Sebaik-baik dari kalian adalah orang yang mempelajari Al-Quran dan mengajarkannya (H.R. Bukhari)

Sabtu

BATU AKIK

Batu Akik (dan Sejenisnya) Untuk Cincin Maupun Yang Masih Batu Bongkahan


Banyak kasus terkait orang yang memiliki batu akik dan sejenisnya (lak-laki maupun perempuan, tua-muda) baik sebelum saat booming batu maupun sesudahnya. Yang sempat masuk dalam data kami berjumlah ratusan orang, dan dari kami sendiri ada lebih dari 50 orang. Itu kami anggap sebagai persoalan yang perlu dipahami oleh banyak pihak terutama para terapis.

Pemilik sebagian besar tidak berkeyakinan kepada batu itu memiliki kekuatan istimewa/ghaib, mereka beralasan hanya karena senang/koleksi/hadiah. Ada yang jumlahnya satu-dua butir maupun yang koleksi jumlah banyak. Sebagian lainnya sempat memperdagangkannya.

Rata-rata pemiliknya mengalami gangguan fisik, mental-emosional, lemah ibadah, hingga kisruh rumah tangga. Kasus semakin bertambah saat booming batu satu-dua tahun terakhir ini..

Beberapa yang diterapi merasakan berkurang drastis masalahnya saat menghancurkan batu-batu koleksinya itu. Bahkan banyak yang tanpa perlu diruqyah secara khusus.

Sebagiannya lagi (dirinya/anggota keluarganya) merasa panas/nyeri saat membacakan-meniupkan ke batu-batu mereka dengan ayat kursi dan 3 QUL.

90% pemilik beragama baik dan tidak ada keyakinan sama sekali kepada batu-batu yang mereka miliki itu.

Demikian banyak dan seringnya, maka jika ada keluhan (apapun) yang kurun waktu munculnya sekitar 1 atau 2 tahun belakangan ini, biasanya diantara pertanyaan kami adalah "punya batu akik atau tidak?"


Catt: di sini tidak terkait dengan pembahasan hukum cincin dan batu secara syariatnya.
________


Hadits Terkait dengan Cincin dan Mata Cincin

Jika dikumpulkan dari beberapa hadits tentang Nabi memakai cincin, maka bisa disimpulkan dan ditajmi' menjadi:

1. Awalnya Nabi pakai cincin dari emas/perak dengan diberi mata dari batu, memakainya di jari tangan kanan dengan batu menghadap telapak tangan. Kemudian Nabi membuangnya baik emasnya berikut batu-nya. Sambil mengatakan: "Demi ALLaah aku tidak akan memakainya lagi selama-lamanya  والله لا ألبسه أبدا". Kemudian diikuti oleh orang-orang yang sebelumnya sempat ikut membuat dan memakainya.

2. Seandainya hadits tentang membuang cincin perak itu tidak rancu (tidak tertukar) dengan membuang cincin emas, kemungkinan besar kaitannya dengan batu yang menyertainya.

3. Saat dakwah sudah ke manca negara Nabi memakai cincin perak dengan mata dari perak juga yang bertuliskan Muhammad RasuluLLaah محمد رسول الله  untuk tujuan sebagai stempel surat dan tidak pernah beliau memakainya sehari-hari.

4. Nabi menyarankan kepada laki-laki jika menginginkan pakai cincin agar memakai yang terbuat dari perak. Dan jika ingin memakaikan mata maka matanya juga dari perak dengan tidak menuliskan nama beliau.

5. Nabi melarang memakai cincin yang terbuat dari besi atau tembaga/kuningan.

____________


Beberapa Hadits tentang Cincin dan Mata Cincin.


حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اصْطَنَعَ خَاتَمًا مِنْ ذَهَبٍ وَكَانَ يَلْبَسُهُ فَيَجْعَلُ فَصَّهُ فِي بَاطِنِ كَفِّهِ فَصَنَعَ النَّاسُ خَوَاتِيمَ ثُمَّ إِنَّهُ جَلَسَ عَلَى الْمِنْبَرِ فَنَزَعَهُ فَقَالَ إِنِّي كُنْتُ أَلْبَسُ هَذَا الْخَاتِمَ وَأَجْعَلُ فَصَّهُ مِنْ دَاخِلٍ فَرَمَى بِهِ ثُمَّ قَالَ وَاللَّهِ لَا أَلْبَسُهُ أَبَدًا فَنَبَذَ النَّاسُ خَوَاتِيمَهُمْ

Telah menceritakan kepada kami Al Laits dari Nafi' dari Ibnu 'Umar radliyallahu'anhuma, bahwasanya RasuluLLaah ShallaLLaahu 'alaihiwasallam membuat cincin dari bahan emas. Cincin itu sering beliau pakai, dan beliau letakkan mata cincinnya di bagian dalam telapak tangannya. Orang-orang pun menirunya dan membuat cincin, kemudian beliau duduk diatas minbar dan mencopot cincinnya seraya mengatakan: "sesungguhnya aku selalu memakai cincin ini, dan aku meletakkan mata cincinnya di bagian dalam" kemudian beliau melemparkannya, sambil berkata: "Demi Allah, saya tidak akan memakainya selama-lamanya." Kontan para sahabat membuang cincin-cincin mereka.
(HR. Bukhari: 6160, Muslim: 3898)


أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ نَافِعٍ عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ
اتَّخَذَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَاتَمًا مِنْ ذَهَبٍ وَصَنَعَ فَصَّهُ مِنْ دَاخِلٍ قَالَ فَبَيْنَا هُوَ يَخْطُبُ ذَاتَ يَوْمٍ قَالَ إِنِّي كُنْتُ صَنَعْتُ خَاتَمًا وَكُنْتُ أَلْبَسُهُ وَأَجْعَلُ فَصَّهُ مِنْ دَاخِلٍ وَإِنِّي وَاللَّهِ لَا أَلْبَسُهُ أَبَدًا فَنَبَذَهُ فَنَبَذَ النَّاسُ خَوَاتِيمَهُمْ

Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Ayub dari Nafi' dari Ibnu Umar dia berkata; RasuluLLaah ShallaLLaahu 'alaihi wasallam memakai cincin emas dan meletakkan batu mata cincinnya berada dalam (telapak tangannya). Suatu hari ketika beliau berkhuthbah, beliau bersabda: " Memang kemarin saya telah mempunyai cincin dan memakainya, dan kuletakkan batu matanya dalam telapak tangan, Saya demi ALLaah, tidak memakai lagi selama-lamanya." Maka beliau kemudian menanggalkannya, lalu orang-orang pun mengikutinya.
(HR. Ahmad: 6049)

َ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَبِسَ خَاتَمَ فِضَّةٍ فِي يَمِينِهِ فِيهِ فَصٌّ حَبَشِيٌّ كَانَ يَجْعَلُ فَصَّهُ مِمَّا يَلِي كَفَّهُ

Dari Ibnu Syihab dari Anas bin Malik bahwa RasuluLLaah shallaLLaahu 'alaihi wasallam memakai cincin perak bermata batu Habsyi di tangan kanannya. Beliau meletakkan mata cincinnya di sebelah dalam telapak tangannya.
(HR. Muslim: 3908)


عَنْ ابْنِ شِهَابٍ قَالَ حَدَّثَنِي أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
أَنَّهُ رَأَى فِي يَدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَاتَمًا مِنْ وَرِقٍ يَوْمًا وَاحِدًا ثُمَّ إِنَّ النَّاسَ اصْطَنَعُوا الْخَوَاتِيمَ مِنْ وَرِقٍ وَلَبِسُوهَا فَطَرَحَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَاتَمَهُ فَطَرَحَ النَّاسُ خَوَاتِيمَهُمْ

Dari Ibnu Syihab dia berkata; telah menceritakan kepadaku Anas bin Malik radhiyaLLaahu 'anhu bahwa dia pernah melihat RasuluLLaah shallaLLaahu 'alaihi wasallam memakai cincin perak di tangannya selama satu hari, kemudian orang-orang pun ikut membuat cincin dari perak dan memakainya, lalu RasuluLLaah shallaLLaahu 'alaihi wasallam pun membuang cincin tersebut dan orang-orang pun ikut membuang cincin yang mereka kenakan."
(HR. Bukhari: 5419, Muslim: 3905)


عَنْ أَبِي بِشْرٍ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اتَّخَذَ خَاتَمًا مِنْ ذَهَبٍ وَكَانَ جَعَلَ فَصَّهُ فِي بَاطِنِ كَفِّهِ فَاتَّخَذَ النَّاسُ خَوَاتِيمَ مِنْ ذَهَبٍ فَطَرَحَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَطَرَحَ النَّاسُ خَوَاتِيمَهُمْ وَاتَّخَذَ خَاتَمًا مِنْ فِضَّةٍ فَكَانَ يَخْتِمُ بِهِ وَلَا يَلْبَسُهُ

Dari Abu Bisyr dari Nafi' dari Ibnu Umar berkata, "RasuluLLaah shallaLLaahu 'alaihi wasallam memakai cincin emas, dan beliau menghadapkan mata cincinnya ke arah telapak tangannya. Lalu orang-orang ikut memakai cincin dari emas, maka RasuluLLaah shallaLLaahu 'alaihi wasallam pun membuang cincinnya dan diikuti oleh mereka. Setelah itu beliau membuat cincin dari perak yang beliau gunakan untuk menstempel, dan tidak memakainya."
(HR. Nasa'i: 5197).

عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ خَاتَمُهُ مِنْ فِضَّةٍ وَكَانَ فَصُّهُ مِنْهُ

Dari Anas radhiyaLLaahu 'anhu bahwa Nabi shallaLLaahu 'alaihi wasallam memiliki cincin yang terbuat dari perak sedangkan batu cincinnya dari perak juga.
(HR. Bukhari: 5421)


عَنْ سَعِيدٍ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ
أَرَادَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يَكْتُبَ إِلَى بَعْضِ الْأَعَاجِمِ فَقِيلَ لَهُ إِنَّهُمْ لَا يَقْرَءُونَ كِتَابًا إِلَّا بِخَاتَمٍ فَاتَّخَذَ خَاتَمًا مِنْ فِضَّةٍ وَنَقَشَ فِيهِ مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ
حَدَّثَنَا وَهْبُ بْنُ بَقِيَّةَ عَنْ خَالِدٍ عَنْ سَعِيدٍ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَنَسٍ بِمَعْنَى حَدِيثِ عِيسَى بْنِ يُونُسَ زَادَ فَكَانَ فِي يَدِهِ حَتَّى قُبِضَ وَفِي يَدِ أَبِي بَكْرٍ حَتَّى قُبِضَ وَفِي يَدِ عُمَرَ حَتَّى قُبِضَ وَفِي يَدِ عُثْمَانَ فَبَيْنَمَا هُوَ عِنْدَ بِئْرٍ إِذْ سَقَطَ فِي الْبِئْرِ فَأَمَرَ بِهَا فَنُزِحَتْ فَلَمْ يَقْدِرْ عَلَيْهِ

Dari Qatadah dari Anas bin Malik ia berkata, "RasuluLLaah shallaLLaahu 'alaihi wasallam ingin menulis surat untuk orang-orang di luar arab, lalu dikatakan kepada beliau, "Sesungguhnya mereka tidak mau membaca surat tanpa ada setempelnya." RasuluLLaah kemudian membuat cincin dari perak dan memberi ukiran Muhammad RasuluLLaah." Telah menceritakan kepada kami Wahb bin Baqiyyah dari Khalid dari Sa'id dari Qatadah dari Anas sebagaimana makna hadits Isa bin Yunus. Namun ia menambahkan, "cincin itu tetap berada dijarinya hingga meninggal, lalu pindah ke Abu Bakar hingga meninggal, lalu pindah ke Umar hingga meninggal, lalu pindah ke tangan Utsman. Dan ketika Utsman sedang berada di dekat sumur, cincin itu jatuh. Utsman memerintahkan untuk mencarinya namun tidak ketemu."
(HR. Abu Daud: 3681)


حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ بُرَيْدَةَ عَنْ أَبِيهِ
أَنَّ رَجُلًا جَاءَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَيْهِ خَاتَمٌ مِنْ حَدِيدٍ فَقَالَ مَا لِي أَرَى عَلَيْكَ حِلْيَةَ أَهْلِ النَّارِ فَطَرَحَهُ ثُمَّ جَاءَهُ وَعَلَيْهِ خَاتَمٌ مِنْ شَبَهٍ فَقَالَ مَا لِي أَجِدُ مِنْكَ رِيحَ الْأَصْنَامِ فَطَرَحَهُ قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مِنْ أَيِّ شَيْءٍ أَتَّخِذُهُ قَالَ مِنْ وَرِقٍ وَلَا تُتِمَّهُ مِثْقَالًا

Telah menceritakan kepada kami AbduLLaah bin Buraidah dari Bapaknya berkata, "Seorang laki-laki datang menemui Nabi shallaLLaahu 'alaihi wasallam, sementara pada jarinya terdapat cincin dari besi. Beliau bersabda: "Kenapa aku melihat perhiasan ahli neraka pada tanganmu?" laki-laki itu pun membuang cincinnya, setelah itu ia datang kembali dan di tangannya terdapat cincin dari tembaga, beliau lalu bersabda: "Kenapa aku mendapati bau berhala darimu?" laki-laki itu lalu membuang cincinnya seraya berkata, "Wahai RasuluLLaah, lalu aku harus memakai cincin dari apa?" Beliau menjawab: "Perak, dan jangan engkau genapkan (nilai cincin itu) menjadi satu mitsqal."
(HR. Nasa'i: 5100)


R. Rosyad



Baca juga (klik):
Tanya Jawab Seputar Batu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar