Sebaik-baik dari kalian adalah orang yang mempelajari Al-Quran dan mengajarkannya (H.R. Bukhari)

Jumat

Pondasi Dasar: Menjadikan Quran sebagai Syifa

Menjadikan Quran sebagai Syifa
QS. Al-Isra' (17): 18



BismilLaahir Rahmaanir Rahiim


Pokok Pembahasan menjadikan Al-Quran sebagai penyembuh adalah Quran Surat Al-Isra (17) ayat 82:

وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ ۙ وَلَا يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إِلَّا خَسَارًا

Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi syifaà dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.



Dari ayat di atas, paling tidak ada tiga hal untuk menjadikan Al-Quran sebagai penyembuh:

1. PAHAM
Bahwa Al-Quran diturunkan oleh ALLaah swt Yang Maha Menyembuhkan.


2. YAKIN
Bahwa ada jaminan penyembuhan yang ALLaah swt pastikan.


3. MENGHILANGKAN KEDZALIMAN
Menghilangkan baik yang ada pada diri sendiri maupun pihak lain.

a. Yang ada pada diri sendiri
Baik zalim terhadap ALLaah swt, diri sendiri, maupun makhluk ALLaah swt lainnya. 

Yang harus dilakukan: mohon ampunan kepada ALLaah swt dan meminta maaf kepada makhluk-Nya.


b. Yang berasal dari pihak lain

1. dari nasab
Yang harus dilakukan: 
- Memohonkan ampunan untuk mereka yang beriman, 
- Memohon kepada ALLaah swt berkenan memutus perjanjian/ikatan batil yang pernah mereka lakukan.

2. dari yang posisinya di atas kita
Yang harus dilakukan: menasehatinya dengan kalimat haq secara hikmah.

3. dari yang di bawah pengaruh kita
Yang harus dilakukan: dengan amar ma'ruf - nahy munkar

4. dari yang sejajar dengan kita
Yang harus dilakukan: tawashow bil haq bis shobri wal bil marhamah


—————————————


YAKIN 
Yakin bahwa ALLaah swt menyembuhkan, maknanya bahwa kesembuhan yang diminta kepada ALLaah swt itu sudah ada di sisiNya:

* apakah diserahkan di dunia sebagai ujian kebaikan, ataukah
* diserahkan di akhirat sebagai pemberian besar tidak terhingga, ataukah
* sebagai pencegah balà/keburukan yang setara dengan bobot permintaannya.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَال
اُدْعُوا اللهَ وَأَنْتُمْ مُوْقِنُوْنَ بِاْلإِجَابَةِ.

Dari Abu Hurairah RadhiyaLLaahu 'anhu bahwa Nabi ﷺ bersabda,
Berdo’alah kepada Allah dalam keadaan engkau merasa yakin akan dikabulkannya do’a
(HR At-Tirmidzi 3479, Hasan shahih)



ٍ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: “مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَدْعُو بِدَعْوَةٍ لَيْسَ فِيهَا إِثْمٌ وَلَا قَطِيعَةُ رَحِمٍ إِلَّا أَعْطَاهُ اللَّهُ بِهَا إِحْدَى ثَلَاثٍ إِمَّا أَنْ تُعَجَّلَ لَهُ دَعْوَتُهُ وَإِمَّا أَنْ يَدَّخِرَهَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ وَإِمَّا أَنْ يَصْرِفَ عَنْهُ مِنْ السُّوءِ مِثْلَهَا”، قَالُوا: إِذًا نُكْثِرُ قَالَ: “اللَّهُ أَكْثَرُ” (رواه أحمد ١٠٧٠٩).

Dari Abu Sa’id berkata; Nabi ﷺ bersabda: “Tidak ada seorang muslimpun yang berdoa dengan suatu doa yang tidak mengandung dosa atau pemutusan tali silaturrahim, kecuali ALLaah akan memberinya tiga kemungkinan;

- disegerakan pengabulan doanya (di dunia ini), atau
- disimpan pahalanya untuknya untuk (diberikan) di akhirat,
- atau ia dijauhkan dari keburukan yang setara nilainya”.

Para sahabat berkata: “Jika demikian kita perbanyak (berdoa yang banyak) saja”, beliau bersabda: “ALLah memiliki yang lebih banyak (sebagai balasan dan pengkabulan
(HR. Ahmad  10709).


*Adapun inti dari TERAPI adalah Perubahan diri menuju kebaikan yang ALLaah swt ridhai.

Itu prinsip-prinsip penting.


—————————————


Secara praktek,

1. Sebelum membacakan ayat-ayat Al-Quran atau doa-doa kesembuhan,  
Perbanyaklah mohon ampunan kepada ALLaah swt dengan mengakui dosa kesalahan itu di hadapanNya atas segala perbuatan yang keliru. 
Dan terhadap orang/makhluk lain meminta dan memberi maaf.

Lakukanlah kewajiban-kewajiban terkait dengan upaya menghilangkan kezaliman sebagaimana di atas.


2. Musnahkan segala barang yang tidak diridhai/tidak disukai ALLaah swt, yang malaikatNya juga tidak menyukai itu. 

Jika ALLaah swt dan para malaikatNya tidak menyukai semua itu, maka sebaliknya itu adalah segala hal yang disukai syaitan.


3. Iringi dengan perbuatan baik yang diridhai ALLaah swt, seperti shodaqoh.


4. Membacakan ayat-ayat Al-Quran dengan memohon agar ALLaah swt Yang Maha Meyembuhkan berkenan memberikan kesembuhanNya.


———————————


H. Riyadh Rosyadi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar