوَفَّى الْأَنْفُسَ حِينَ مَوْتِهَا وَالَّتِي لَمْ تَمُتْ فِي مَنَامِهَا ۖ فَيُمْسِكُ الَّتِي قَضَىٰ عَلَيْهَا الْمَوْتَ وَيُرْسِلُ الْأُخْرَىٰ إِلَىٰ أَجَلٍ مُسَمًّى ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir.
[Qs. Az-Zumar (39): 42]


Setidaknya ada 4 hal di ayat itu:

1. Posisi Nafs saat maut (mati), terlepas total dan tertahan ——  حِينَ مَوْتِهَا

2. Posisi Nafs saat tidur (bukan saat kematian), terlepas sebagian dan tertahan sementara —— فِي مَنَامِهَا

3. Posisi Nafs saat bangun (sadar), dikirim kembali masuk ke tubuh ———  وَيُرْسِلُ الْأُخْرَى

4. Isyarat agar kita memikirkannya ——  إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir.


Karakter/sifat dan keadaan nafs boleh kita telaah, analisa dan disimpulkan.


Selanjutnya silakan dibuka link berikut dan dipelajari...


http://terapiquran2015.blogspot.co.id/2016/08/serial-nafs.html

Seri Tanya Jawab Nafs

Melengkapi Pemahaman mengenai Nafs




Tanya:
Apa hubungannya nafs dengan ruh ustadz?


Jawab:
Jika jiwa terlepas dari diri kita, belum tentu bersamaan dengan nyawa. Misalnya, saat tidur itu disebut jiwanya (nafs) terlepas. Dan saat meninggal dunia (maut), jiwa (nafs) secara sempurna berikut nyawanya terlepas. dan itulah RUH.
WaLLaahu a'lam.



اللَّهُ يَتَوَفَّى الْأَنْفُسَ حِينَ مَوْتِهَا وَالَّتِي لَمْ تَمُتْ فِي مَنَامِهَا ۖ فَيُمْسِكُ الَّتِي قَضَىٰ عَلَيْهَا الْمَوْتَ وَيُرْسِلُ الْأُخْرَىٰ إِلَىٰ أَجَلٍ مُسَمًّى ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

Allah memegang (mewafatkan) jiwa/nafs (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan (mengirim kembali) jiwa yang lain (yang belum diwafatkan) sampai waktu yang ditetapkan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir.
[Qs. Az-Zumar (39): 42]


Jadi, waLLaahu a'lam - menurut saya, RUH itu adalah seluruh bagian-bagian nafs termasuk fungsi zat hidup (nyawa) yang ada pada diri seseorang.

Adapun nafs itu sendiri adalah satu kesatuan yang jumlah-nya banyak sekali sejumlah fungsi yang ada di dalam diri kita. Baik fungsi fisik maupun non fisik.

——————————


Ada contoh yang sedikit mewakili untuk memahaminya.

Komputer, bekerja ketika berbagai fungsinya normal. Ada sisi hardware dan software-nya. Kematian itu seperti saat di SHUT DOWN, bahkan dicabut dari pasokan listriknya dan diambil semua emisi RAM dan data-data Hard Disk-nya.

Secara software, intinya ada di SYSTEM. Dan system itu ada di Folder penting dari partisi inti hard disk (secara default itu di partisi C). Di partisi C itu khususnya folder SYSTEM berisi Operating system dan berbagai aplikasi yang diinstalkan. Dan jika kapasitas HD-nya besar, dibuatkan partisi-partisi khusus untuk menyimpan data. Di partisi data itu terdiri dari folder-folder khusus yang dikelompokkan dengan nama-nama tertentu sesuai dengan jenisnya.

Jika yang rusak adalah partisi selain partisi C, maka data-datanya hilang tidak bisa dipanggil (contoh: amnesia) walaupun tetap normal dalam aktifitas keseharian. Tapi jika yang rusak atau terganggu bagian C -nya maka akan banyak fungsi lain juga terganggu.


Gangguan bisa karena hardware atau softwarenya.
Kalau trafo powernya jebol, yaa mati. Kalo hardisknya pecah yaa tidak bisa muncul sistemnya, hidup tapi seperti mati. Kalo prosessor-nya rusak yaa BIOS-nya tidak akan jalan. RAM-nya kecil tidak bisa kerja kuat atau jika RAM-nya rusak yaa bahkan tidak bisa loading.

- Hal-hal lain yang terkait dengan nafs mungkin agak mirip kalau kita coba memahami keadaan komputer dalam keadaan: Stand by, Hibernate, Sleep Mode dan Shut down.
- Termasuk komputer yang dikombinasikan dengan mekanik (robotic), itu juga bekerja dengan prinsip yang sama.



————————————————————————


Tanya:
Ustadz, Al-Nafs itu padanan kata yang tepat dalam bahasa Indonesia apa ya? Jiwa, Nafsu, Diri atau tergantung konteks kalimatnya? Ana kadang masih bingung, mohon pencerahannya.


Jawab:
Yaa personal, diri, jiwa, sukma, semuanya benar. Dan saling menjelaskan.
Makanya kita sebut saja dengan nafs nanti tinggal disesuaikan dengan konteksnya.

Yang terkait dengan personal dan jati diri itu kami menyebutnya dengan nafs inti (primer). Nafs itulah yang menggerakkan "unsur-unsur nafs" lainnya apakah untuk urusan Haq dan kebaikan maupun batil dan kejahatan.

Jika terkait dengan alam sadar - akal sehat, maka letak nafs inti itu di kepala. Kadang ingatan juga masuk dalam kategori ini.

Jika terkait dengan alam bawah sadar - keinginan, maka letak nafs inti itu di sekitar jantung. Kadang perasaan juga masuk dalam kategori ini.


——————————————————


H. Riyadh Rosyadi

Selasa

Seri Tanya Jawab TQ: Nafs (Jiwa)

Menjaga Nafs dari Penguasaan Syaitan



Tanya:
Apa yang menyebabkan nafs inti dikuasai syaitan ustadz? Dan bagaimana cara menutupnya?



Jawab:

Penyebab utamanya adalah SYUBHAT dan SYAHWAT yang diperturutkan.

Syubhat:
Segala informasi yang mengecoh.
Yang batil seolah haq dan yang haq seolah batil.
Bahkan mencampur adukkan keduanya juga bagian dari syubhat.


Syahwat:
Segala dorongan keinginan.
Asalnya boleh tetapi menjadi menyimpang ketika sudah di luar batas-batas syariat.

Dan syaitan menggiring kita perlahan-lahan menuju pinggir batas pagar larangan hingga akhirnya betul-betul menjadi keluar dari batas-batas syariat.

Program-program syaitan terdiri dari dua kategori itu.


ALLaah swt melarang kita mengikutinya. Tapi mereka licik dengan menjadikan program-programnya bukan sebagai bahaya ancaman tapi menjadi menarik seolah sebagai kebutuhan yang dicari. Dan mereka banyak masuk dari urusan kebutuhan hidup.


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ

Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu. 
[Qs. Al-Baqoroh (2): 208]



يَا أَيُّهَا النَّاسُ كُلُوا مِمَّا فِي الْأَرْضِ حَلَالًا طَيِّبًا وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ

Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu. 
[Qs. Al-Baqoroh (2): 168]



Menutup celahnya dengan:
1. Menjauhi semua program-program mereka. 
Perkuat daya Furqon (pembeda antara yang haq dan yang batil).

2. Membersihkan segala yang masih melekat bersama kita (secara nasab dan kasab). 
Persering dan tingkatkan dosis Tazkiyyah.


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ وَمَنْ يَتَّبِعْ خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ فَإِنَّهُ يَأْمُرُ بِالْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ ۚ وَلَوْلَا فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ مَا زَكَىٰ مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ أَبَدًا وَلَٰكِنَّ اللَّهَ يُزَكِّي مَنْ يَشَاءُ ۗ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan. Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah syaitan, maka sesungguhnya syaitan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar. Sekiranya tidaklah karena kurnia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tidak seorangpun dari kamu bersih (dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
[Qs. An-Nur (24): 21]


Semoga ALLaah swt senantiasa menolong kita dan memudahkan kita selalu dalam jalan kebenaran.




H. Riyadh Rosyadi





https://terapiquran2015.blogspot.co.id/2015/04/tawazun-dan-tazkiyyah-melawan-syubhat.html

Minggu

Edisi Review Materi TQ: Dua Tipe Pengganggu

DUA TIPE PENGGANGGU



Jika dalam proses Terapi muncul reaksi baik aktif maupun pasif atau dalam analisa pra terapi ada pengganggu, maka perlu diketahui bahwa ada dua tipe pengganggu:

1. Tipe (level) yang Pragmatis 
Yaitu mereka yang melakukannya (mengganggu manusia) karena kepentingan/kebutuhan hidup dunia. Jika ada sesuatu yang jauh lebih baik mereka mau merubah sikapnya.

Tipe (level) ini biasanya diupah makanan, harta atau "janji kedudukan". Ada juga yang seolah ideologis rela mati, tapi ternyata keluarganya disandera pihak lain yang memerintahkannya. 

Mereka pada jenis ini, dengan ditunjukkan kenyataan tentang upah yang bathil itu atau dibebaskan keluarganya itu dengan izin dan pertolongan ALLaah swt akan berubah sikap dan sangat mudah didakwahi.




2. Tipe (level) yang ideologis

Yaitu mereka melakukannya (mengganggu manusia) karena alasan ideologi sesatnya dan tidak tergoyahkan sekalipun harus mati.

Tipe (level) ini amat jarang masuk ke tubuh manusia. Paling banter sebagai pengawas, itupun karena dibayar.

Dan seandainya ada, untuk memastikan bahwa para pengganggu itu betul-betul level dua maka perlu beberapa tindakkan untuk mengujinya sekaligus untuk menelusuri motif utamanya.


Mereka pada jenis ini biasanya punya kekuatan lebih dari yang lain-lainnya dan biasa disembah/dipuja. Maka mereka perlu mendapatkan pelajaran secara fisik dengan merasakan sakit, kehilangan kekuatan dan kehilangan dukungan. 


Kemudian perlu diberitahu bahwa bos besar mereka itu adalah penipu yang selama ini mendoktrin sesuatu yang dusta dan menyesatkan.

وَقَالَ الشَّيْطَانُ لَمَّا قُضِيَ الْأَمْرُ إِنَّ اللَّهَ وَعَدَكُمْ وَعْدَ الْحَقِّ وَوَعَدْتُكُمْ فَأَخْلَفْتُكُمْ ۖ وَمَا كَانَ لِيَ عَلَيْكُمْ مِنْ سُلْطَانٍ إِلَّا أَنْ دَعَوْتُكُمْ فَاسْتَجَبْتُمْ لِي ۖ فَلَا تَلُومُونِي وَلُومُوا أَنْفُسَكُمْ ۖ مَا أَنَا بِمُصْرِخِكُمْ وَمَا أَنْتُمْ بِمُصْرِخِيَّ ۖ إِنِّي كَفَرْتُ بِمَا أَشْرَكْتُمُونِ مِنْ قَبْلُ ۗ إِنَّ الظَّالِمِينَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
Dan berkatalah syaitan tatkala perkara (hisab) telah diselesaikan: "Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan akupun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya. Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku akan tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku sekali-kali tidak dapat menolongmu dan kamupun sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu". Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu mendapat siksaan yang pedih.
[Qs. Ibrahim (14): 22]



Setelah itu pulihkan (diobati) rasa sakitnya & dipulihkan kekuatannya serta hal-hal lain yang bisa menta'lifnya (menundukaan hatinya). 

Kemudian dakwahi.


فَمَنْ يُرِدِ اللَّهُ أَنْ يَهْدِيَهُ يَشْرَحْ صَدْرَهُ لِلْإِسْلَامِ ۖ وَمَنْ يُرِدْ أَنْ يُضِلَّهُ يَجْعَلْ صَدْرَهُ ضَيِّقًا حَرَجًا كَأَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِي السَّمَاءِ ۚ كَذَٰلِكَ يَجْعَلُ اللَّهُ الرِّجْسَ عَلَى الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ

Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman.
[Qs. Al-An'am (6): 125]


Eksekusi dengan mendakwahinya, kemudian menggabungkannya dalam jamaah yang shalih sebagai bagian HizbuLLaah adalah endingnya.

__________


Praktisi Terapi Quran adalah para da'i bagi dirinya, bagi yang diterapinya dan bagi para makhluk ALLaah swt yang (seandainya) ada dalam proses terapi tersebut.


Praktisi Terapi Quran sebagaimana da'i yang butuh ketekunan, kesabaran, tidak tergesa-gesa dan selalu memohon pertolongan serta kemudahan dari ALLaah swt dalam proses berdakwah tersebut.

Jika sudah terbiasa, akan banyak mendapatkan kemudahan dari ALLaah swt. Tidak perlu lama dan melelahkan.


H. Riyadh Rosyadi


Edisi Review Materi TQ: Nafs vs Psikis

Nafs vs Psikis




Semua yang dipahami dengan istilah psikis adalah persoalan nafs.

Nafs inti ada yang,
1. Di alam sadar yaitu pertimbangan akal sehatnya, dan
2. Di alam bawah sadarnya yaitu kemauannya.

Jika nafs inti dikuasai syaitan, maka kecenderungan terus menerus dalam FUJUR akan terjadi. 

Dan jika pintu-pintu ke nafs itu sepenuhnya terbuka, ketika sedang di luar syaitan tidak akan khawatir kehilangan aksesnya untuk masuk. 

Mereka akan bertahan dan buru-buru masuk lagi jika ada gejala pintu-pintu itu akan ditutup oleh yang punya. 

Maka perjuangan mereka yang bertaubat dari segala kekeliruan-kemaksiatan akan sangat keras karena syaitan tidak akan mendiamkan aksesnya tertutup dan hasil rekrutannya (nafs tersebut) akan terlepas.

هَلْ أُنَبِّئُكُمْ عَلَىٰ مَنْ تَنَزَّلُ الشَّيَاطِينُ
Apakah akan Aku beritakan kepadamu, kepada siapa syaitan-syaitan itu turun?

تَنَزَّلُ عَلَىٰ كُلِّ أَفَّاكٍ أَثِيمٍ
Mereka turun kepada tiap-tiap pendusta lagi yang banyak dosa,
[Qs. Asy-Syuara (26): 221-222]



Maka tidak sedikit dari mereka yang bertaubat kepada ALLaah swt muncul beraneka penyakit, gangguan dengan "terhalangi" dari karunia ALLaah swt, dan seterusnya.... Namun semua itu tidak lepas sebagai bagian dari jenis-jenis ujian ALLaah swt.

Jika kita mengembalikan kajian tentang segala yang diistilahkan oleh ilmu barat dengan psikis itu kepada tempatnya semula, maka kita tidak akan memisahkannya dengan akar masalah dari awal sejarah keberadaan kita selaku manusia sebagai hamba ALLaah dan sebagai Khalifah.

Yaitu kedengkian iblis kepada Adam 'alaihis salaam berikut keturunannya. 

Sebagaimana kita seharusnya tidak memisahkan penyikapan antara medis dengan non medis.

Semuanya harus dikaitkan dengan nafs. Karena jati diri dan modal hidup utama kita adalah nafs.


H. Riyadh Rosyadi