Sebaik-baik dari kalian adalah orang yang mempelajari Al-Quran dan mengajarkannya (H.R. Bukhari)

Kamis

Melihat jin dalam keadaan terjaga

Melihat jin dalam keadaan terjaga

Pembahasan ini dikecualikan terhadap para Nabi dan para Rasul sholawatuLLaah wa salaamuhu 'alaihim.

ALLaah swt berfirman,

يَا بَنِي آدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطَانُ كَمَا أَخْرَجَ أَبَوَيْكُمْ مِنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْآتِهِمَا ۗ إِنَّهُ يَرَاكُمْ هُوَ وَقَبِيلُهُ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْ ۗ إِنَّا جَعَلْنَا الشَّيَاطِينَ أَوْلِيَاءَ لِلَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ

Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat *yang kamu tidak bisa melihat mereka*. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf, Ayat 27)


Berkata Imam Asy-Syafi'i rahimahuLLaah,

من زعم أنه يرى الجن رددنا شهادته إلا أن يكون نبياً

Barangsiapa yang mengaku dirinya bisa melihat jin (dalam bentuk asli/ghaibnya), maka kami tolak kesaksiannya kecuali dia seorang nabi.
(Kitab Fathul Bari: 4/ 489).


A• Jika,
1. Yang melihat jin itu ada banyak (3 org atau lebih), sebagaimana peristiwa
- Iblis di Darun Nadwah sebagai sosok Syaikh dari Nejd (ada perselisihan riwayat).
- Iblis di perang badr sbg sosok Suroqoh bin Malik

2. Yg bercerita adalah org yg betul2 bisa dipercaya spt:
- Abu Hurairah radhiyaLLaahu 'anhu saat menangkap / memergoki syaitan yg mencuri harta zakat
- Ubay bin Ka'ab radhiyaLLaahu 'anhu saat menangkap / memergoki jin yg mencuri kurma
- Abu Ayyub Al-Anshori radhiyaLLaahu 'anhu menangkap / memergoki jin yg mencuri kurma

➡ Maka Kemungkinan jin yang terlihat itu adalah jin yg tasyakul (merubah bentuk) dlm wujud fisik di alam manusia.


B• Jika, yg mengaku melihat dlm keadaan terjaga hanya 1 org yg hidup di zaman ini, maka kemungkinan besar di dalam diri orang tersebut terdapat jin-nya yang didapatnya melalui salah satu atau kombinasi di berikut ini:
1. Jalur nasab leluhurnya
2. Jalur kasab ilmu yg dipelajari
3. Sihir

Jin yang dilihat manusia itu tidak tasyakul dlm bentuk fisik di alam manusia. Tetapi manusia itu "bisa melihat" jin di alamnya (di alam jin) baik dalam wujud aslinya maupun wujud tasyakulnya (tasyakul ghaibnya).

* "bisa melihat" di sini bisa dalam bentuk lain: merasakan, mendengar, mencium aroma.

Keadaan manusia yang demikan biasanya bisa diketahui dengan menelusuri riwayat hidupnya dan memeriksa tanda2 lainnya.
(Bisa pakai Cek List).


WaLLaahu a'lam