Sebaik-baik dari kalian adalah orang yang mempelajari Al-Quran dan mengajarkannya (H.R. Bukhari)

Kamis

Era Jababiroh (Raja Diktator)

Kita Ditakdirkan Lahir dan Hidup di Era Jababiroh

Oleh: R. Rosyad



حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ دَاوُدَ الطَّيَالِسِيُّ حَدَّثَنِي دَاوُدُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ الْوَاسِطِيُّ حَدَّثَنِي حَبِيبُ بْنُ سَالِمٍ عَنِ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيرٍ قَالَ
كُنَّا قُعُودًا فِي الْمَسْجِدِ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَكَانَ بَشِيرٌ رَجُلًا يَكُفُّ حَدِيثَهُ فَجَاءَ أَبُو ثَعْلَبَةَ الْخُشَنِيُّ فَقَالَ يَا بَشِيرُ بْنَ سَعْدٍ أَتَحْفَظُ حَدِيثَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْأُمَرَاءِ فَقَالَ حُذَيْفَةُ أَنَا أَحْفَظُ خُطْبَتَهُ فَجَلَسَ أَبُو ثَعْلَبَةَ فَقَالَ حُذَيْفَةُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَكُونُ النُّبُوَّةُ فِيكُمْ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ خِلَافَةٌ عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ فَتَكُونُ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ مُلْكًا عَاضًّا فَيَكُونُ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ يَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ مُلْكًا جَبْرِيَّةً فَتَكُونُ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ خِلَافَةً عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ ثُمَّ سَكَتَ

Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Dawud Ath Thiyalisi telah menceritakan kepadaku Dawud bin Ibrahim Al Wasithi telah menceritakan kepadaku Habib bin Salim dari An Nu'man bin Basyir ia berkata, 
"Kami pernah duduk-duduk di dalam Masjid bersama RasuluLLaah shallaLLaahu 'alaihi wasallam. kemudian Basyir menahan pembacaan haditsnya. Kemudian datanglah Abu Tsa'labah Al Khusyani dan berkata, "Wahai Basyir bin Sa'd, apakah kamu hafal hadits RasuluLLaah shallaLLaahu 'alaihi wasallam berkenaan dengan Umara` (para pemimpin)?" kemudian Hudzaifah berkata, "Aku hafal Khutbah beliau." Maka Abu Tsa'labah pun duduk, kemudian Hudzaifah berkata, "RasuluLLaah shallaLLaahu 'alaihi wasallam bersabda:

  • 'Akan berlangsung nubuwwah (kenabian) di tengah-tengah kalian selama kurun waktu tertentu yang ALLaah kehendaki lalu Dia mengangkatnya (berakhir) bila Dia menghendaki untuk mengangkatnya (mengakhirinya).
  • Kemudian berlangsung khilafah 'ala minhajin nubuwah kekhilafahan sesuai sistem kenabian selama kurun waktu tertentu yang ALLaah kehendaki lalu Dia mengangkatnya bila Dia menghendaki untuk mengangkatnya.
  • Kemudian berlangsung mulkan 'aadh-dhan (kerajaan "menggigit") selama kurun waktu tertentu yang ALLaah kehendaki lalu Dia mengangkatnya bila Dia menghendaki untuk mengangkatnya.
  • Kemudian berlangsung mulkan jabriyatan (kerajaan diktator) selama kurun waktu tertentu yang ALLaah kehendaki lalu Dia mengangkatnya bila Dia menghendaki untuk mengangkatnya.
  • Kemudian akan berlangsung kembali khilafah 'ala minhajin nubuwah kekhalifahan sesuai sistem kenabian.
Setelah itu beliau diam.
(HR. Ahmad: 17680)

_____________________


Zaman Jababiroh (mulkan jabariyan) periode ke-4 memang berbeda dengan 3 periode sebelumnya. Dan di zaman ini kita dilahirkan, orang tua kita dilahirkan, kakek nenek kita dilahirkan... dan seterusnya.

3 periode sebelumnya:

  1. Kenabian, ~ selama 23 tahun.
  2. Khilafah Rasyidah ('ala minhajin nubuwwah) ~ selama 30 tahun, dan
  3. Mulkan 'aadh-dhan, ~ era mulkan 'aadh-dhan eksis selama 1300 tahun (tahun 41 H sd 1342 H). Terdiri dari 3 bani besar kedisnatian berganti memimpin umat dengan segala pasang surut kualitas pemerintahan dan kepemimpinannya: Umawiyah, Abasiyah & Utsmaniyah, dan beberapa Mamalik, dan terakhir dipegang dinasti Utsmaniyah). Yang pasti, secara formal semua kekuasaan di era ini masih bersistemkan Islam dalam pemerintahan dan masyarakatnya. 


Berakhirnya kekhalifahan dinasti 'Utsmaniyah dimulai ketika pada 1909 Sultan Abd-ul-Hamid II dicopot kekuasaannya melalui kudeta militer, sekaligus memaksanya untuk mengumumkan sistem pemerintahan perwakilan dan membentuk parlemen untuk yang kedua kalinya. Ia diasingkan ke Tesalonika, Yunani.

Selama Perang Dunia I, ia dipindahkan ke Istana Belarbe. Pada 10 Februari 1918, Abd-ul-Hamid II meninggal tanpa bisa menyaksikan runtuhnya institusi Negara Khilafah tahun1924 M atau 1342 H.

____________

Jauh sebelum kejatuhan khilafah Utsmaniyah th 1924, kerajaan-kerajaan Eropa telah bergerak ke berbagai negeri yang di sana kerjaan-kerjaan Islam memerintah dan kaum muslimin hidup dalam sistem Islam.

Di Nusantara, kerajaan Islam tertua yang pertama adalah kerajaan Islam (Syiah?) Perlak-Aceh tahun 840 sd 1292 M. Kemudian kerajaan Samudra Pasai (Sunni) tahun 1267 sd 1521 M. Disusul penyebaran kerajaan-kerajaan Islam lainnya ke wilayah Sumatera lainnya.

Di Maluku, kerajaan Islam Tidore berdiri tahun 1110 M, kemudian Ternate 1257 M, disusul Jailolo, Bacan 1521 M wilayahnya hingga Papua Barat, kemudian disusul kerajaan-kerajaan lainnya.

Sulawesi, diawali dengan berdirinya Kesultanan Buton 1322 M, kemudian disusul abad 16 kesultanan Goa, Banggai, dan Bone abad 17.

Di Kalimantan, diawali kesultanan Berau (Kalimantan Utara) tahun 1377 M, kemudian kesultanan Paser 1516 M, kemudian kesultanan Banjar tahun 1526 M, dan disusul kerajaan-kerajaan lainnya di Kalimantan.

Di Jawa, kesultanan Cirebon lebih dulu berdiri 1430 M, kemudian Demak 1475 M yang kemudian disusul kerajaan-kerajaan Islam lainnya yang besar di Jawa (Banten 1524 M, Pajang 1568 M, Mataram 1586 M, Ngayogyakarta Hadiningrat 1755 M dan Surakarta Hadiningrat hingga sekarang).

Adapun kerajaan-kerajaan Islam di Papua dan Nusa Tenggara Barat merupakan perluasan dakwah dari kerajaan-kerajaan Maluku, Kalimantan, Sulawesi dan Jawa serta Madura.

_______

Masa kerajaan-kerajaan Eropa bergerak ke wilayah Islam.

Portugis masuk Malaka th 1511 M, sempat berkuasa hgg 1641 M. Yang menarik adalah digunakannya mata uang Portugis saat itu adalah Dinar Portugis (Dinheiro - DMP).

Belanda masuk lewat wajihah ekonominya VOC (wajihah ekonomi milik Freemasonry) tahun 1595 M dipimpin oleh Cornelius de Houtman (sebagian yang menetapkan dimulai tahun 1522 tidak sesuai dengan sejarah berdirinya kerajaan Islam Banten).
VOC berakhir tahun 1799 M karena kebangkrutan yang disebabkan banyaknya korupsi di internal petingginya. Kemudian pendudukan dilanjutkan penyerahannya kepada pemerintah kerajaan Belanda hingga pendudukan Jepang tahun 1942.
Berarti pemerintah Hindia-Belanda menduduki sebagian Nusantara sekitar satu abad dan selebihnya adalah VOC (lembaga dagang) yang sebagian besar elitnya berideologi Freemasonry.

Jika dihitung sejak masuknya Portugis-Inggris-Belanda ke tanah air itu sudah terjadi sejak abad 16 kemudian jatuhnya Khilafah Utsmaniyah pada abad 20, maka sebetulnya sudah terjadi pertarungan dalam banyak hal selama 300-400 tahun di seluruh wilayah kekuasaan umat Islam, termasuk di Nusantara.



Beberapa Organisasi Islam Nusantara yang Tumbuh Sebelum dan Sesudah Keruntuhan Khilafah 1924 M


1. SDI - SI
Sarikat Dagang Islam awal pertama didirikan Haji Samanhudi tahun 1905 sebagai gerakan ekonomi yang pada kongres pertama di Solo tahun 1906 berganti nama menjadi Sarikat Islam, kemudian menjadi gerakan dakwah-sosial-politik dengan nama resmi Sarikat Islam didaftarkan ke notaris di Solo oleh HOS Cokroaminoto pada tahun 1912 yang terus bermetamorfosa sebagai gerakan Politik bernama Partai Sarikat Islam tanggal 10 September tahun 1920.


2. Muhammadiyah
Muhammadiyah berdiri tanggal 18 November 1912 oleh KH Ahmad Dahlan - Muhammad Darwisy. Tahun 1909 beliau mencoba dakwah di kalangan elit dan ilmuwan dengan cara masuk ke Boedi Oetomo (BO) yang berdiri tahun 1908. Walaupun cukup mempengaruhi beberapa tokoh yang ada, beliau merasa sulit mengembangkan gerak dakwah di sana karena sebagian besar yang di BO adalah para tokoh Freemasonry. Maka beliau mendirikan sendiri organisasi dakwah dengan nama Persyarikatan Muhammadiyah.


3. Al-Irsyad
Perhimpunan Al-Irsyad Al-Islamiyyah (Jam’iyat al-Islah wal Irsyad al-Islamiyyah) berdiri pada 6 September 1914 (15 Syawwal 1332 H). Tanggal itu mengacu pada pendirian Madrasah Al-Irsyad Al-Islamiyyah yang pertama, di Jakarta. Pengakuan hukumnya sendiri baru dikeluarkan pemerintah Kolonial Belanda pada 11 Agustus 1915.

Tokoh sentral pendirian Al-Irsyad adalah Al-’Alamah Syeikh Ahmad Surkati Al-Anshori, seorang ulama besar Mekkah yang berasal dari Sudan. Pada mulanya Syekh Surkati datang ke Indonesia atas permintaan perkumpulan Jami’at Khair -yang mayoritas anggota pengurusnya terdiri dari orang-orang Indonesia keturunan Arab golongan sayyid, dan berdiri pada 1905. Nama lengkapnya adalah SYEIKH AHMAD BIN MUHAMMAD ASSOORKATY AL-ANSHARY.


4. Persis
Persatuan Islam (Persis) tanggal 12 September 1923 yang digagas oleh pendirinya H. Zamzam dan H. Muhammad Yunus, di Bandung.


5. Jam'iyatul Khair
Jam'iyatul Khair yang secara gerakan ormas sudah muncul awal abad 20 (1901 ?). Dan sekitar 1911 mendirikan pusat gerakannya di jalan Mas Mansur Tanah Abang. Sebagai organisasi yang menampung aspirasi baik Al-Alawiyyin, Al Masyaikh dan Al-Ajami, yang kemudian tanggal 27 Desember 1928 izin pertama berdirinya Ar-rabithah Al-Alawiyyah dari pemerintah Belanda, dan izin kedua 27 November 1929.


6. Nahdhatul Ulama
Berdiri tgl 31 Januari 1926 Oleh KH. Hasyim Asy'ari.....



** berlanjut....

1 komentar: