Sebaik-baik dari kalian adalah orang yang mempelajari Al-Quran dan mengajarkannya (H.R. Bukhari)

Jumat

MIMPI... OOH MIMPI..

1. Jenis-jenis mimpi,

Dari Abu Hurairah radhiaLLaahu ‘anhu, Nabi ﷺ bersabda,

الرُّؤيَا ثَلاثٌ حَدِيْثُ النَّفْسِ وَتَخْوِيْفُ الشَّيْطَانِ وَبُشْرى مِنَ اللّٰهِ

“Mimpi itu ada tiga macam: kabar/perkataan jiwa (nafs), 'teror' syaitan, dan kabar gembira dari Allah.”
(HR. Bukhari 7017)

2. Jangan menceritakan (mimpi buruk),

Nabi ﷺ menyarankan agar mimpi buruk itu tidak diceritakan kepada orang lain, atau dilupakan.

Dari Jabir bin AbdiLLaah radhiallahu ‘anhu, bahwa ada seorang Arab badui datang menemui Nabi ﷺ, dan bertanya,

“Ya RasulaLLaah, aku bermimpi kepalaku dipenggal lalu menggelinding kemudian aku berlari kencang mengejarnya”.

Nabi ﷺ bersabda kepada org tersebut,

لاَ تُحَدِّثِ النَّاسَ بِتَلَعُّبِ الشَّيْطَانِ بِكَ فِى مَنَامِكَ

“Jangan kau ceritakan kepada orang lain perbuatan syaitan yang mempermainkan dirimu di mimpimu itu”.

Setelah kejadian itu, aku (sahabat Jabir) mendengar Nabi ﷺ menyampaikan dalam salah satu khutbahnya,

لاَ يُحَدِّثَنَّ أَحَدُكُمْ بِتَلَعُّبِ الشَّيْطَانِ بِهِ فِى مَنَامِهِ

“Jangan sekali-kali kalian menceritakan ulah setan yang mempermainkan diri kalian di  alam mimpi.”
(HR Muslim 2268).

3. Cara terhindar dari dampak mimpi buruk,

a) Meludah kecil ke kiri 3x lalu berlindung kpd ALLaah atas kejahatan syaitan dan mimpi buruk tersebut.

Beliau ﷺ bersabda,

وَإِذَا رَأَى مَا يَكْرَهُ فَلْيَتَعَوَّذْ بِاللَّهِ مِنْ شَرِّهَا، وَمِنْ شَرِّ الشَّيْطَانِ، وَلْيَتْفِلْ ثَلاَثًا، وَلاَ يُحَدِّثْ بِهَا أَحَدًا، فَإِنَّهَا لَنْ تَضُرَّهُ

Apabila kalian mengalami mimpi buruk, hendaknya meludah ke kiri 3 kali, dan memohon perlindungan kepada ALLaah swt dari kejahatan syaitan dan dari dampak buruk mimpi. Kemudian, jangan ceritakan mimpi itu kepada siapapun, maka mimpi itu tidak akan memberikan dampak buruk kepadanya.”
(HR. Bukhari 7044, Muslim 2261, dan yang lainnya)

b) Jangan menafsirkan mimpi buruk (dengan suatu keburukan),

Tentang mimpi buruk di atas, An-Nawawi mengatakan,

وأما قوله صلى الله عليه وسلم في الرؤيا المكروهة ولا يحدث بها أحدا فسببه أنه ربما فسرها تفسيرا مكروها على ظاهر صورتها وكان ذلك محتملا فوقعت كذلك بتقدير الله تعالى فإن الرؤيا على رجل طائر ومعناه أنها اذا كانت محتملة وجهين ففسرت بأحدهما وقعت على قرب تلك الصفة

Sabda Nabi ﷺ tentang mimpi buruk, agar tidak diceritakan kepada orang lain, sebabnya adalah terkadang ada orang menafsirkan mimpi itu dengan tafsir yang buruk sebagaimana yang digambarkan dalam mimpi itu, meskipun masih ada banyak kemungkinkan, kemudian tafsir buruk itu terjadi dengan taqdir ALLaah ta’ala. Karena mimpi yang dialami seseorang ibarat sesuatu yang melayang. Artinya, ketika mimpi itu memiliki dua kemungkinan makna kemudian ditafsirkan pada salah satu maknanya maka maka akan terjadi sesuai yang mendekati sifat tersebut.
(Syarh Shahih Muslim, an-Nawawi, 15/18)

4. Seandainya butuh pentakwil mimpi, datanglah kepada yang dianggap mampu menjelaskannya.

5. Jika diminta menafsirkan mimpi maka selalulah menafsirkan yang baik yg relevan dengan isyarat mimpi tersebut.

Selesai.

-Riyadh Rosyad-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar