Jumat

Meruqyah dengan Ludah dan Tanah

Meruqyah dengan Ludah dan Tanah

أن رسول الله ﷺ كان إذا اشتكى الإنسان الشيء منه ، أو كانت به قرحة أو جرح . قال النبي ﷺ بإصبعه هكذا . ووضع سفيان سبابته بالأرض ثم رفعها 
بِسْمِ اللهِ تُرْبَةُ أَرْضِنَا بِرِيْقَةِ بَعْضِنَا لِيُشْفىَ بِهِ سَقِيْمُنَا بِإِذْنِ رَبِّنَا 
قال ابن أبي شيبة " يشفى " وقال زهير " ليشفى سقيمنا " .
الراوي: عائشة 
المحدث: مسلم
المصدر: صحيح مسلم - الصفحة أو الرقم: ٢١٩٤

Bahwa RasuluLLaah shallaLLaahu 'alaihi wasallam jika ada seorang mengeluhkan sesuatu apakah itu sakit atau terluka, beliau berkata dg posisi jari beliau seperti ini -  Sufyan meletakkan telunjuknya ke tanah kemudian mengangkatnya - (mengucap) BismiLLaahi turbatu ardhinaa, bi riiqoti ba'dhinaa liyusyfaa bihii saqiimunaa bi idzni Robbinaa.
Ibnu Abi Syaibah mengatakan yusyfaa, sementara Zuhair mengatakan liyusyfaa saqiimunaa.
(HR. Muslim 2194, dari ibunda A'isyah radhiyaLLaahu 'anhaa).

Teknis,
1. Telunjuk dibasahi ludahnya sendiri,
2. Campurkan dg tanah yg bersih (yg ada di manapun atau secara khusus tanah yg berasal dari kota madinah munawarah) lalu:

A- jari itu diletakkan/dioleskan di bagian yg terluka atau sejenisnya (bisa dicoba utk bengkak) sambil meruqyah: BismiLLaahi turbatu ardhinaa, bi riiqoti ba'dhinaa liyusyfaa bihii saqiimunaa bi idzni Robbinaa.

Dg nama ALLaah, tanah bumi kami dengan liur diantara kami, agar disembuhkanlah dengannya org sakit kami dg seizin robb kami

Atau

B- angkat menunjuk ke langit sambil mengucapkan bacaan di atas, lalu tempelkan/oleskan ke tempat yg luka/sakit.


* Tentang ludah tersebut dalam Fathul Bari, disebutkan,

أما الريق فهو يختص بالتحليل والإنضاج وابراء الجرح والورم لا سيما من الصائم الجائع 

Air liur memiliki kekhususan dalam mengatasi proses pembersihan dan penyembuhan luka dan memar, apalagi air liurnya orang yg berpuasa (dlm keadaan lapar).
(Fathul Bari 10/208).

WaLLaahu a'lam.
R. Rosyadi - FTQ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar