Sebaik-baik dari kalian adalah orang yang mempelajari Al-Quran dan mengajarkannya (H.R. Bukhari)

Minggu

TERAPI QURAN ADALAH

BISMILLAAHIRRAHMANIRRAHIIM


TERAPI QURAN
Penamaan Terapi Qur'an diambil istilah Ath-Thibbul Qurani atau Al-'ilaj bil Qur'an atau Al-Istisyfaa-u bil Qur'an..
 الطب القرآني ، العلاج بالقرآن ، الإستشفاء بالقرآن.

Dan itu sudah umum juga dalam banyak literatur atau ungkapan yang dipakai oleh sebagian terapis di dunia pengobatan Islami.
Dalam bahasa Inggris disebut sebagai Quranic Healing. Sebagaimana Pengobatan Islami atau kedokteran Islam disebut dengan Islamic Healing atau Islamic Medicine.

Posisi Al-Quran sebagai Syifa`

QS. Yunus (10) : 57
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ قَدْ جَآءَتْكُم مَّوْعِظَةٌ مِّن رَّبِّكُمْ وَشِفَآءٌ لِّمَا فِى ٱلصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ
Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.

QS. Fushilat (41) : 44
قُلۡ هُوَ لِلَّذِينَ ءَامَنُواْ هُدٗى وَشِفَآءٞۚ 
Katakanlah, “Al-Qur'an adalah petunjuk dan penyembuh bagi orang-orang yang beriman.

QS. Al-Isra (17) : 82
وَنُنَزِّلُ مِنَ ٱلْقُرْءَانِ مَا هُوَ شِفَآءٌ وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ ۙوَلَا يَزِيدُ ٱلظّٰلِمِينَ إِلَّا خَسَارًا
Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penyembuh dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.

Fungsi Syifa (healing) Al-Quran yang bisa memberi dampak sebagai rahmat bagi yang meyakininya manakala ditegakkan fungsi mau'izhah -  bimbingan (konseling) dan huda - arahan (supervisi).
Dan sebagai pelengkapnya dalam QS. An-Nahl (16) : 69 memberikan isyarat secara khusus tentang madu dan herbal-herbal lainnya yang secara umum bisa digunakan dalam proses syifa`.
Secara wahyu, hadits-hadits Nabi Muhammad ﷺ  juga menjelaskan terdapatnya syifa juga ada pada item-item lainnya.

Berdasarkan beberapa uraian di atas, kami mendefinisikan Terapi Quran itu adalah
Proses melibatkan Al-Quran beserta penjelasannya secara bacaan (membaca - mendengar) atau tulisan serta penerapan isinya untuk mempertahankan dan meningkatkan/menguatkan, serta memperbaiki dan mengembalikan kualitas hidup agar sesuai dengan fitrahnya.

Cara Mengaktifkannya,
Dengan memenuhi ke 2 syarat utamanya:
Niat dan Menghilangkan kezaliman (QS 17:82).

A. MeNIATkannya 

إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى،
Setiap amal itu berdasarkan niatnya dan setiap orang akan mendapatkan (dampak amal itu) sesuai niatnya

Menyengajakan niat dengan tujuan tertentu ibaratnya mengaktifkan tombol mode fungsi tertentu itu.
Saat memulai atau selesai membaca al-Quran kita sertakan niat kita. Apakah untuk menambah pahala setiap hurufnya, apakah sebagai syifa, sebagai perlindungan, sebagai furqon, dst.  Itu boleh bahkan perlu.
Dan yang mempengaruhi kekuatan niat adalah PEMAHAMAN dan KEYAKINAN. Maka perlu terus menambah pemahaman dan menguatkan keyakinan kita terhadap fungsi-fungsi Al-Quran yang kita niatkan agar kita memperoleh efek manfaat dari fungsi-fungsinya itu.

B. Menghilangkan kezaliman serta memperbaiki kesalahan.

Bencana dan segala ketidaknyamanan hidup muncul - atas takdir ALLaah - karena kesalahan-kesalahan yang dilakukan.
Selain itu kebaikan yang diharapkan datang bisa terhalangi karena masih adanya kezaliman yang bertahan baik sengaja maupun tidak sengaja, disadari maupun tidak disadari.

وَلَا يَزِيدُ ٱلظّٰلِمِينَ إِلَّا خَسَارًا
dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian. (akhir QS. 17:82)

وَمَآ أَصَٰبَكُم مِّن مُّصِيبَةٖ فَبِمَا كَسَبَتۡ أَيۡدِيكُمۡ وَيَعۡفُواْ عَن كَثِيرٖ
Dan musibah apa pun yang menimpa kamu adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan banyak (dari kesalahan-kesalahanmu).
(QS. Asy-Syura, Ayat 30)

أَوۡ يُوبِقۡهُنَّ بِمَا كَسَبُواْ وَيَعۡفُ عَن كَثِيرٖ
atau (Dia akan) menghancurkannya karena perbuatan mereka, dan Dia memaafkan banyak (dari mereka),
(QS. Asy-Syura, Ayat 34)

ظَهَرَ ٱلۡفَسَادُ فِي ٱلۡبَرِّ وَٱلۡبَحۡرِ بِمَا كَسَبَتۡ أَيۡدِي ٱلنَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعۡضَ ٱلَّذِي عَمِلُواْ لَعَلَّهُمۡ يَرۡجِعُونَ
Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).
(QS. Ar-Rum, Ayat 41)

عَنْ ثَوْبَانَ قَالَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم َإِنَّ الرَّجُلَ لَيُحْرَمُ الرِّزْقَ بِالذَّنْبِ يُصِيبُهُ
Dari Tsauban dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda Sesungguhnya seseorang terhalangi rizkinya karena dosa yang dia lakukan." 
(HR. Ahmad: 21379, Ibnu Majah: 4012)

وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيُحْرَمُ الرِّزْقَ بِخَطِيئَةٍ يَعْمَلُهَا
seorang terhalangi dari rizkinya karena kesalahan yang telah ia lakukan." (HR. Ibnu Majah: 87)

Jenis-jenis kezaliman dan kesalahan yang perlu dikoreksi

• Secara interaksi:
Baik personal dan sosial serta lingkungan secara umum (keluarga, masyarakat, berbangsa bernegara, lingkungan hidup, dst). Meliputi:
- Interaksi dengan Penciptanya.
- Terhadap dirinya sendiri. 
- Interaksi dengan pihak lain.
- Interaksi dengan lingkungan hidup (hewan, tumbuhan dan alam sekitar)

• Secara sektor : 
- keyakinan, spiritual, ritual, sosial, kesehatan, ekonomi, pendidikan, budaya, dst

Teknis pelaksanaan:

1- Lakukan evaluasi diri dengan cara menegakkan nilai-nilai Al-Quran (serta penjelasan-penjelasannya) dalam rangka mengambil pelajaran sebagai bimbingan dan arahan terhadap segala aspek kehidupan yang perlu diperbaiki (sebagai koreksi) dan yang perlu ditingkatkan kualitasnya.
2- Hentikan dan hilangkan serta revisi segala hal yang terkoreksi sesuai ruang lingkup dan sektornya.
3- Lakukan interaksi dengan Al-Quran secara bacaan ayat-ayat terkait atau ayat-ayat secara umum yang dijelaskan keutamaannya. Baik dengan membaca dan atau mendengarkannya. Disertai dengan niat atas dasar pemahaman dan keyakinan yang kuat bahwa Al-Qur'an adalah syifa`(penyembuh) serta solusi terhadap persoalannya.
4- Bisa juga dg melarutkan tulisannya, meniupkan bacaan itu di air dan minyak, meniupkan di herbal, dialat terapi (titik & cup hijamah, dsb)

* Dalam pengertian ini Ruqyah Syar’iyyah adalah salah satu tools yang dipakai dalam Terapi Quran.


Marilah kita intervensikan Terapi Quran ke dalam setiap sektor kehidupan..

BismiLLaah wa 'alaa barakatiLLaah

======================

H. Riyadh Rosyadi,
Ketua Umum
Forum Terapi Quran (FTQ).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar