Untuk dapat mengerti tentang Thibbun Nabawi atau pengobatan cara Nabi, maka kita harus memahami tentang pondasi dasar Thibbun Nabawi.
Thibbun Nabawi
bersumber wahyu (Al-Quran
dan Hadits). Thibbun Nabawi berprinsip pada penegakkan Tawazun dan Tazkiyyah.
Tawazun pada sistem hidup (termasuk sistem dalam diri manusia) dan Tazkiyyah pada sumber daya (manusia, ekonomi dan alam). Sehingga menjalankan Thibbun Nabawi itu sesungguhnya adalah upaya menegakkan (mendakwahi) Islam.
Diantara 5 atau 6 maqoshidusy
syar'iyyah (maksud tujuan syariat)
1. Hifzhud diin (menjaga/memelihara agama)
2. Hifzhun nafsi (nyawa dan diri)
3. Hifzhul 'aqli (akal)
4. Hifzhun nasali (keturunan)
5. Hifzhul maali (harta)
6. Hifzhul 'irdhi (kehormatan harga diri).
1. Hifzhud diin (menjaga/memelihara agama)
2. Hifzhun nafsi (nyawa dan diri)
3. Hifzhul 'aqli (akal)
4. Hifzhun nasali (keturunan)
5. Hifzhul maali (harta)
6. Hifzhul 'irdhi (kehormatan harga diri).
Tujuan penegakkan kesehatan dalam Islam terkait dengan no 2, 3
dan 4 dalam maqooshidusy syar'iyyah.
Artinya setengah dari tujuan syariat diupayakan diperjuangkan
dalam Thibbun Nabawi Tujuan ke 6 Kehormatan (harga diri) Umat baik secara
individu maupun kelompok hanya bisa tegak bila kelima tujuan di atasnya juga
tegak.
Kemuliaan (Izzah) inilah yang harus diwujudkan kembali..
ۚ ﻭَﻟِﻠَّﻪِ ﺍﻟْﻌِﺰَّﺓُ ﻭَﻟِﺮَﺳُﻮﻟِﻪِ ﻭَﻟِﻠْﻤُﺆْﻣِﻨِﻴﻦَ
ﻭَﻟَٰﻜِﻦَّ ﺍﻟْﻤُﻨَﺎﻓِﻘِﻴﻦَ ﻻَ ﻳَﻌْﻠَﻤُﻮﻥَ
Dan hanya bagi Allah-lah kemuliaan (izzah) itu serta bagi
Rasul-Nya dan bagi orang-orang mukmin, tetapi orang-orang munafik itu tiada
mengetahui. (QS Al-Munafiqun 8)
ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟﻨَّﺎﺱُ ﺇِﻧَّﺎ ﺧَﻠَﻘْﻨَﺎﻛُﻢْ ﻣِﻦْ ﺫَﻛَﺮٍ
ﻭَﺃُﻧْﺜَﻰٰ ﻭَﺟَﻌَﻠْﻨَﺎﻛُﻢْ ﺷُﻌُﻮﺑًﺎ ﻭَﻗَﺒَﺎﺋِﻞَ ﻟِﺘَﻌَﺎﺭَﻓُﻮﺍ ۚ ﺇِﻥَّ
ﺃَﻛْﺮَﻣَﻜُﻢْ ﻋِﻨْﺪَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺃَﺗْﻘَﺎﻛُﻢْ ۚ ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻋَﻠِﻴﻢٌ ﺧَﺒِﻴﺮٌ
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang
laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan
bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling
mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (Al-Hujurat 13)
___
Izzah (wibawa) dan karoomah (kemuliaan) itu bisa hilang dan
berganti dengan kehinaan dan posisi rendah.
Sehingga harus mengenali faktor yang bisa menyebabkan hina dan
rendah itu, baik faktor yang ada di dalam internal dirinya maupun yang ada di
luar dirinya.
Di dalam dirinya ada jiwa fujur dan di luar dirinya ada
makhluk jahat. Dan semua faktor itu juga Allah swt ciptakan untuk kita semua.
Tujuannya agar kita selalu waspada, menjaga diri serta melakukan perlindungan yang memadai dari dua faktor tersebut.
Itulah dua perlindungan
yang sering dibaca Nabi SAW. Surat Al-Falaq (perlindungan dari faktor
eksternal) dan An-Naas (perlindungan dari faktor internal).
Jika kita tidak menegakkan Tawazun dan melaksanakan Tazkiyyah
maka kedua faktor itu akan leluasa menguasai kehidupan kita. Jika sudah
demikian maka kehidupan kita pasti akan rusak.
Dan pihak yang paling menghendaki rusaknya kehidupan manusia
adalah SYAITAN.
ﺇِﻥَّ ﺍﻟﺸَّﻴْﻂَﺎﻥَ ﻟَﻜُﻢْ ﻋَﺪُﻭٌّ ﻓَﺎﺗَّﺨِﺬُﻭﻩُ ﻋَﺪُﻭًّﺍ ۚ
ﺇِﻧَّﻤَﺎ ﻳَﺪْﻋُﻮ ﺣِﺰْﺑَﻪُ ﻟِﻴَﻜُﻮﻧُﻮﺍ ﻣِﻦْ ﺃَﺻْﺤَﺎﺏِ ﺍﻟﺴَّﻌِﻴﺮِ
Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh bagimu, maka
perlakukanlah ia sebagai musuh(mu), karena sesungguhnya syaitan-syaitan itu
hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang
menyala-nyala. (Al-Fathir 6)
Dan hakikat sakit atau kerusakan lainnya itu krn ada yang
keliru dalam diri kita (tidak tawazun dan kurang tazkiyyah).
ﻇَﻬَﺮَ ﺍﻟْﻔَﺴَﺎﺩُ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺒَﺮِّ ﻭَﺍﻟْﺒَﺤْﺮِ ﺑِﻤَﺎ ﻛَﺴَﺒَﺖْ
ﺃَﻳْﺪِﻱ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ ﻟِﻴُﺬِﻳﻘَﻬُﻢْ ﺑَﻌْﺾَ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﻋَﻤِﻠُﻮﺍ ﻟَﻌَﻠَّﻬُﻢْ ﻳَﺮْﺟِﻌُﻮﻥَ
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena
perbuatan tangan manusi, supay Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari
(akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). (Ar-Rum
41)
Mengembalikan keseimbangan dan melakukan pembersihan diri itu
dengan sesuatu yang Thoyyib yang Allah SWT turunkan dari langit dan Allah SWT
tumbuhkan (bangkitkan) dari bumi.
AL-QURAN AL-HADITS
TENTANG AIR DAN MAKANAN (THOYYIB).
* semua air itu asalnya dari langit.
ﺍﻟَّﺬِﻱ ﺟَﻌَﻞَ ﻟَﻜُﻢُ ﺍﻷَْﺭْﺽَ ﻓِﺮَﺍﺷًﺎ ﻭَﺍﻟﺴَّﻤَﺎءَ ﺑِﻨَﺎءً
ﻭَﺃَﻧْﺰَﻝَ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎءِ ﻣَﺎءً ﻓَﺄَﺧْﺮَﺝَ ﺑِﻪِ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺜَّﻤَﺮَﺍﺕِ ﺭِﺯْﻗًﺎ
ﻟَﻜُﻢْ ۖ ﻓَﻠَﺎ ﺗَﺠْﻌَﻠُﻮﺍ ﻟِﻠَّﻪِ ﺃَﻧْﺪَﺍﺩًﺍ ﻭَﺃَﻧْﺘُﻢْ ﺗَﻌْﻠَﻤُﻮﻥَ
Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit
sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan
dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untukmu; karena itu janganlah
kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui. (Al-Baqoroh
22)
ﻭَﻟَﻘَﺪْ ﻛَﺮَّﻣْﻨَﺎ ﺑَﻨِﻲ ﺁﺩَﻡَ ﻭَﺣَﻤَﻠْﻨَﺎﻫُﻢْ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺒَﺮِّ
ﻭَﺍﻟْﺒَﺤْﺮِ ﻭَﺭَﺯَﻗْﻨَﺎﻫُﻢْ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻂَّﻴِّﺒَﺎﺕِ ﻭَﻓَﻀَّﻠْﻨَﺎﻫُﻢْ ﻋَﻠَﻰٰ ﻛَﺜِﻴﺮٍ
ﻣِﻤَّﻦْ ﺧَﻠَﻘْﻨَﺎ ﺗَﻔْﻀِﻴﻼً
Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami
angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang
baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas
kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan. (17:70)
ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟﺮُّﺳُﻞُ ﻛُﻠُﻮﺍ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻂَّﻴِّﺒَﺎﺕِ ﻭَﺍﻋْﻤَﻠُﻮﺍ
ﺻَﺎﻟِﺤًﺎ ۖ ﺇِﻧِّﻲ ﺑِﻤَﺎ ﺗَﻌْﻤَﻠُﻮﻥَ ﻋَﻠِﻴﻢٌ
Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan
kerjakanlah amal yang saleh. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan. (23:51)
ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍ ﻛُﻠُﻮﺍ ﻣِﻦْ ﻃَﻴِّﺒَﺎﺕِ ﻣَﺎ
ﺭَﺯَﻗْﻨَﺎﻛُﻢْ ﻭَﺍﺷْﻜُﺮُﻭﺍ ﻟِﻠَّﻪِ ﺇِﻥْ ﻛُﻨْﺘُﻢْ ﺇِﻳَّﺎﻩُ ﺗَﻌْﺒُﺪُﻭﻥَ
Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang
baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika
benar-benar kepada-Nya kamu menyembah. (2:172)
Kembali kepada keterkaitan THIBBUN NABAWI dengan Maqoshidusy
syar'iyyah (MS),
Bahwa THIBBUN NABAWI itu sendiri tidak akan bisa dijalankan
dengan benar dan kuat jika tidak terjaganya ad-dien (MS no1) baik Kebersihan
Aqidah, Kesahihan Ibadah dan Kokohnya Akhlaq yang baik dalam muamalah
kehidupan.
Dan juga tidak terjaganya Harta (ekonomi) yang sesuai syariat (MS no5).
Harta yang bersumber dari riba dan kemaksiatan lainnya adalah
khobits (kotor). Dan itu artinya apapun yang dikonsumsi yang menjadi
darah-daging dalam diri manusia menjadi tempat yang nyaman bagi syaitan..
"Kesurupan" masal itu bisa terjadi tatkala manusia secara ekonomi bersumber dari pekerjaan dan sistem syaitani.
"Kesurupan" masal itu bisa terjadi tatkala manusia secara ekonomi bersumber dari pekerjaan dan sistem syaitani.
ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻳَﺄْﻛُﻠُﻮﻥَ ﺍﻟﺮِّﺑَﺎ ﻻَ ﻳَﻘُﻮﻣُﻮﻥَ ﺇِﻻَّ ﻛَﻤَﺎ
ﻳَﻘُﻮﻡُ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﻳَﺘَﺨَﺒَّﻂُﻪُ ﺍﻟﺸَّﻴْﻂَﺎﻥُ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﻤَﺲِّ ۚ ﺫَٰﻟِﻚَ ﺑِﺄَﻧَّﻬُﻢْ
ﻗَﺎﻟُﻮﺍ ﺇِﻧَّﻤَﺎ ﺍﻟْﺒَﻴْﻊُ ﻣِﺜْﻞُ ﺍﻟﺮِّﺑَﺎ ۗ ﻭَﺃَﺣَﻞَّ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺍﻟْﺒَﻴْﻊَ
ﻭَﺣَﺮَّﻡَ ﺍﻟﺮِّﺑَﺎ ۚ ﻓَﻤَﻦْ ﺟَﺎءَﻩُ ﻣَﻮْﻋِﻆَﺔٌ ﻣِﻦْ ﺭَﺑِّﻪِ ﻓَﺎﻧْﺘَﻬَﻰٰ ﻓَﻠَﻪُ
ﻣَﺎ ﺳَﻠَﻒَ ﻭَﺃَﻣْﺮُﻩُ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟﻠَّﻪِ ۖ ﻭَﻣَﻦْ ﻋَﺎﺩَ ﻓَﺄُﻭﻟَٰﺌِﻚَ ﺃَﺻْﺤَﺎﺏُ
ﺍﻟﻨَّﺎﺭِ ۖ ﻫُﻢْ ﻓِﻴﻬَﺎ ﺧَﺎﻟِﺪُﻭﻥَ
Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri
melainkan seperti berdirinya orang yang kerasukan syaithan. Keadaan mereka yang
demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual
beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan
mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari
Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang
telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah)
kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni
neraka; mereka kekal di dalamnya. (2:275)
يَا أَيُّهَا النَّاسُ كُلُوا مِمَّا فِي الْأَرْضِ حَلَالًا
طَيِّبًا وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ
مُبِينٌ
إِنَّمَا يَأْمُرُكُمْ بِالسُّوءِ وَالْفَحْشَاءِ وَأَنْ تَقُولُوا
عَلَى اللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُون
َHai manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang
terdapat di bumi dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaithan karena
sesungguhnya syaithan adalah musuh yang nyata bagimu.
Sesungguhnya syaithan itu hanya menyuruh kamu berbuat jahat dan keji, serta mengatakan tentang Allah apa yang tidak kamu ketahui. (2:168-169)
Sesungguhnya syaithan itu hanya menyuruh kamu berbuat jahat dan keji, serta mengatakan tentang Allah apa yang tidak kamu ketahui. (2:168-169)
Dari Abu Bakr Ash Shiddiq radhiyallahu ‘anhu, ia berkata
مَنْ نَبَتَ لَحْمُهُ مِنَ السُّحْتِ فَالنَّارُ أَوْلَى بِهِ
Siapa yang dagingnya tumbuh dari pekerjaan yang tidak halal,
maka neraka pantas untuknya.”
(HR. Ibnu Hibban 11: 315, Al Hakim dalam mustadroknya 4: 141. Hadits ini shahih kata Syaikh Al Albani dalam Shahihul Jaami’ no. 4519)
(HR. Ibnu Hibban 11: 315, Al Hakim dalam mustadroknya 4: 141. Hadits ini shahih kata Syaikh Al Albani dalam Shahihul Jaami’ no. 4519)
Diantara diagnosis terpenting terhadap penyakit dan terapinya
adalah: apa dan dari mana sumber
harta/makanannya.
Menyisihkan segala hal yang khobits (buruk, tidak thoyyib)
sehingga yang tinggal hanyalah yang thoyyib semata, itu adalah melaksanakan
kehendak Allah swt.
ﻣَﺎ ﻛَﺎﻥَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻟِﻴَﺬَﺭَ ﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻨِﻴﻦَ ﻋَﻠَﻰٰ ﻣَﺎ ﺃَﻧْﺘُﻢْ
ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺣَﺘَّﻰٰ ﻳَﻤِﻴﺰَ ﺍﻟْﺨَﺒِﻴﺚَ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻂَّﻴِّﺐِ ۗ
Allah sekali-kali tidak akan membiarkan orang-orang yang
beriman dalam keadaan kamu sekarang ini, sehingga Dia menyisihkan yang khobits
dari yang thoyyib. (3:179)
Jangan terbawa arus khobits.
ﻗُﻞْ ﻻَ ﻳَﺴْﺘَﻮِﻱ ﺍﻟْﺨَﺒِﻴﺚُ ﻭَﺍﻟﻂَّﻴِّﺐُ ﻭَﻟَﻮْ ﺃَﻋْﺠَﺒَﻚَ
ﻛَﺜْﺮَﺓُ ﺍﻟْﺨَﺒِﻴﺚِ ۚ ﻓَﺎﺗَّﻘُﻮﺍ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻳَﺎ ﺃُﻭﻟِﻲ ﺍﻷَْﻟْﺒَﺎﺏِ ﻟَﻌَﻠَّﻜُﻢْ
ﺗُﻔْﻠِﺤُﻮﻥَ
Katakanlah: "Tidak sama yang buruk dengan yang baik,
meskipun banyaknya yang buruk itu menarik hatimu, maka bertakwalah kepada Allah
hai orang-orang berakal, agar kamu mendapat keberuntungan". (5:100)
Keberkahan THIBBUN NABAWI hanya didapat jika dipraktekkan
dengan haq baik barang maupun caranya, tidak tercampur dengan sesuatu yang
bathil. Yang berasal dari wahyu Allah swt tidak mungkin dicampur dengan sesuatu
yang dari syaithan.
ﻭَﻻَ ﺗَﻠْﺒِﺴُﻮﺍ ﺍﻟْﺤَﻖَّ ﺑِﺎﻟْﺒَﺎﻃِﻞِ ﻭَﺗَﻜْﺘُﻤُﻮﺍ ﺍﻟْﺤَﻖَّ
ﻭَﺃَﻧْﺘُﻢْ ﺗَﻌْﻠَﻤُﻮﻥَ
Dan janganlah kamu campur adukkan yang hak dengan yang bathil
dan janganlah kamu sembunyikan yang hak itu, sedang kamu mengetahui. (2:42)
ﺫَٰﻟِﻚَ ﺑِﺄَﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻫُﻮَ ﺍﻟْﺤَﻖُّ ﻭَﺃَﻥَّ ﻣَﺎ ﻳَﺪْﻋُﻮﻥَ
ﻣِﻦْ ﺩُﻭﻧِﻪِ ﻫُﻮَ ﺍﻟْﺒَﺎﻃِﻞُ ﻭَﺃَﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻫُﻮَ ﺍﻟْﻌَﻠِﻲُّ ﺍﻟْﻜَﺒِﻴﺮُ
(Kuasa Allah) yang demikian itu, adalah karena sesungguhnya
Allah, Dialah (Tuhan) Yang Haq dan sesungguhnya apa saja yang mereka seru
selain dari Allah, itulah yang batil, dan sesungguhnya Allah, Dialah Yang Maha
Tinggi lagi Maha Besar. (22:62, 31:30)
Kalimat syaitan dengan segala perangkat khobitsnya akan terus
bekerja menggagalkan peran tegaknya kalimat Allah swt dengan segala perangkat
thoyyibnya. Jika tidak dapat sepenuhnya digagalkan maka mereka akan berupaya
merusak dengan mencampuri yang thoyyib itu dengan sesuatu yang khobits.
Sementara kalimat Allah swt dan risalah RasulNya akan tetap
disempurnakanNya sekalipun syaitan dan semua pendukungnya tidak menyukai. Dan
sebagai salah satu perangkat Risalah Rosul, Ath-thibbun Nabawi.
يُرِيدُونَ أَنْ يُطْفِئُوا نُورَ اللَّهِ بِأَفْوَاهِهِمْ
وَيَأْبَى اللَّهُ إِلَّا أَنْ يُتِمَّ نُورَهُ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ
Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan
mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan
cahaya-Nya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukainya. (9:32)
هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَىٰ وَدِينِ الْحَقِّ
لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ
Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk
(Al-Quran) dan agama yang benar untuk dimenangkan-Nya atas segala agama,
walaupun orang-orang musyrikin tidak menyukai. (9:33)
هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَىٰ وَدِينِ الْحَقِّ
لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ ۚ وَكَفَىٰ بِاللَّهِ شَهِيدًا
Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan
agama yang hak agar dimenangkan-Nya terhadap semua agama. Dan cukuplah Allah
sebagai saksi. (48:28)
Karena itu, ATH-THIBBUN NABAWI hanya bisa memberi manfaat
besar jika dilakukan dengan Shidq (benar-jujur) serta Jihad (sungguh2
diperjuangkan).
* Semoga bermanfaat...
Penulis: H. Riyadh Rosyadi