Sebaik-baik dari kalian adalah orang yang mempelajari Al-Quran dan mengajarkannya (H.R. Bukhari)

Kamis

KHUTBAH ‘IEDUL ADHA

Siklus Setahun Kita Adalah Siklus-Siklus Perjuangan



السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

الحمد لله رب العالمين والصلاة والسلام على سيدنا محمد وعلى ~إله~ آله وصحبه أجمعين


ALLaahu Akbar 3×,  waliLLaahilhamd..
Kaum Muslimin rahimakumuLLaah,

Pagi ini Hari Raya Idul Adha, kita telah bersama berdiri sholat, ruku' dan sujud sebagai pernyataan patuh merendahkan diri dengan penuh kesadaran dan keikhlasan hati..

Hari ini tgl 10 Dzulhijjah dan tiga hari setelahnya nanti, kita bertakbir membesarkan nama ALLaah, tahmid-tasbih memuji dan mensucikanNya,  serta bertahlil – LAA ILAAHA ILLALLAAH - menyatakan bahwa tidak ada yang berhak disembah dan ditaati selain DIA semata.

Hari ini dan tiga hari setelahnya adalah waktu-waktu kita menyembelih hewan ternak seperti unta, sapi, kambing/domba.
Hewan sembelihan disebut Udhiyyah.
Maka penamaan 'idul Adha karena terkait dengan udhiyyah yang dilaksanakan diwaktu dhuha.

Ulama menyebut udhiyyah sebagai,

هِيَ مَا يُذ بَحُ مِنَ النَّعَمِ تَقَرُّبًا إِلى اللهِ تَعَاَلى مِنْ يَوْمِ ْالعِيْدِ إِلَى آخِرِ أيَّام التَّشْرِيْقِ

Yaitu hewan yang disembelih dari jenis hewan ternak untuk mendekatkan diri kepada Allah di hari raya Idul Adha hingga akhir hari tasyriq.“

Hewan sembelihan disebut dengan Udhiyyah الأضحية.
Secara bahasa ada hubungannya dengan Tadhiyyah تضحية yang berarti pengorbanan hidup.
Keduanya sama-sama dari kata dhahha yudhahhi  ضحّى يضحّى.

Selain disebut dengan udhiyyah, hewan sembelihan pada Idul adha ini disebut juga dengan istilah Qurbaan القربان.
Dan kata qurbaan قربان (sembelihan hewan kurban) ada keterkaitan dengan taqorrub التقرّب yang artinya mendekatkan diri. Walaupun dari asal kata agak berbeda yaitu qoruba dan qoriba tetapi keduanya sama-sama dari akar huruf yang sama qof-ra-ba  ق ر ب .. Dan keduanya akan bertemu pada makna yang sama , yaitu qurban قرباً yang berarti dekat.

Maka Idul Adha adalah Hari merayakan kemenangan karena berhasil mempersembahkan pengorbanan dalam bentuk udhiyyah - penyembelihan hewan dalam rangka mendekatkan diri - taqorrub - kepada ALLaah subhaanahu wata'aalaa.

Hewan yang dikorbankan itu harus memenuhi syarat. Dipilih yang terbaik dan betul-betul tidak boleh ada cacat sedikitpun. Dan merusak hewan Qurban sebelum proses penyembelihannya berarti sedang merusak ibadah besar dan menggagalkan kemenangan itu sendiri.

Dan Udhiyyah dengan hewan qurban bukanlah daging dan darah hewan itu yang menjadi penghubung kita kepada ALLaah, akan tetapi ketaqwaan itulah yang mengantarkan diri kita terhubung menjadi semakin dekat kepadaNya.

لَنْ يَنَالَ اللَّهَ لُحُومُهَا وَلَا دِمَاؤُهَا وَلَٰكِنْ يَنَالُهُ التَّقْوَىٰ مِنْكُمْ ۚ

Daging-daging dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai ALLaah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. [QS Al-Hajj (22) ayat 37]

Sehingga arti kemenangan dari ALLaah dalam perjuangan hidup ini haruslah disertai dengan bukti adanya tadhiyyah, pengorbanan. Harus ada sesuatu terbaik yang dimiliki yang dikorbankan agar bisa mendekat kepada sumber segala kebaikan (yaitu ALLaah swt) sekaligus sebagai bukti kecintaan dan kepatuhan kepadaNya. Semakin baik dan besar pengorbanan Tadhiyyah itu maka akan semakin besar nilai taqwanya di sisi ALLaah subhaanahu wata'aalaa. 

ALLaahu Akbar 3×,  waliLLaahilhamd
Ma’asyiral Muslimin rahimakumuLLaah..

Inilah takbir yang dengannya kita membersamai takbir-takbir saudara-saudara kita yang bergerak keluar dari wukufnya di Arafah sana.. takbir kita di sini membersamai gerak mereka ke suatu tempat yang di sana mereka melakukan aktifitas penting diantara puncak kegiatan fisik para jamaah haji, sebagai penyempurnaan napak tilas apa yang pernah dilakukan bapak para Nabi, Ibrahim ‘alihissalaam. 

Simaklah penuturan sahabat yang juga diantara murid kesayangan Nabi shallaLLaahu ‘alaihi wa sallam..
Ibnu Abbas radhiyallahu’anhuma menceritakan kisah Nabi Ibrahim ‘alaihissalam,

عن ابن عباس رضي الله عنهما رفعه إلى النبي ‘ قال :” لما أتى إبراهيم خليلُ الله المناسكَ عَرَضَ له الشيطان عند جمرة العقبة فرماه بسبع حصَيَّات حتى ساخ في الأرض ، ثم عرض له عند الجمرة الثانية فرماه بسبع حصَيَّات حتى ساخ في الأرض ، ثم عرض له عند الجمرة الثالثة فرماه بسبع حصَيَّات حتى ساخ في الأرض ” قال ابن عباس : الشيطان ترجمون ، وملة أبيكم إبراهيم تتبعون

Dari Ibnu Abbas radhiyallallahu’anhuma, beliau menisbatkan pernyataan ini kepada Nabi, “Ketika Ibrahim kekasih Allah melakukan manasik haji, tiba-tiba syaitan menampakkan diri di hadapan beliau di jumrah’Aqobah. Lalu beliau melemparinya dengan tujuh kerikil, hingga syaitan itupun terjerembab ke tanah . Syaitan itu menampakkan dirinya kembali di jumrah yang kedua, Lalu beliau melemparinya kembali dengan tujuh kerikil, hingga syaitan itupun terjerembab ke tanah. Kemudian syaitan menampakkan dirinya kembali di jumrah ketiga. Lalu beliaupun melemparinya dengan tujuh kerikil, hingga syaitan terjerembab lagi ke tanah“.

Ibnu Abbas kemudian mengatakan,

الشيطان تَرْجُمون ، ومِلَّة أَبِيْكُمْ إبراهيم تَتَّبِعون

Kalian telah merajam setan, dan bersamaan dengan itu (dengan melempar jumrah) kalian telah mengikuti (menapak tilasi) agama ayah kalian Ibrahim
(HR. Ibnu Khuzaimah dan Al-Hakim, Shahih, Shahih At-Targhib wat Tarhib (2/17), hadits nomor 1156.)


Kaum muslimin marilah,
Takbir-takbir kita terus kita gemakan sepanjang pagi dan petang di hari ini hingga tiga hari ke depan nanti dalam rangka membesarkan ALLaah dalam seluruh kehidupan kita, memprioritaskan kepatuhan kepadaNya daripada segala bentuk kepatuhan yang tidak selaras dengan keinginanNya. Takbir-takbir kita sepanjang empat hari ini – di pagi dan petang –sekaligus menjadi pengiring lontaran-lontaran jumroh saudara-saudara kita di sana.



ALLaahu Akbar 3×,  Siklus Setahun Kita Adalah Siklus-Siklus Perjuangan dan Pengorbanan
Kaum Muslimin rahimakumuLLaah,

Inilah takbir-takbir yang menghubungkan 2 hari raya kemenangan,
Yang pertama, Takbir Idul Fithri 1 Syawwal 3 bulan yang lalu., takbir merayakan kemenangan melawan hawa nafsu, takbir kemenangan terbersihkannya jiwa dari segala kotoran yang meracuninya (takbir kemenangan tazkiyyah nafs, penyucian jiwa).

Dan yang kedua, Takbir hari ini, takbir kemenangan menghadapi syaitan yang memusuhi, yang menghalangi ketaatan hamba kepada Robb-nya. Takbir kemenagan yang dengan takbir itu syaitan terjerembab tidak berdaya.

Kaum muslimin, ketahuilah bahwa keduanya... hawa nafsu dan syaitan selalu menghalangi upaya kita mempersembahkan yang terbaik untuk bisa mendekatkan diri kepada ALLaah ‘Azza wajalla.

Hawa nafsu sangatlah berbahaya, sangat merugikan.,
Kemuliaan derajat di sisi ALLaah bisa berganti dengan kehinaan karena memperurutan hawa nafsu.. ALLaah swt berfirman,

وَلَوْ شِئْنَا لَرَفَعْنَاهُ بِهَا وَلَٰكِنَّهُ أَخْلَدَ إِلَى الْأَرْضِ وَاتَّبَعَ هَوَاه

Dan sekiranya Kami menghendaki niscaya Kami tinggikan (derajat)nya dengan (ayat-ayat) itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan mengikuti hawa nafsunya (yang rendah),
[Surat Al-A'raf (7) Ayat 176]

Dan orang yang sudah tenggelam dipertuhankan oleh hawa nafsunya, pasti akan sulit dikendalikan. ALLaah swt berfirman,

أَرَأَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ إِلَٰهَهُ هَوَاهُ أَفَأَنْتَ تَكُونُ عَلَيْهِ وَكِيلًا

Tidakkah engkau perhatikan tentang orang yang telah menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya. Maka apakah kamu dapat mengurusnya?
[Surat Al-Furqon (25) ayat 43]

Maka waspadalah diri kita dari perlawanan hawa nafsu diri kita sendiri dan waspadalah pula dari orang-orang yang telah dikalahkan oleh hawa nafsunya..

فَلَا يَصُدَّنَّكَ عَنْهَا مَنْ لَا يُؤْمِنُ بِهَا وَاتَّبَعَ هَوَاهُ فَتَرْدَىٰ

Maka sekali-kali janganlah kamu dipalingkan dari (ayat-ayat ALlaah) oleh orang yang tidak beriman kepadanya dan oleh orang yang mengikuti hawa nafsunya, yang menyebabkan kamu jadi binasa.
[Surat Thaha (20) Ayat 16]

Adapun syaitan, marilah kita simak bagaimana ALLaah swt menjelaskannya,

قَالَ فَبِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأَقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيمَ

Iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum aku tersesat, aku benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus,

ثُمَّ لَآتِيَنَّهُمْ مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَائِلِهِمْ ۖ وَلَا تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِينَ

kemudian aku akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Sehingga Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).
[Surat Al-A'raf (7) Ayat 16-17]


وَلَأُضِلَّنَّهُمْ وَلَأُمَنِّيَنَّهُمْ وَلَآمُرَنَّهُمْ فَلَيُبَتِّكُنَّ...... ۚ
وَمَنْ يَتَّخِذِ الشَّيْطَانَ وَلِيًّا مِنْ دُونِ اللَّهِ فَقَدْ خَسِرَ خُسْرَانًا مُبِينًا

dan aku benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka....
Barangsiapa yang menjadikan syaitan menjadi pelindung selain Allah, maka sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata.
[QS. An-Nisa (4), Ayat 119]

Karena itu, marilah pahami dan sadari serta lakukan tindakan yang tepat sebelum kita nanti menyesali diri, ALLaah swt berfirman,

إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوهُ عَدُوًّا ۚ إِنَّمَا يَدْعُو حِزْبَهُ لِيَكُونُوا مِنْ أَصْحَابِ السَّعِيرِ

Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh(mu), karena sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala [QS. Al-Fathir (35) ayat 6]



ALLaaahu Akbar 3×,  walillaahilhamd
Jamaah rahimakumuLLaah,

Menjadi jelaslah sudah... bahwa siklus hidup kita dalam satu tahun ini diapit oleh dua momentum perjuangan untuk mendapatkan dua kemenangan yang membahagiakan, yang dengan kemenangan itu kita menjadi layak merayakannya.

(Dua momentum itu adalah) Perjuangan membersihkan jiwa, TAZKIYYATUN NAFS dan Perjuangan menghadapi musuh abadi ASY-SYAITAN..

Kedua perjuangan itu membutuhkan modal utamanya agar sampai kepada target kemenagannya, yaitu At-tadhiyyah - pengorbanan.
Dan agar mampu memberikan pengorbanan yang terbaik perlu disertai ilmu kepahaman, keikhlasan, amal usaha yang kontinu (terus menerus-red), ketaatan, keteguhan, totalitas, persaudaraan dan saling menjaga kepercayaan di kalangan kaum muslimin.

Siklus satu tahun kita adalah siklus-siklus perjuangan, bergerak usaha ke sana ke mari (bagaikan SA’I nya ibunda Hajar yang mencari air minum untuk dirinya dan bayi Ismail) sebagai upaya untuk mempertahankan kehidupan diri kita dan kehidupan generasi penerus kita yang agar tetap kepada fitrahnya.. kepada hakikat jati diri kita selaku hamba ALLaah swt yang tunduk kepadaNya selamanya. Dan agar hidup kita bagaikan thawaf, yang kita tetap berada di pusat kebesaran dan keagunganNya, mengikatkan janji kesetiaan kapanpun dan di manapun hinggga akhir hayat untuk selalu tunduk patuh kepada titahNya sesuai tuntunan Rasul-Nya Muhammad ShallaLLaahu ‘alaihi wa sallam.

Akhirnya,
Marilah kita isi hari raya idul adha di hari ini serta tiga hari (tasyriq) sesudahnya nanti dengan takbir, tahmid-tasbih dan tahlil di setiap pagi dan petang, juga dzikir-dzikir lainnya serta doa-doa untuk diri kita dan saudara-saudara kita di manapun berada, saudara-saudara kita di tanah air ini, serta saudara-saudara di belahan dunia terutama yang sangat berharap dengan bantuan dan doa-doa dari kita semua..

Semoga Idul Adha dan hari-hari tasyriq (tiga hari sesudahnya) kita di tahun ini menjadi hari raya besar sebagaimana Hari Raya Besar yang sebenarnya.

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

(DO’A-DO’A)

*termasuk,
- doa untuk keselamatan negeri, kemenangan dakwah, pertolongan kepada para pejuang di berbagai negeri, keselamatan umat di berbagai negeri.

أقول قولي هذا وأستغفر الله العظيم لي ولكم إنه هو الغفور الرحيم،
الله أكبر... الله أكبر... الله أكبر ولله الحمد
تَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ صَالِحَ الْأَ عْمَالِ

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته


Magetan,
H. Riyadh Rosyadi

1 komentar: